sebelumnya :

Ketiga, Allah tidak pernah mengizinkan kemuliaan-Nya diselewengkan kepada ilah yang palsu. Nah, ini yang tidak di setujui oleh Nietzche, tapi ini yang dicatat dalam Alkitab, “I’ll never give My glory to the false God.” Jangan engkau menyembah dewa yang palsu, karena engkau menyembah dewa yang palsu pada saat yang sama engkau telah merangsang, engkau telah mengimitasi, engkau telah membikin Allah marah. Jangan menimbulkan kemarahan Tuhan, Allah kita adalah Allah yang tidak memperbolehkan kemuliaan Dia diberikan kepada dewa yang palsu. Itu sebab God is God of Jealous, Allah adalah Allah yang iri hati, adalah Allah yang cemburu. Sebagaimana seorang perempuan melihat suaminya bersetubuh dengan perempuan yang lain, dia tidak bisa tahan, dia marah luar biasa, itu suatu kemarahan yang suci. Demikian Allah tidak mau manusia mengkembalikan kemuliaan kepada dewa yang lain, karena Allah adalah Allah yang cemburu, itu cemburu yang suci. Cemburu yang suci tidak berdosa, cemburu yang suci wajar karena cemburu yang suci memelihara keluarga berada di jalur yang benar, memelihara etika terjamin di dalam keamanan. Demikian kecemburuan Allah menjadikan manusia hidup di dalam kebenaran. Karena Aku Allahmu adalah Allah yang cemburu, jangan engkau menyembah dewa, jangan engkau memberi ilah yang dicipta, jangan engkau menjadikan manusia allahmu, I am your God so you only worship God, only serve Him, hanya menyembah kepada Dia, hanya kembalikan kemuliaan kepada Dia dan hanya melayani Tuhan, bukan yang lain. Biarlah semua hamba Tuhan, pendeta, majelis, waktu engkau mengerjakan sesuatu, ingat only serve God, not serving my own glory, my faith, my reputation, no, kita memuliakan Tuhan. Dengan demikian, Tuhan dipuaskan. Ini poin yang ketiga, Allah tidak pernah memperbolehkan kemuliaan-Nya direbut oleh orang lain, Allah tidak pernah memperbolehkan kita memberikan kemuliaan kepada dewa yang palsu mengganti Dia, karena Dia adalah satu-satunya Allah yang sejati.

Keempat, poin yang keempat, Kristus adalah wujud kemuliaan Allah yang terbesar, tersempurna, tersuci dan terakhir. Ini dicatat khususnya di dalam buku Ibrani 1: 1-3, “Dia adalah cahaya kemuliaan Allah yang memancar di dalam sejarah, Dia adalah cahaya yang iluminasikan kita semua, kemuliaan Tuhan Allah yang berwujud, the manifestation of the glory of God in Christ is so full, so glorious and so absolute.” “Engkau melihat Aku, maka engkau melihat Dia yang utus Aku. Engkau mengenal Aku, engkau mengenal Dia yang mengutus Aku. Barang siapa percaya kepada-Ku, bukan percaya kepada-Ku, percaya kepada Dia yang mengutus Aku.” Kalimat ini tidak keluar dari orang-orang yang lain di dalam bidang agama, hanya keluar dari mulut Yesus Kristus. When you see Me, you are seeing God; When you believe ini Me, you believe the One who send Me, God; When your worship Me, you worship God. Engkau melihat Aku, melihat kepada Tuhan Allah, maka pandanglah Kristus, renunglah Dia dan mengikuti Dia.

Saya mempaparkan 3 hal ini, Look upon Jesus, think about Him, and follow Him. Pernahkah engkau baca buku dalam sejarah ada seorang mengatakan, “datang, ikuti aku”? Tidak ada. Come and follow Me, follow My life, follow My model, itu satu-satunya, yang lain cuma mengajar kebenaran yang mereka tahu, tapi tidak pernah mengenai “ikutlah aku, ikutlah teladanku,” kecuali Yesus Kristus. Pada waktu Paulus mengatakan “ikutlah teladanku” dia tambah satu kalimat “sebagaimana aku sudah, megikuti teladan Kristus.” Jadi, dia bukan sumber. Paulus yang berani mengatakan hal yang sama, tambah satu kalimat, membuktikan dia bukan sumber. Tidak ada orang seperti Kristus. Kristus adalah suatu pernyataan wujud dari kemuliaan Allah yang kongkrit, yang mewahyukan, yang memanifestikan dalam dunia ada kemuliaan Allah, dimana? Bukan di dalam pendiri yang lain, di dalam Kristus. Maka, di dalam Buku Ayub mengatakan, “di antara begitu banyak kaum yang kudus, kepada siapakah Kau berpaling? You should turn to whom among those all the saints?” Begitu banyak orang klaim dia orang suci, orang suci, diantara semua orang suci ini kepada siapa, yang mana kau berpaling kepada dia? Aku langsung aku jawab, “to Jesus Christ.” Yesus Kristus mengatakan, “engkau juga pergikah?” Petrus menjawab, “kepada siapa kita pergi? Hanya kepada-Mu, karena Engkau mempunyai firman yang kekal. Karena Engkau mempunyai firman yang kekal, itulah sebabnya kami percaya dan kami ikut hanya kepada-Mu saja.” Yesus Kristus satu-satunya menyatakan kemuliaan Tuhan Allah, ini poin keempat.

Dan kelima, bagaimanakah kita bisa menjadi orang yang memuliakan Tuhan? Saya kira ini saya tidak akan mendetailkan, ini perlu 1 jam lagi, dari semua ayat-ayat yang paling penting. How to glorify God, bagaimana memuliakan Tuhan? Saya tadi mengatakan di Jawa Tengah pernah ada suatu angket dan saya baca memuliakan Tuhan itu ikut koor, tidak tentu. Waktu menyanyi pakai jubah yang bagus, setelah jubah turun banyak yang tidak karuan. Memuliakan Tuhan, menjadi pendeta? Tidak tentu. Di dalam abad ke-18, ada orang Perancis mengatakan “begitu banyak dosa yang ditulis di belakang  jubah pendeta, jubah kardinal, jubah bishop, jubah pemimpin-pemimpin gereja.” Waktu mereka pakai jubah, kelihatan suci tapi di belakangnya banyak yang tidak beres. Beberapa tahun ini engkau sudah mendengar banyak yang di-molest oleh orang-orang, pastur yang tidak bertanggung jawab. Ada child abused, ada sex abused dari pada homeseks, dan sebagainya yang terjadi di Amerika sampai mengehebohkan seluruh dunia, tapi pada waktu mereka menjalankan Perjamuan Suci, pakai jubah, kelihatan orang suci. Saudara-saudara, “sia-sialah kamu menyembah Aku dengan bibir mulutmu karena hatimu jauh daripada-Ku.” Yang Tuhan tuntut adalah hati yang bersih, motivasi yang suci dan kesungguhan untuk memuliakan Dia. Siapa memuliakan Tuhan? Bagaimana orang Kristen memuliakan Tuhan? Mari kita dengan serius, sekali lagi mengintrospeksi diri kita sendiri. Kalau saya melayani motivasinya apa? Supaya orang tahu saya? Supaya orang kenal saya? Supaya saya terkenal di seluruh gereja? Pendeta menyelidiki diri, majelis menyelidiki diri, semua yang melayani Tuhan menyelidiki diri, semua yang memberikan persembahan menyelidiki diri. Bagaimana kita memuliakan Tuhan? Disamping memuliakan Tuhan ada motivasi atau tidak sekaligus memuliakan diri? Kalau ada, setan sedang bekerja. Tidak gampang menjadi orang Kristen yang murni, yang sungguh-sungguh, tidak gampang kita menjadi orang yang suci seluruhnya di hadapan Tuhan, tetapi paling sedikit itulah tujuan, itulah sesuatu sasaran yang kita berdoa terus, “Tuhan, kerajaan-Mu dan kemuliaan-Mu, kerajaan-Mu dan kebenaran-Mu, itulah yang saya tuntut.” Jikalau engkau cari dulu kemuliaan kerajaan dan kebenaran Tuhan, maka yang engkau perlu akan ditambahkan kepadamu, demikian firman Tuhan. To glorify God.

Saya akan berbicara beberapa hal. Memuliakan Tuhan di dalam berbakti, glorify God in worshiping Him. Di dalam hal ini engkau bilang ‘Oh, kalau saya sering ikut kebaktian itu memuliakan Tuhan’? Tidak tentu. Dengan kesucian engkau menghias diri, lalu menyembah Tuhan, ini ayat ya. Banyak orang kalau ke gereja pakai yang paling bagus, tidak apa-apa, bagus. Setiap minggu pakai baju baru, yang beli dari pada Lafayette di Prancis, silahkan. Atau setiap kali you pakai yang paling baru Ferragamo atau pakai apa Versace, silahkan, tapi itu tidak penting, yang paling penting hias dirimu dengan kesucian, itu yang penting, holliness. Pakaian yang mahal itu bisa jutaan, bisa puluhan juta, tapi yang lebih mahal dari itu adalah kesucian. Hidup yang suci menjadi dasar engkau menyembah Tuhan. To worship Him with your holliness, amin? Menyembah Tuhan dengan kesucian, hidup suci lalu dengan kesucian engkau memberikan worship kepada Tuhan. Orang yang hidup dengan suci dan hidup menyembah Tuhan itu orang yang indah sekali. Perempuan yang merah, hijau, kayak kucing tidak terlalu cantik, tapi perempuan yang hidup suci itu cantik, meskipun tidak terlalu kelihatan bintang film tapi bintang film kalah jauh sama dia. Kadang-kadang saya lihat orang Kristen yang hidupnya suci, saya lihat indah sekali,  dibanding sama Elizabeth Taylor, jelek sekali. Elizabeth Taylor yang sudah nikah 7 kali, cerai mungkin 10 kali, tidak tahu cerai sama siapa yang tidak kelihatan, kayak begini cantiknya untuk apa? Itulah orang dunia, sangat menarik orang dunia. Tapi orang suci menarik perhatian malaikat-malaikat. Bahkan malaikat di Sorga akan menghargai kalau engkau menyembah Tuhan dengan hidup yang suci. Kita tidak secantik bintang film, kita tidak sekaya orang konglomerat yang dapatnya uang dari pada penipuan dan sebagainya, tapi paling sedikit kita punya hati yang suci, motivasi yang bersih menyembah Tuhan, itu suatu kemuliaan bisa kita kembalikan kepada Tuhan. Kemuliaan kepada Tuhan, to glorify God with your holliness in worship,ini pertama.

Kedua, memuliakan Tuhan dengan hidup sehari-hari, melalui karakter yang meneladani Yesus Kristus, to imitate Christ’s chraracter in your daily life to glorify. Bagaimana saya memuliakan Tuhan? Memuliakan Tuhan melalui hidupku yang mengikuti, meneladani Yesus Kristus di dalam karakterku. Yesus hidup keadilan, hidup kebajikan, hidup penuh dengan kemurahan, hidup dengan cinta kasih, hidup dengan kejujuran, hidup dengan sangat merendahkan diri dekat dengan orang yang memerlukan Dia, itulah cara memuliakan Tuhan. To glorify God in worshipto glorify God in ehtics, di dalam hubungan engkau dengan manusia, di dalam karakter sehari-hari, di dalam kebajikan. Kalau bisa tolong orang, tolong orang, tapi jangan diperalat; kalau bisa bantu orang, bantu orang, jangan memanja; kalau engkau bisa mengkorbankan diri menjadi berkat bagi orang, korbankan diri, tapi jangan merusak karekter orang lain. Segala kebajikan dikerjakan demi membangun bukan merusak, jika masih punya unsur secara tidak sadar merusak, engkau harus henti bantuan, dan harus berbijaksana, membantu orang perlu bijaksana, memberikan uang, pertolongan kepada orang lain miskin perlu bijaksana, karena ada orang miskin yang akan dibantu uang akan menjadi makin miskin karena mereka tahunya menerima bantuan, tidak mau berjuang, tidak mau bekerja, bantuanmu akan melumpuhkan mereka, jangan bodoh. Jikalau orang dibantu tetap tidak sadar, makin lama makin malas, berhenti bantuan. Berbuat baik itu baik, berbuat baik tanpa bijaksana menjadi tidak baik. Saya heran, kenapa banyak orang yang agung dulunya miskin, tetapi banyak orang miskin tidak jadi orang agung? Kenapa banyak orang keturunan orang yang kaya sekali banyak yang rusak? Tidak semua. Dan, kenapa juga sebagian orang yang dilahirkan di yang kaya akhirnya sukses luar biasa dan baik sekali? Itu bukan kondisi yang menentukan akibat, tetapi sifat motivasi dan sesuatu niat perjuangan karakter yang menentukan. Bagaimana dia sandar kepada Tuhan, bagaimana dia sadar? Yang dilahirkan dari keluarga kaya, jangan sombong, jangan membanggakan kekayaan turunan, tapi biar engkau belajar bagaimana berjuang, bagaimana setelah berjuang tetap mengerti kesulitan orang yang di dalam kesulitan. Melalui karakter sehari-hari, engkau mengikut teladan Kristus, engkau memuliakan Tuhan.

Ketiga, melalui pertuturan, kesaksian, perkataan, bahasa, engkau menjadikan kesaksian kebenaran untuk memuliakan Tuhan. To glorify God with your speech, which is teaching and manifesting the truth of God. Mengabarkan injil, memberitakan firman Tuhan, memberikan kalimat-kalimat membangun orang lain itu penting sekali. Dimana saja engkau berbicara, bicara kalimat-kalimat yang membangun. Jikalau engkau menegor, menegor dengan dengan cinta kasih bukan karena jengkel. Jikalau engkau mengkritik, kritik dengan konstruktif, bukan menjatuhkan. Jikalau engkau mengabar, kabarkan Kristus dan kebenaran-Nya, bukan mengkabarkan kebesaran dirimu. Jadi, ini beberapa poin yang besar yang memuliakan Tuhan, yaitu pertama, di dalam berbakti kepada Tuhan, di dalam bersekutu dengan orang lain, di dalam memberitakan kebenaran memuliakan Tuhan, dan terakhir di dalam apa yang kau kerjakan. Setelah engkau mati tetapi tinggalkan di dunia sebagai orang di dalam sejarah membuktikan pernah engkau mengerjakan sesuatu memuliakan Tuhan. To lives something beyond you, to iluminate the history, to teach in the generations to come, what are you doing is glorify God. Seumur hidup ini saya ingin sekali mengerjakan hal yang bisa bertahan, untuk apa? Untuk orang mengetahui bahwa Tuhan itu Tuhan yang setia, sehingga melalui iman kepada Dia, Dia sanggup memberkati pekerjaan yang bertahan. Semua orang bisa mati, kita semua akan pergi, apa yang kita kerjakan dengan tangan kita harap dipelihara oleh Tuhan, itu yang menjadi doa terakhir dari Mazmur 90, “yang ku kerjakan, kuatkan ya Tuhan.” Jikalau yang kita kerjakan adalah hal untuk diri kita sendiri, itu akan dirombak, dirobohkan; jikalau yang kita kerjakan adalah untuk memuliakan Tuhan, maka akan dipertahankan oleh Tuhan di dalam sejarah. Paulus sudah lama tidak ada, Petrus sudah mati, tetapi apa yang mereka kerjakan sampai sekarang masih kokoh, karena apa? Mereka mengerjakan hal yang memuliakan Tuhan. Saya sangat terharu dengan satu kalimat dikatakan oleh Pendeta Andrew Gih. Jadi tahun 25 mulai melayani Tuhan, tahun 86 dia mati, dia melayani Tuhan kira-kira 60 tahun dan dia mengatakan, “Selama aku hidup, aku membuktikan Tuhanku adalah Tuhan yang setia, sehingga melalui pelayananku, orang melihat, Allah yang setia hidup di dalam zaman kita.”

Mari kita kerja bersama-sama, mari kita membangun pekerjaan Tuhan sama-sama, mari kita membangun doktrin, iman, injil, menjadi gereja yang menyatakan our God is a faithfull God, our God is God of truth, God of love, God of righteousness through our ministry. Kiranya Tuhan memberkati kita. Hidup memuliakan Tuhan. Mari kita berdiri, membaca lagi 20,21 dan minggu depan saya tidak ada di sini, dan minggu satunya lagi kita akan mengkhotbahkan khotbah terakhir dari Ibrani ke-13 untuk menyelesaikan 4 tahun pentafsiran buku ini.

[Transkrip Khotbah belum diperiksa oleh Pengkhotbah]

Sumber : Sumber : https://www.grii-jogja.org/memuliakan-tuhan-18-juni-2017/.