Hari ini saya genap berusia 40 (empat puluh) tahun, dan belum pernah saya melihat suatu keberhasilan atau kesuksesan seseorang diperoleh tanpa ketekunan. Walaupun saya sering menjumpai banyak orang yang mengalami kegagalan sementara mereka kategori orang yang menurut saya tekun, kenapa?
Hal ini terfikir kembali setelah saya menonton sebuah film berjudul “Chasing Maverics”. Sebuah film yang diangkat dari kisah nyata seorang perselancar yang bernama Jay Moriarty (diperankan sangat baik oleh Jonny Weston). Jay Moriarty lahir pada tahun 1978 dan hidup bersama ibunya di Santa Cruz, California. Di usia 9 tahun, Jay sudah senang mengamati dan mempelajari gulungan ombak hingga suatu ketika saat bermain di karang, sebuah hempasan gelombang membuatnya tenggelam dan hampir tewas. Beruntunglah Jay ditolong oleh Frosty Hesson yang kemudian menjadi mentornya untuk menaklukkan gelombang laut maha dahsyat yang bernama The Mavericks.
Latar Belakang Keluarga
Tidak ada yang istimewa dalam kehidupan Jay, dibesarkan tanpa ayah, financial keluarga yang pas-pasan serta problema kehidupan lainnya yang mungkin dialami oleh diantara kita. Bahkan mungkin banyak diantara kita yang kehidupannya jauh lebih baik dari seorang Jay. Perbedaannya adalah Jay fokus dan menyukai permainan selancar, rasa suka tidak hanya selesai dari sekedar suka dan mahir namun meningkat ketingkat yang lebih tinggi… memperbaiki diri, belajar dengan target menaklukan suatu gelombang besar yang bernama Maverics.
Mavericks adalah sebutan untuk gelombang laut yang sangat tinggi di pantai utara California, tepatnya di Half Moon Bay, San Mateo County, tidak jauh dari Santa Cruz County di mana Jay Moriarty tinggal. Ketinggian gelombang Mavericks bisa mencapai 24m sehingga sangat berbahaya bagi siapapun yang ingin mengarunginya. Mavericks tidak muncul setiap saat karena sangat ditentukan oleh kondisi cuaca.
Inspirator dan Orang Tua
Beruntung Jay bertemu dengan Frosty Hesson (Diperankan oleh Gerard Butler) suami dari Brenda Hesson tetangganya yang bijaksana dan penuh perhatian. Frosty Hesson adalah seorang peselancar senior yang juga merupakan legenda lokal, ada kekaguman di dalam diri Jay dan keinginan untuk dapat berselancar sebaik Frosty. Berkat permintaan Brenda akhirnya Frosty pun mau melatih Jay. Ada target dan tujuan yang dicanangkan untuk dicapai yaitu menaklukan gelombang “The Mavericks” yang akan datang 12 minggu lagi. Saya mencatat beberapa hal yang dapat dijadikan pelajaran bagi kita yaitu :
- Ada suatu perbedaan sebagai seorang anak, Jay bukanlah dari keluarga yang berada sehingga ia mengalami suatu proses, dimana pada umumnya anak keluarga kaya merasa berhak mendapat pengecualian dan merasa tidak perlu mengalami tahapan kesusahan.
- Dibutuhkan seorang pengamat dan pemerhati dalam lingkungan (dalam hal ini adalah keluarga itu sendiri ayah dan ibu terhadap perkembangan seorang anak), kalau ini pun luput dari orang tua… sayang sekali.
- Seorang yang akan berhasil adalah keinginan yang keluar dari dalam diri bisa dari inspirasi seseorang bukan yang dipaksakan. (Misal seorang anak dipaksa untuk les piano maka dia bisa bermain piano namun tidak ahli dalam bermain piano).
- Seorang yang ingin berhasil dari suatu hal, maka kombinasi ketekunan dan kedisiplinan adalah suatu yang sangat diandalkan, hal ini akan menjadi perhatian bagi sang pelatih maupun orang lain.
Yang menarik dan paling penting tentang pesan dalam film ini menurut saya adalah adanya suatu pengakuan dan pesan untuk dipahami walaupun sering goyah dalam menjalankan tentang kombinasi 4 (empat) pilar pondasi/penopang manusia yaitu : Fisik, Mental, Emosional dan Spiritual.
- Fisik, menggambarkan seberapa besar kekuatan yang dibutuhkan… dalam kasus Jay adalah kekuatan bila terhempas dan mengayuh. Maka hal yang diperlukan bagi kita adalah menjaga fisik untuk tetap prima setiap saat dan siap disaat siatuasi tertentu.
- Mental, hal ini adalah kemampuan termasuk observasi yang dikembangkan di dalam diri untuk menghasilkan kalkulasi yang tepat dalam hal ini mengenai titik-titik mana yang harus diambil Jay untuk bisa menunggangi Mavericks dengan selamat.
- Emosional, adalah suatu kemampuan emosional dibutuhkan untuk mengendalikan rasa takut agar tidak menjadi kepanikan yang bisa mematikan. (Ketakutan dan kepanikan adalah dua emosi yang berbeda. Takut itu menyehatkan, namun panik itu mematikan).
- Spiritual, spiritualisme dibutuhkan untuk menyatukan diri dengan alam dan memohon kepada Yang Maha Kuasa untuk merestui segala persiapan dan ikhtiar yang sudah dilakukan.
Tuaian Dari Ketekunan
Seperti yang kita ketahui, bahwa “The Mavericks” berhasil ditaklukan oleh Jay dalam usia 16 tahun, saat itu banyak peselancar yang berduyun-duyun datang ke Half Moon Bay untuk mencoba ketangkasan mereka mengendalikan Mavericks. Tapi, tak satupun yang berhasil kecuali Jay. Keberhasilan itu tidak diperolehnya dengan mudah. Di kesempatan pertama, Jay terhempas oleh gelombang dan terlepas dari papan seluncurnya. Namun, dengan latihan dan kerja kerasnya selama ini, Jay berusaha dan bangkit kembali untuk mencoba kedua kalinya dan berhasil dengan gemilang. Namanya menjadi sebuah fenomena. Di usia 16 tahun, Jay Moriarty berhasil menaklukkan keganasan Mavericks.
Jika kita memperhatikan orang-orang yang berhasil dan menjadi yang terbaik, mereka adalah orang-orang yang berhasil mengkombinasikan ketekunan dengan 4 (empat) pilar seperti pesan dalam film ini, hal itu tetap harus dipelihara dalam mempertahankan hasil yang sudah dicapai jika tidak ingin hilang dan mati.
Kisah Jay Moriarty adalah suatu fakta, kita melihat bahwa kesuksesan sekarang dimiliki oleh setiap orang tidak saja usia muda, tua. Baik itu atlet, pengusaha, artis maupun politisi. Mereka adalah orang yang memiliki target dan tujuan dan berusaha dengan tekun dengan mengkombinasikan Spiritual, Fisik, Mental, Dan Emosional. Semuanya diawali akan kecintaan terhadap apa yang diimpikan tidak seperti kebanyakan diantara kita yang menyia-nyiakan waktu kita untuk menjalani sesuatu yang bukan impian kita. Dengan mengubah urutan ke empat pilar dan menempatkan Spiritual diurutan pertama tentu jauh lebih baik.
Ambang Batas
Menurut saya film ini tuntas dalam memberikan pesan kepada penontonnya, bahwa dalam kehidupan kita harus menyadari bakwa kita adalah mahluk ciptaan (created) yang memiliki keterbatasan (limited) serta kekurangan (polluted), sehingga kita jangan pernah merasa dapat mengalahkan semua tantangan dan terlalu mengandalkan pemikiran dan otak kita. Dijelaskan bahwa Jay Moriarty meninggal sangat muda, sehari sebelum ulang tahunnya yang ke 23, saat menyelam di samudera hindia pulau lohifushi Maladewa.