????????????????????????????????????

Pdt. Dr. Stephen Tong

Firman : Yohanes 17 : 23-26

Sudah berbulan-bulan kita merenungkan doa syafaat Yesus sebagai Imam Besar, Gembala Agung, satu-satunya Pengantara Allah dan manusia yang ditebus. Tiap kalimat adalah cetusan hati terdalam, kasih Bapa dinyatakan kepada manusia di dalam Kristus. Ayat 23 sangat penting, karena di dunia ini tidak ada utusan Tuhan yang setara dengan Yesus Kristus. Satu-satunya Utusan Allah yang sejati adalah Yesus Kristus.

Istilah ‘utusan’ (‘messenger’) di Perjanjian Lama dipakai untuk para malaikat. Semua malaikat adalah utusan Tuhan. Allah mengutus mereka melaksanakan kehendak Allah dalam ciptaan. Dalam Perjanjian Lama, messengers (utusan-utusan) adalah istilah khusus bagi para malaikat. Berapa jumlahnya? Jutaan. Allah mengutus jutaan malaikat melaksanakan kehendak-Nya. Dalam Mazmur 103 dikatakan, “Semua malaikat yang diutus menjalankan kehendak Allah mempunyai kuasa besar.” Malaikat itu makhluk rohani yang kuasanya sangat besar yang tugasnya melaksanakan kehendak Allah. Namun ada malaikat yang tidak mau melaksanakan kehendak Allah. Mereka memberontak, jumlahnya banyak sekali dan dipimpin penghulu malaikat, Lucifer, yang akhirnya disebut: Setan. Istilah ‘setan’ berarti perintang, penghambat, penantang kehendak Allah. Meski ia mempunyai kuasa yang hampir tak terbatas, namun ia tetap ciptaan yang terbatas. Ada perbedaan kualitatif mutlak antara Pencipta dan ciptaan, ditandai dengan keterbatasan dan ketakterbatasan. Allah adalah Yang mutlak tak terbatas dan semua ciptaan-Nya adalah mutlak terbatas.

Saat kita menyebut ‘Allah yang Esa,’ bukan hanya jumlah-Nya tunggal saja, tapi Ialah satu-satunya yang mutlak sempurna, tak terbatas, kekal, ada, dan cukup pada diri-Nya sendiri. The only absolute self-depending, self-sufficient, self-eternal, self-immortal, self-existing, unchangeable One. Itulah Allah. Maka saat para malaikat memberontak, bagaimana pun tak mungkin melawan kehendak Allah. Maka, jangan putus asa atau berhenti berharap pada Allah. Ini pegangan kita. Bagaimana pun kita tak boleh kompromi pada Iblis. Jangan mau dirayu perkataannya yang manis, dengan segala cara cerdik dan siasat yang diselubungi ketidakjujuran. Yesus berkata, “Barang siapa sabar, tekun sampai akhir, pasti diselamatkan.” Dengan iman dan pengharapan ini kita ibarat burung dengan dua sayap terbang melampaui dunia yang akan binasa ini.

Selain malaikat, ada utusan manusia. Dalam Perjanjian Lama, mereka disebut para nabi; dalam Perjanjian Baru, para rasul. Jadi nabi diutus memberitakan firman, rasul mengabarkan Injil. Nabi diutus menyatakan kehendak Allah, rasul menggenapi rencana Allah. Para malaikat diutus menjalankan kehendak Allah yang harus langsung dilakukan, tidak dalam waktu, karena mereka tidak dicipta dalam kurun waktu. Sedangkan nabi dan rasul dicipta dalam kurun waktu, hingga nabi memberitakan kehendak Allah sebelum kehendak itu dilaksanakan pada waktu yang akan datang, karena mereka diberi Roh Kudus dalam hatinya. 1 Petrus 1:10-12 mencatat para nabi selidiki tuntas Roh yang ada dalam hati mereka, karena mereka berbeda dengan orang lain yang hatinya tidak diberi Roh. Nabi berbeda dengan orang lain. Orang lain hanya memikirkan yang dicipta, mengingini yang dihidupi, mencari uang, nama, kuasa, kemuliaan dunia, sekutu. Ini pikiran orang biasa. Nabi memikirkan apa yang dipikirkan, direncanakan, dan dikehendaki Allah, maka mereka mencari tahu rahasia Allah yang sebenarnya. Allah memberi petunjuk, rahasia-Nya kepada mereka dengan memberi Roh-Nya kepada mereka. Jadi di Perjanjian Lama, ada manusia yang mendapat Roh Kudus, yaitu para nabi. Orang biasa mendapat karya Roh Kudus, nabi mendapat hadirat Roh Kudus.

Nabi mendapat Roh Kudus untuk tugas tertentu, sedangkan orang Kristen menerima Roh Kudus sepanjang hidup dipimpin Roh Kudus. Maka kita yang di Perjanjian Baru jauh lebih berbahagia dibanding para nabi. Dalam Kisah Para Rasul dikatakan, “Terimalah Roh yang dijanjikan,” artinya yang sudah dijanjikan ribuan tahun akhirnya terwujud di hari Pentakosta, hari Roh Kudus yang dijanjikan turun, janji Tuhan genap. Sebelum hari itu, yang pernah menerima Roh Kudus adalah orang, saat, tugas, dan rencana Allah tertentu. Para nabi tak selamanya mempunyai Roh Kudus. Maka tidak heran, Mazmur 51 berkata, “Jangan ambil kembali Roh-Mu dariku.” Roh bisa diambil kembali oleh Allah. Di Perjanjian Baru, Roh Kudus diberikan untuk selamanya, maka jangan kaudukakan Roh Kudus. Ia ibarat ibu yang melahirkan, mengasuh, mengasihi, dan konsisten memelihara bayinya begitu teliti tiap saat.

Di Perjanjian Lama jika kau melawan Roh Kudus, Ia langsung meninggalkan kamu. Itu yang terjadi pada mereka yang tidak taat, pada Saul, Bileam. Roh meninggalkannya, dan lagi, roh jahat dari Allah turun atas Saul. Berarti Roh Kudus pergi darinya dan roh setan diizinkan Allah memasukinya. Hari ini saya tekankan kalimat Yesus, “Agar dunia tahu bahwa Engkau utus Aku ke dalam dunia.” Utusan Allah ada malaikat, nabi, rasul. Nabi di Perjanjian Lama, rasul di Perjanjian Baru. Nabi memberitakan firman, rasul memberitakan Injil. Injil terkandung dalam firman. Perjanjian Lama nubuat, Perjanjian Baru penggenapan. Pengabaran Injil memproklamasikan yang sudah dikabarkan dan digenapi, jadi Injil adalah Kabar Baik bagi seluruh dunia. Para nabi, lalu Kristus, lalu para rasul, semuanya utusan.

Utusan Perjanjian Lama adalah para nabi, diutus untuk jadi juru bicara Allah. Mereka mengutarakan, menyampaikan, memberikan firman dari Allah pada umat manusia tentang apa yang akan terjadi. Karena waktunya belum genap. Mereka mendahului zaman yang belum tiba. Adakah nabi yang tidak taat dan melawan kehendak Allah? Ada. Ia bisa langsung dibuang Tuhan, tidak lagi dipakai. Ada kasus-kasus seperti ini. Di Ibrani 1 kaulihat Yesus melampaui semua malaikat. Jika kita teliti Alkitab, semua yang begitu complicated ini sudah tercantum jelas. Tidak ada yang lolos, sembarangan, karena Yesus lebih dari malaikat. Ibrani 2, Ia sedikit lebih rendah daripada malaikat.

Dalam oratorio “Messiah” yang ditulis Handel, “Let All the Angels of God Worship Him.” Para malaikat menyembah sujud pada-Nya, berarti Yesus lebih tinggi daripada malaikat. Ini membuktikan Yesus tertinggi. Para malaikat adalah utusan Allah untuk melayani. Alkitab berkata, “Pada waktu Yesus dicobai, malaikat datang melayani-Nya,” “Pada waktu Yesus di Getsemani, ada malaikat memberi kekuatan kepada-Nya.” Lalu Ibrani 1:14 menyatakan bahwa malaikat diutus melayani mereka yang menerima keselamatan. Jadi malaikat melayani Yesus Kristus dan mereka yang menerima Injil. Saya akan menonjolkan satu Oknum, Kristus, di atas semua yang dilayani. Yesus dilayani semua malaikat. Mereka menyembah sujud kepada-Nya, Anak Allah, satu-satunya Yang diutus ke dunia ini.

Semua nabi membicarakan, mendeklarasikan, menubuatkan Yesus akan datang, lahir di mana, mati bagaimana. 1 Petrus 1:10 berkata, para nabi selidiki Roh yang di dalam hati mereka tentang kapan dan bagaimana saat dan cara Yesus mati. Sangat teliti. Malaikat dalam kekekalan, di luar waktu, dan nabi dalam sejarah, di dalam waktu. Sebelum Injil, nabi bernubuat; sesudah Kristus, rasul berkhotbah. Jadi Kristus adalah Pemisah sejarah, sebelum Kristus adalah Injil belum digenapi, setelah Kristus, Injil sudah digenapi. Sebelum-Nya: Nubuat, Perjanjian Lama. Sesudah-Nya: Pemberitaan, Perjanjian Baru.

Rangkaian dan pengertian struktur para utusan Tuhan sangat sempurna. Setelah para nabi selesai bernubuat, maka tugas mereka selesai, Roh Kudus tidak terus pada mereka. Ini berbeda dengan Perjanjian Baru, setelah hari Pentakosta, Roh Kudus berdiam dalam hati kita selamanya. Hanya satu nabi yang Roh Kudus berdiam dan memenuhi hatinya sejak di rahim ibunya sampai mati, yaitu Yohanes Pembaptis. Yesus berkata, “Yang dilahirkan perempuan, tak ada yang lebih besar daripada dia.” Maksudnya, orang Perjanjian Lama tak ada yang melebihi Yohanes Pembaptis, demikian juga orang Perjanjian Baru. Ia satu-satunya yang dipenuhi Roh Kudus sejak dari rahim ibunya sampai mati. Lahir dari perempuan yang sudah berhenti haid, tak mungkin melahirkan. Tapi mujizat dan kuasa Tuhan, akibatkan Zakharia yang tua dan Elisabet yang sudah tak mungkin, akhirnya melahirkan dia, seperti Abraham dan Sara melahirkan Ishak adalah mujizat Allah dalam ciptaan. Setelah dewasa, ia akan menjatuhkan, sekaligus membangkitkan banyak orang. Ini sulit dipahami. Ada manusia seperti ini. Karena dia, ada orang yang akan dijatuhkan dan ada orang yang akan dibangunkan; karena dia, banyak orang akan ditelanjangi siapa mereka sebenarnya, hingga semua orang tahu. Pada masa biasa kita tidak tahu siapa itu siapa, pada masa penting mulai muncul isi hati manusia yang sebenarnya, tak bisa ditutup-tutupi lagi. Ia ada di dunia untuk nyatakan kepalsuan Farisi dan keaslian Yesus dari Allah. Ia tegur para pemimpin agama, dan melaluinya, mereka terekspos di hadapan Allah. He is a key person, controversial person who exposes so many personalities hidden in human hearts.

Oleh : Pdt. Dr. Stephen Tong

Sumber : https://www.buletinpillar.org/transkrip/utusan-allah-dan-kaum-pilihan#hal-1

Artikel Terkait :