Sebelumnya…

Dalam Matius 5 Tuhan Yesus memakai sembilan macam bahagia untuk memulai khotbah tentang etika warga negara surga. Karena orang kristen harus hidup di dunia, maka dipaparkan suatu standard baru, sehingga orang kristen tidak mengikuti cara hidup orang yang tidak mengenal Tuhan. Setelah sembilan bahagia Yesus berkata, kamulah garam dan terang dunia. Bagaimana garam mengorbankan diri dalam kuah atau laut, mencegah kebusukan dan kerusakan, orang kristen juga harus berfungsi demikian. Dengan adanya orang kristen di dunia ini, dunia tidak membusuk. Karena ada garam maka binatang yang mati dan dibuang ke laut ribuan tahun lalu sampai sekarang tidak menyebabkan laut bau. Fungsi garam seolah tidak ada, karena tidak terlihat, pengorbanannya tidak diketahui dan fungsinya tidak diakui. Makanan mempunyai rasa karena ada garam, garam juga mencegah kerusakan dalam semua hal. Jika tidak ada terang, dunia diliputi kegelapan, cahaya juga sepertinya tidak ada jasa apapun. Tetapi Yesus berkata, fungsimu di dunia seperti garam dan terang. Dunia tidak boleh tidak ada terang karena dunia gelap adanya. Dunia tidak boleh tidak ada orang kristen karena orang kristen ditebus Tuhan untuk menjadi cahaya yang menerangi dunia.

Yesus berkata, Aku datang bukan untuk meniadakan taurat, Aku datang untuk menyempurnakannya. Semua kalimat yang keluar dari mulut Yesus menjadi standard, menjadi dalil bagaimana harus hidup, berjalan dalam perintah Tuhan. Banyak orang yang menafsirkan jika Perjanjian Baru telah tiba, Yesus telah diberikan, maka tidak perlu lagi hidup di bawah hukum Allah dan taurat. Tetapi bukan demikian, taurat adalah tambahan bukan rencana Allah sejak awal. Setelah berdosa manusia harus tahu bahwa ia sudah jatuh dalam dosa dan harus dihukum. Manusia tidak dapat membebaskan diri dari
kesucian, keadilan dan kebajikan Tuhan yang menjadi standard hidup dan penghakiman manusia, maka ada taurat. Membunuh dan berzinah dianggap hal yang paling keji dalam hubungan antar manusia, keamanan tubuh dan jiwa manusia terancam. Apa yang lebih menakutkan dari pembunuhan dalam masyarakat? Apa yang menjadi kekacauan lebih besar dari perzinahan? Keluarga, masyarakat, negara, akan hancur karena perzinahan. Yesus berkata, engkau kira kalimat orang kuno penting? Tidak membunuh dan tidak berzinah, sudah cukup? Tetapi jika engkau membenci seseorang, itu adalah motivasi membunuh. Jika melihat seorang perempuan dan ingin bersetubuh dengannya itu adalah fondasi perzinahan. Orang kristen harus menghindari motivasi tidak beres dalam hubungan antar sesama, motivasi menjadi dasar etika. Etika kekristenan adalah etika motivasi, tidak dilihat dari apa yang diperbuat di luar, tetapi apa yang diinginkan dalam hati. Yesus meningkatkan standard moral orang kristen melampaui orang Farisi, orang beragama, berkebudayaan, dan semua filsafat. Orang kristen harus selalu mengoreksi, instrospeksi hati dan motivasinya di hadapan Tuhan. Yesus berkata, jangan bersumpah, karena sumpah adalah cara manusia untuk membenarkan diri agar dipercaya orang lain. Jika seseorang tidak jujur, memakai sumpah untuk meneguhkan statusnya dalam masyarakat, dosanya akan lebih besar. Maka Yesus berkata, jangan bersumpah demi langit, bumi, dan Yerusalem. Cara manusia yang membenarkan diri memakai Tuhan, ciptaan dan agama tidak berguna, karena yang terpenting adalah kejujuran dan kesetiaan pada kebenaran. Jika iya katakan iya, jika tidak katakan tidak. Dengan jujur tegakkan karaktermu meraih kepercayaan orang lain. Kredibilitas seseorang bukan didirikan dengan agama atau bersumpah dalam sistim pemerintahan, tetapi dalam kesungguhan menjadi manusia yang bertanggung jawab, jujur, dan setia pada kebenaran. Inilah cara orang kristen menegakkan karakter yang dapat dipercaya.

Batu Hammurabi, batu Rosetta, dan banyak catatan mengenai dalil hubungan antar manusia, semua itu tidak ada yang lebih penting dari ajaran Yesus. Engkau pernah mendengar orang kuno berkata, mata ganti mata, gigi ganti gigi, kalimat ini sudah dicatat 4000 tahun lalu sebelum Musa memberikan 10 Hukum, sebelum Alkitab diwahyukan pada manusia. Raja Mesopotamia telah mengajar masyarakat zaman itu, jika mata dicungkil, cungkil balik, gigi dipatahkan, patahkan giginya juga. Ini merupakan konsep keadilan dan inilah standard dunia yang dipegang oleh orang Yahudi dan Islam sampai abad 21 ini.

Apakah konsep orang kristen sama? Apakah etika orang yang telah ditebus Yesus demikian juga? Jika sama, lalu apa bedanya orang kristen dan bukan kristen? Apa bedanya orang yang telah ditebus Yesus dengan mereka yang belum ditebus? Yesus menunjukan bahwa konsep mata ganti mata, gigi ganti gigi tidak benar. Jika engkau diperlakukan tidak adil apakah bisa tahan, jika engkau dianiaya apakah bisa terima? Toleransimu dapat lebih besar dari itu dan engkau dapat minta Tuhan yang lebih tinggi dari manusia untuk balas dendam dan memberikan anugerah, engkau dapat mengalahkan semua etika di dunia ini. Bagaimana caranya? Yesus berkata, “Cintailah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya engkau.” Kalimat ini belum pernah keluar dari mulut siapapun di dalam sejarah. Dari Musa, Yesaya, Yeremia, Yehezkiel, Daniel, Amos, dan semua nabi Perjanjian Lama belum ada yang mengucapkan kalimat sedemikian agung. Kalimat Yesus melampaui semua agama, kultur dan filsuf. Jika engkau jemaat GRII tetapi tidak pernah merasa kalimat ini melampaui semua agama lain, berpikir semua agama sama, semua kalimat sama, semua dalil etika di seluruh dunia sama, engkau orang bodoh, tidak dapat membedakan yang dari Tuhan dan bukan. Apa yang kita tekankan dalam ajaran kristen melampaui semua agama lain, maka kita mengindahkan iman yang kita miliki dan Firman Tuhan. Tidak mengikuti orang lain karena mempunyai taraf pengertian dan penghargaan Firman Tuhan yang berbeda.

Tidak pernah ada orang yang berkata cintailah musuhmu. Kalimat teragung dalam filsafat Kong Hu Cu hanya berkata, jika orang baik padamu baiklah padanya, jika orang tidak baik padamu, tegas menghadapi dia. Laozi berkata, jika orang baik padamu, baiklah pada dia. Jika orang tidak baik padamu cobalah baik pada dia. Kalimat yang keluar dari mulut Allah sama dengan kalimat yang keluar dari mulut Yesus, karena Yesus adalah Allah. Dalam Matius 5 Yesus berkata, selama langit dan bumi belum lenyap, satu titikpun tidak akan ditiadakan dalam hukum Taurat. Dalam Matius 24:35, Yesus berkata, “langit dan bumi akan berlalu tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu.” Siapakah Yesus yang berani menyamakan diri-Nya dengan Allah, menyamakan kalimat yang diucapkan-Nya sama nilainya dengan kalimat Allah? Bukan hanya satu kalimat tetapi semua kalimat. Manusia bukan hidup dari roti saja, tetapi dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah. Berarti jika kurang satu kalimat, mungkin engkau tidak tahu banyak kebenaran, karena kebenaran sangat banyak dan setiap kalimat harus diteliti. Gereja ini meneliti, menafsirkan, berkhotbah dari setiap pasal, kalimat demi kalimat bukan khotbah cuplik satu dua kalimat. Yesus berkata, “Engkau harus diperanakkan” hanya pada satu orang dan hanya satu kali saja. Tidak dikatakan pada ribuan orang, pada 70 murid, pada 12 Rasul, hanya pada satu orang Farisi, yaitu Nikodemus. Walaupun Yesus hanya mengucapkannya satu kali dan hanya pada satu orang, tetapi perkataan ini menjadi dalil yang harus diterima semua orang kristen. Engkau mendengar orang kuno berkata, mata ganti mata, gigi ganti gigi. Dan engkau kira ini Firman Tuhan? Firman Tuhan lebih dari ini, jika engkau mempunyai musuh yang menyeterui engkau, cintailah dia. Wah ini susah sekali. Jika engkau dianiaya, doakan orang yang menganiayamu. Siapa yang mencintai musuh? Siapa yang suka diseterui orang lain? Pasti kita akan jengkel, marah, sangat tidak senang jika bertemu dengan musuh kita dan akan membenci dia. Tetapi Yesus berkata, cintailah musuhmu. Berarti, cinta melebihi benci, cinta mengalahkan kebencian, inilah kekristenan.

Jika orang memusuhimu, kamu musuhi kembali. Jika orang membencimu, kamu benci kembali, apa bedanya engkau dengan orang kafir? Bukankah Aku
sudah menebusmu, sudah mengampunimu? Pengampunan Tuhan pada kita menjadi dasar kita belajar mengampuni orang lain. Pengampunan kita pada orang lain menjadi dasar kita meminta Tuhan mengampuni kita. Tanpa pengampunan Tuhan pada kita, kita tidak mempunyai teladan mengampuni orang lain. Kita belajar dari Tuhan yang mengasihi kita terlebih dahulu dari kita mengasihi Tuhan. Kong Hu Cu berkata, A man who knows who is the first and who is after, a man who understands who begins and who ends, and he knows the order, he is close to the Word, close to the truth. Kong Hu Cu dalam buku analeg, kalimat pertama pasal pertama telah berkata demikian, harus mengetahui mana yang dahulu mana belakang. Jika awal dan akhir, alpha dan omega dicampur, kita tidak akan mengerti Firman Tuhan. Karena Allah mengasihi kita baru kita dapat mengasihi Allah. Allah adalah teladan dan kita ikut teladan-Nya. Tetapi dalam Doa Bapa Kami diputarbalik oleh Yesus. “Ampunilah kesalahan kami seperti kami mengampuni mereka yang bersalah pada kami.” Bukankah ini aneh, seperti membalikkan urutan? Masa seperti suruh Tuhan belajar dari saya, ampuni saya seperti saya mengampuni orang lain. Hak apa minta Tuhan seperti engkau? Banyak orang yang salah mengerti pada kalimat ini, mengira Tuhan harus belajar dari manusia. Urutannya Tuhan mengampuni kita baru kita mengampuni orang lain, sebagai fakta bahwa kita adalah imitasi dari apa yang kita alami dalam anugerah Tuhan. Setelah mengampuni orang lain, maka berani datang pada Tuhan, pengampunan sebagaimana saya sudah menjalankan kehendakMu, menjalankan teladan-Mu. Orang kristen belajar mencintai lebih besar dari membenci, memakai cinta untuk mengalahkan kebencian, memenangkan seteru yang memusuhi dan menganiaya kita.

Orang yang menganiaya jahat sekali, khususnya komunisme dan ateisme yang sangat menekan dan menganiaya gereja. Abad 20, komunisme di Eropa di bawah Soviet, menganiaya gereja, membunuh pendeta dan menyusahkan orang kristen. Abad 21 Tiongkok menganiaya kekristenan, ribuan orang kristen dianiaya, gereja-gereja dihancurkan. Di Tiongkok tidak ada gereja yang dibantu pemerintah, tetapi gereja dibom. Mereka menghina dan melecehkan kekristenan, berpikir hanya komunisme yang benar. Alkitab orang kristen diganti alkitab komunis yang di dalamnya penuh teori Karl Marx, Engels, Lenin, dan ajaran Mao Tzedong. Komunis menindas kekristenan untuk melihat reaksi negara-negara demokrasi. Ternyata Amerika dan Inggris hanya diam. Negara Eropa ketakutan kehilangan profit dari perdagangan dengan Tiongkok, maka tidak banyak bicara mengenai human rights, penganiayaan gereja, kebebasan manusia dan beragama. Maka Tiongkok semakin lama semakin berani, memakai tangan besi menganiaya orang kristen. Akhir-akhir ini Amerika sangat keras terhadap pemerintah Tiongkok. Wakil Presiden Amerika Mike Pence, pernah berkata, mari pisahkan antara pemerintah Tiongkok yang komunis dengan rakyat Tiongkok. Rakyat Tiongkok bukan komunis. Orang Tiongkok tidak salah, tetapi pemerintah komunis sangat salah. Mereka membedakan Chinese government and Chinese people. Amerika memisahkan Chinese culture, Chinese history, Chinese people, and Chinese government. Pemerintah komunis jahat, rakyat Tiongkok tidak jahat, kebudayaan Tiongkok baik, sejarah Tiongkok banyak keagungannya. Dahulu orang komunis menganiaya orang kristen, tidak ada orang kristen yang membunuh komunis. Tetapi sekarang negara kristen seperti Amerika, Inggris, Belanda, Itali, Perancis, mulai membenci Tiongkok. India juga mulai benci dan berperang dengan Tiongkok. Filipina dan Vietnam juga. Rusia sengaja menjual kapal terbang yang sangat canggih pada India untuk melawan Tiongkok. Rusia yang dulunya sekutu Tiongkok sekarang sudah berubah. Peta politik di seluruh dunia akan berubah, kiranya Tuhan mengasihani orang kristen di seluruh dunia dan di Indonesia.

Ketika menerima permusuhan, kita menerima penganiayaan, tetapi Yesus berkata, cintailah musuhmu. Ini sangat tidak mudah. Jika orang kristen dianiaya, bagaiman mencintai penganiaya? Ini sulit sekali. Cintailah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu, dan ini perintah Tuhan, ini Firman Tuhan. Yesus selalu mengajarkan hal yang sulit. Yesus selalu memberikan hal yang tidak mungkin dijalankan.

Apa artinya mendoakan orang yang menganiaya kamu? Berarti engkau meminta Tuhan merubah dia, mendoakan orang yang menganiaya kamu, setelah Tuhan rubah mungkin ia tidak menganiaya lagi. Musuh bagaimana jahatnya, permusuhan bagaimana sengitnya, tetap doakan musuh. Hal ini tidak mudah tetapi inilah ciri khas iman orang kristen. Orang kristen tidak membenci musuh, tetapi mencintai musuh dan harus mendoakan mereka yang menganiaya kita. Mungkinkah orang yang menganiaya kita berubah? Mungkinkah musuh orang kristen menjadi mencintai orang kristen? Kita tidak tahu dan tidak ada kepastian akan hal ini. Tetapi Alkitab menulis, Paulus berubah. Tuhan memerintahkan Ananias ke tempat Paulus menginap dan mendoakan Paulus. “Loh Tuhan, ini penganiaya, ini musuh orang kristen. “ Tetapi Tuhan tetap menyuruh mendoakan Paulus. Ketika Ananias mendoakannya, mata Paulus yang buta hari itu disembuhkan. Mungkinkah musuh kita berubah? Mungkinkah penganiaya kita dirubah oleh Tuhan? Mungkin. Karena sejarah mencatat demikian. Ratusan ribu orang kristen dibunuh di kerajaan Romawi. Saat itu seolah Tuhan diam, tidak menolong, membiarkan anak-anak-Nya mati dibunuh orang Romawi. Mengapa Tuhan diam, tidak menolong, membiarkan anak-anak-Nya mati dan Tuhan juga tidak menjawab. Sampai waktunya Tuhan tiba, tahun 325 setelah Yesus, kaisar Romawi yang bernama Konstantin menjadi orang kristen, penganiayaan pada orang kristen berhenti. Tetapi setelah penganiayaan berhenti, kekristenan mulai rusak, karena banyak orang merasa bangga menjadi kristen, pertobatan menjadi tidak sejati. Kita tidak mengerti mengapa Tuhan membiarkan penganiayaan terjadi pada anak Tuhan, membiarkan orang Romawi membunuh orang kristen? Dan Tuhan berkata, cintailah musuhmu, berdoalah bagi penganiayamu. Kecuali orang yang menganiaya sampai ia mati tidak bertobat, maka engkau tidak bisa mencintainya lagi, karena ia telah memihak si jahat. Memihak si jahat berarti tidak mau bertobat. Sama seperti Yudas, apakah orang kristen harus berdoa supaya Yudas bertobat? Pompeo perdana Menteri Amerika menyiarkan pidato agar semua orang Tiongkok sehati merubah pemerintahnya. Ini pertama kalinya orang Amerika menyuruh rakyat Tiongkok  melawan pemerintah mereka sendiri. Ketika Ronald Reagan hari pertama menjabat sebagai presiden Amerika, ia mengadakan konferensi pers dan pertama kali berkata, we should fight that evil empire. What is the meaning of evil empire? A country who is so wicked, a country who is so evil, that is Soviet Union. Kalimat seperti ini pertama kali diucapkan oleh Ronald Reagan, kedua kalinya dari pemerintahan Donald Trump, diucapkan oleh Pompeo. Ia berkata rakyat Tiongkok tidak salah, tetapi pemerintah Tiongkok yang jahat, pemerintah Tiongkok telah menekan rakyat, menganiaya rakyatnya sendiri dan menganiaya agama.

Yesus berkata, “Berdoalah bagi orang yang menganiaya kamu, cintailah musuhmu.” Lalu Yesus memberikan dua contoh. Apakah engkau hanya memberi salam pada saudaramu sendiri tetapi tidak pada musuhmu? Bukankah orang kafir juga melakukannya? Jika demikian apa bedanya engkau dengan mereka? Tidak ada. Yesus juga berkata, apakah engkau hanya mencintai orang yang baik padamu tetapi membenci mereka yang memusuhimu? Bukankah pemungut cukai juga melakukan hal yang sama? Maka engkau tidak berbeda dengan mereka. Yesus memberikan pengertian, mengucapkan kalimat terpenting dalam doktrin common grace. Dalam ayat ini, dari mulut Yesus dikatakan bagaimana Allah memberikan common grace. Allah menerbitkan matahari bagi orang benar juga bagi orang jahat. Jangan pikir matahari tidak menyinari mereka. Allah menurunkan hujan pada orang baik juga orang tidak baik. Di hadapan Tuhan dalam anugerah umum, semua manusia tidak berbeda, orang kristen dan tidak kristen sama, orang beragama sama, orang ateis sama, orang yang beriman kuat sama, orang yang tidak beriman sama, inilah anugerah umum. Orang kristen sehat, apakah orang yang melawan kekristenan juga sehat? Mereka juga sehat. Orang kristen pintar, orang ateis juga pintar, orang percaya Tuhan diberi berkat, orang yang tidak percaya Tuhan juga diberi berkat, karena anugerah umum diberikan pada semua orang. Yang berbeda adalah saving grace.

Para teolog membedakan anugerah umum dan anugerah khusus, mereka menemukan ayat mengenai anugerah umum, dan inilah ayat penting mengenai anugerah umum, “Tuhan menerbitkan matahari untuk orang benar juga untuk orang tidak benar. Tuhan menjatuhkan hujan pada orang baik juga orang tidak baik.” Maka engkau harus mencintai orang yang mencintai engkau, juga mencintai orang yang memusuhi engkau. Engkau harus berdoa bagi orang kisten dan juga orang yang menganiaya engkau. Ini ajaran yang sangat indah tetapi sangat sulit dijalankan. Tuhan Yesus berkata, engkau harus sempurna seperti Bapamu yang di surga sempurna, Allah orang kristen adalah Allah yang paling sempurna, Allah yang ajaib, dan Allah yang memberi anugerah secara umum pada orang percaya dan tidak percaya, orang baik dan tidak baik. Toleransi dan tekun berdoa untuk merubah orang jahat, itulah tugas kita. Biarlah mereka menganiaya, menyeterui kita, kita tetap tekun berdoa, sabar dan bertoleransi. Dalam sejarah ada seorang penginjil besar yang
mempengaruhi seluruh Amerika, yaitu D.L. Moody. Ia pernah berdoa untuk seseorang dan sampai D.L. Moody meninggal, orang itu belum bertobat. Apakah doanya sia-sia? Apakah doanya tidak berguna? Ia tidak merasa demikian, ia terus berdoa, dan sampai ia meninggal orang tersebut tidak bertobat. Tetapi setelah D.L. Moody meninggal tujuh tahun kemudian, baru ia bertobat. Kasih orang kristen harus tekun, sabar, dan bertoleransi. Kecuali jika orang tersebut sampai mati tidak bertobat, maka akan menjadi musuh selamanya. Tetapi sampai engkau mati sekalipun ia masih mungkin bertobat. Mari belajar, cintailah musuhmu, berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu, hal ini sangat sulit, tetapi harus tetap dijalankan. Mari berdoa. (ringkasan ini belum diperiksa pengkhotbah-SJ)

Sumber : https://www.rec-singapore.org/wp-content/uploads/2020/08/26Jul2020_STong.pdf