Sebelumnya…

Raja Ithaka memberikan empat prinsip ini: bijaksana, berani, adil, dan dapat menahan nafsu. Prinsip ini diturunkan kepada bangsa Romawi yang menegakkan empat tonggak ini, tetapi Romawi yang menjunjung empat prinsip ini tetap gagal, karena Kristus yang mengalahkan mereka. Kini Kerajaan Romawi telah hancur, tetapi kekristenan bertumbuh terus di dalam dunia. Sejarah mengajarkan banyak pengajaran yang besar, tetapi pengajaran Alkitab yang melampaui semua hal tersebut adalah: iman, pengharapan, dan kasih. Kita mengetahui kebenaran Allah yang memberikan fondasi pada iman kepercayaan, janji Kristus yang memberikan fondasi pengharapan, dan pengorbanan Yesus di atas kayu salib yang memberikan fondasi kasih bagi musuh dan dunia yang melawan kita. Pengharapan tidak kosong dan sia-sia, berdasarkan kasih sebagai titik sumber, fondasi permulaan dan pengharapan menuju kepada janji Allah yang kekal sebagai titik akhir. 

Tuhan yang hidup adalah Tuhan yang tidak meninggalkan manusia, yang menggenapi yang kita imani, yang memberi kekuatan kepada kita untuk bertahan di tengah kesulitan, penganiayaan, kemiskinan, dan kekeringan jiwa, serta berjalan terus sampai berjumpa Tuhan. Pengharapan ditujukan kepada kekekalan dan kepada penggenapan janji Allah, dengan kepastian bahwa Ia tidak pernah meninggalkan kita. Kita adalah manusia yang berpengharapan, bukan seperti orang dunia yang hidup tanpa pengharapan dan Tuhan. 

Hagia Sophia adalah gereja terbesar dalam sejarah yang selesai dibangun pada abad keenam. Hagia Sophia berarti Gereja Kebijaksanaan (Hikmat) Suci. Gereja ini masih ada hingga sekarang, dibangun di kota Istanbul yang dahulu bernama Konstantinopel. Ketika itu Kerajaan Romawi merupakan kerajaan yang paling berkuasa, tetapi ditaklukkan oleh Kristus, bukan melalui kuasa yang lebih besar, tetapi melalui penganiayaan, yaitu ketika orang Kristen dibunuh, dimasukkan penjara, dan dianiaya. Kerajaan Romawi yang begitu megah justru dikalahkan oleh Kristen yang begitu lemah. Kristen yang dianiaya menaklukkan Kerajaan Romawi dan Raja Konstantin akhirnya bertobat dan menjadi Kristen. 

Tetapi 950 tahun kemudian, Gereja Hagia Sophia diambil orang Islam ketika Islam menjajah Konstantinopel. Mereka masuk dan mengambil gereja ini, menghancurkan semua barang penting di dalam gereja. Patung-patung dihancurkan, fresko-fresko dan mosaik-mosaik dihitamkan dengan cat, dipasang ayat-ayat Al-Qur’an. Pada tahun 1453, gereja ini dijadikan masjid, namun pada tahun 1935 dijadikan museum, karena Turki menjadi negara sekuler, bukan negara Islam. Tiga minggu yang lalu (tahun 2020), Presiden Turki, Erdogan, memutuskan bahwa Hagia Sophia diubah menjadi masjid lagi. Inilah keadaan dunia yang berubah terus-menerus. 

Hari ini, dalam berita yang saya baca, Kanada akan menutup 9.000 gereja. Karena sepi, ekonomi makin sulit, dan tidak sanggup membayar listrik dan air, sebagian gereja tersebut akan dijual. Ini adalah hal-hal yang menyedihkan. Ada dua macam orang Kristen, Kristen yang beriman dan berpengharapan kepada Tuhan, yang akhirnya berkembang terus, dan membangun gereja baru tidak habis-habis. Semacam lagi, Kristen yang sudah tidak beriman dan tidak berpengharapan, melepas semua janji Tuhan, dan berkompromi, akhirnya menjadi gereja yang dibuang Tuhan. Apa yang ada pada hidupmu? Apakah yang mengisi kerohanianmu? Apakah yang menjadi kekuatanmu berjuang di dalam dunia ini? Engkau harus mempunyai iman dan pengharapan yang sejati. 

Pemimpin gereja yang melepaskan pengharapan, tidak beriman lagi, dan berkompromi, akan dipakai Iblis menjadi musuh Yesus Kristus. Anak Tuhan yang tetap memegang teguh firman Tuhan, berpegang pada pengharapan akan janji Tuhan, akan berperang dan berjuang terus demi kemuliaan Tuhan. Gereja yang mempunyai pengharapan adalah gereja yang tidak berkompromi. Gereja yang tidak berkompromi adalah gereja yang mempertahankan janji Tuhan dan berpengharapan sampai Yesus datang kembali. Mari kita menjadi gereja yang berpengharapan, memegang teguh janji Tuhan, tidak menyerah, putus asa, dan tawar hati, terus bersandar kepada Tuhan. Dunia dan nafsu duniawi akan lewat, hanya mereka yang menjalankan kehendak Tuhan kekal selamanya.

Marilah kita menjadi orang Kristen yang berpengharapan, membuang segala yang fana dan yang mempermalukan nama Tuhan. Mari hidup dalam kesucian, dalam iman yang kuat, berharap kepada Tuhan, mengikuti Tuhan dengan jujur dan sejati, sampai berjumpa Yesus yang akan datang kembali. Dunia akan berhenti dan sejarah akan mencapai titik akhir. Barang siapa mempermainkan diri dan mempermainkan nafsu dan seks tidak mempunyai mutu dan karakter hidup yang berbobot. Tetapi jika engkau menjaga kesucian, mempertahankan moral dan kebenaran, dikaiosune dari Tuhan, engkau akan hidup dalam kesucian dan mengharapkan kedatangan Kristus kedua kali. Apakah engkau orang semacam ini? Atau engkau orang yang menghamburkan hidupmu, hidup dalam dosa perzinahan, kerakusan yang merusak kerohanianmu, ikut segala arus perzinahan dunia dan menjadi orang yang dibuang Tuhan? Mari menjadi orang yang menjaga kesucian dan beribadah kepada Tuhan. Hidup dalam doa, dalam penantian, penuh pengharapan sampai Yesus datang kembali. Orang yang memelihara pengharapan dan kesucian semacam ini, mereka akan diberkati Tuhan. Ketika Yesus datang kembali dari sorga, dengan menurunkan kota baru, Yerusalem baru, dengan langit dan bumi baru, maka Ia akan datang menyambut orang-orang yang menantikan-Nya, yang berpengharapan kepada-Nya, dan mereka akan mendapat pahala kekal dari Tuhan. 

Mari kita menjadi orang yang berpengharapan, yang menanti dengan mempersiapkan jiwa kita, hidup dalam ibadah, dalam kesucian untuk menanti kedatangan Kristus yang akan datang kembali. Barang siapa yang menunggu kedatangan Kristus, pasti menjaga diri dalam kesetiaan dan ketekunan, dengan iman yang tidak berubah memegang teguh firman Tuhan. Iman yang memegang teguh firman Tuhan, iman yang setia pada kebenaran Tuhan, adalah iman yang tidak layu, tidak lesu, dan tidak akan gugur, karena bersandar pada firman Tuhan yang kekal dan tidak berubah. Engkau berdiri teguh di atas batu karang Yesus Kristus. Inilah iman yang meneguhkan dan menguatkan kita, dan dari iman ini engkau menemukan semua janji Tuhan yang akan datang, sama seperti Kristus. Alkitab mengatakan bahwa Kristus tidak menghiraukan sengsara yang ada pada-Nya, tidak menghiraukan penganiayaan yang tiba pada-Nya, tidak menghiraukan mati hidup-Nya di dunia, karena Ia berharap dan menunggu kemuliaan besar yang akan datang. Ketika Yesus melihat semua sengsara dan kesulitan yang mengelilingi-Nya, Ia tidak lesu, tidak takut, dan tidak tawar hati, karena memandang hari depan pada janji Tuhan dan pada kemuliaan Tuhan. Ia menghina semua kesulitan yang ada di dalam dunia. 

Bagaimana dengan kita? Apakah kita sangat diganggu oleh kelesuan penyakit, penganiayaan, sengsara, dan kekecewaan di dunia ini? Janganlah demikian. Marilah kita menghina semua hal ini dan melihat yang mulia di depan kita, janji yang akan Tuhan genapkan di depan. Oleh janji tersebut, kita dikuatkan, mempunyai ketekunan dan kekuatan untuk menahan diri dalam kesengsaraan dan menunggu kesaksian terakhir, kesuksesan Tuhan yang akan digenapkan kepada kita. Kiranya Tuhan memberkati dan memberi kekuatan kepada kita. Janganlah kita hidup seperti mereka yang tidak mempunyai pengharapan. Hiduplah dengan penuh pengharapan, karena Tuhan berkata, “Kepada ilah manakah engkau membandingkan Aku? Di antara semua ilah tidak ada satu pun seperti Aku yang dari titik permulaan menunjukkan padamu titik akhir sejarah.” Tuhan berkata, “Apa yang akan terjadi pada hari kiamat, Aku sudah memberitahukan engkau, dan Aku akan menjaga engkau, memelihara engkau melintasi semua kesulitan, memimpin engkau sampai titik akhir.” Di dalam kesengsaraan, tidak usah takut; di dalam kekecewaan, tidak usah putus asa; di dalam segala kepicikan, tidak usah menangis, karena Tuhan adalah Tuhan yang sanggup memimpin kita melewati gurun yang menakutkan dan besar ini, membawa kita pada titik akhir kemenangan yang total. Marilah kita menjadi orang Kristen yang berpengharapan, menjadi orang Kristen yang beriman kepada Dia dan berharap kepada-Nya, serta bersandar di pangkuan Tuhan, sampai Yesus datang kembali. Tuhan memberkati kita. Amin.

 

Sumber : https://www.buletinpillar.org/transkrip/iman-pengharapan-dan-kasih-bagian-19-pengharapan-3