Nats : Ibrani 1:4

Ada begitu banyak orang hanya mengenal Kristus yang dari Betlehem sampai Golgota, mengenal Kristus dari lahiriahnya saja, padahal Kristus adalah Allah yang menjelma menjadi manusia.

Di II Korintus, Paulus berkata, janganlah mengerti Kristus secara lahiriah saja, seperti yang dulu kami pernah lakukan. Artinya, pengenalan Paulus terhadap Kristus telah mengalami perubahan. Dulu dia mengenal Kristus sebagai manusia biasa, yang berdaging dan berdarah, tetapi pada suatu saat, Roh Kudus bekerja dengan begitu dahsyat di dalam dirinya barulah dia sadar dirinya telah salah menafsirkan Kristus. Bukankah manusia dicipta sebagai interpretator? Alkitab menuliskan bahwa setelah Adam dicipta, hal pertama yang Allah lakukan adalah membawa binatang-binatang kepada Adam dan memerintahkannya untuk memberi nama. Maka Adam dengan kuasa interpretasi yang Allah berikan, memberi nama kepada binatang-binatang itu: kucing, anjing, kuda, dll. Begitulah nama mereka ditetapkan.

Note: To interpret something is one of the most basic capability given by God, implanted in the human nature.

Namun celakanya, daya penafsiran manusia telah dicemari oleh dosa, sehingga pengertiannya pun ikut tercemar. Karena itu jugalah manusia tidak berhenti-hentinya berselisih dan berdebat. Karena tanggapan dan interpretasi terhadap hal yang sama bisa berbeda-beda.

Interpretasi adalah to expose the meaning of some subtance.

Baru di abad ke-20 ini kita disadarkan bahwa filsafat sangat bergantung pada metode dan paradigma yang diyakini oleh mereka yang memberikan hermeneutika atau interpretasi. Adam diberi hak pertama untuk menamakan binatang-binatang. Itu karena dia adalah manusia. Manusia melihat, memberi penjelasan, memberi nama kepada apa saja yang ditemuinva. Tidak ada binatang yang bisa memberikan interpretasi maupun penjelasan karena mereka tidak diberikan daya dasar untuk itu. Tetapi if we absolutize our relative thinking and then we believe what is in our concept is true, then that is the most dangerous thing. Jika kita memutlakkan konsep kita yang relatif dan kita meyakininya sebagai kebenaran, maka penilaian kita pun akan menjadi salah kaprah.

Interpretasi adalah daya dasar yang memungkinkan kita mengadakan penilaian, estimasi, interpretasi, tapi bila daya dasar ini dimutlakan, kau telah berperan sebagai allah. Interpretasi yang salah akhirnya justru merugikan diri kita sendiri, karena hal yang benar kita anggap tidak benar dan yang tidak benar justru kita anggap benar. Hal yang rasionil kita anggap tidak rasionil dan hal yang tidak rasionil justru kita anggap rasionil. Kemudian kita juga memakai cara yang sama untuk menginterpretasikan Kristus dengan pengertian yang kita mutlakan.

Siapakah Kristus? Menurut penulis Ibrani 1:1-3, Dia adalah Pencipta, Pewaris, Penyempurna, Pemimpin sejarah, Pewahyu, cahaya kemuliaan Allah, wujud dari esensi Allah yang tidak kelihatan, Penopang dari segala sesuatu yang ada. Dia menyucikan dosa manusia dan duduk di sebelah kanan Allah. Sungguh saya tidak bisa mengerti, bagaimana penulis Ibrani bisa menggunakan kalimat yang begitu pendek untuk menyimpulkan Kristologi dari begitu banyak aspek.

Mulai dari ayat 4 dia mengemukakan satu tema, nama Yesus lebih tinggi daripada segala malaikat. Ayat ini dua kali menyebutkan “Jauh.” Jauh lebih tinggi, Jauh lebih indah. Bukan quantitative difference melainkan qualitative difference. Kitab Suci berkali-kali mengungkapkan perbandingan seperti ini, hanya saja tidak menggunakan istilah qualitative difference. Tuhan berkata, sebagaimana langit lebih tinggi dari pada bumi, demikian juga jalanKu jauh lebih tinggi dari pada jalanmu. Itu sebabnya Søren Aabye Kierkegaard di abad ke-19 menyimpulkan bahwa di dalam Pengkotbah 3 terdapat tiga perbedaan between God and man: Langit dan Bumi, kesementaraan dan kekekalan, tahta Allah dan kuasa manusia.

Allah adalah Allah, manusia adalah manusia, kekekalan adalah kekekalan, kesementaraan adalah kesementaraan. Walaupun kesementaraan diperpanjang terus, tidak mungkin menjadi kekekalan. Bolehkah kita mempersamakan Kristus dengan manusia? Orang Kristen yang sudah menerima Injil mengatakan, “Tidak!” Tidak ada manusia yang bisa menjadi Juruselamat yang sanggup duduk di sebelah kanan Allah Bapa, yang mati dan bangkit tanpa kuasa nabi dari luar kuburan. Hanya Yesus Kristus. Dia suci, Dia lebih dari pada segala sesuatu, tapi ayat ini mengajak kita merenungkan Kristus jauh lebih tinggi dari segala malaikat. Arti asli dari istilah malaikat adalah messenger of God. Permisi tanya, Yesus diutus Allah atau tidak? Yesus adalah utusan Allah. Mari kita meninjau perbedaan antara malaikat dengan Yesus Kristus:

    1. Malaikat dicipta. Yesus adalah Pencipta. Manusia dicipta sebagai roh yang dibungkus dengan daging, malaikat dicipta sebagai roh yang murni tanpa daging, sedangkan binatang dicipta dengan daging dan jiwa yang tidak mempunyai peta teladan Allah. Ini adalah tiga tingkatan ciptaan yang berbeda: spirit, spirit bound in body, body with the soul without the image of God.
    2. Orang Israel percaya, malaikat adalah mahluk yang paling dekat dengan Allah. The nearest being around the throne of God. Tetapi Yesus Kristus bukan yang paling dekat dengan Allah, Dia adalah Allah, oknum kedua dari Allah Tritunggal.
    3. Malaikat disebut sebagai the children of God, tapi Yesus Kristus adalah the only begotten Son of God. Baik Kitab Kejadian maupun Kitab Ayub pernah menyebut malaikat sebagai anak-anak Allah, tetapi Kristus adalah Anak tunggal yang dilahirkan oleh Bapa. Ayat-ayat berikutnya tertulis, siapakah di antara malaikat yang seperti Yesus yang kepadaNya Bapa berkata, Aku akan menjadikan dia anakKu dan Aku akan menjadi bapanya? Suatu hak istimewa yang tidak dimiliki malaikat-malaikat. Itu sebabnya dalam Yohanes 3:16 dikatakan, demikianlah Allah mengasihi isi dunia, sehingga dikaruniakanNya AnakNya yang tunggal—bukan malaikat, tapi Dia yang lebih dari pada malaikat—supaya barangsiapa yang percaya kepadaNya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal. Inilah keunikan, keistimewaan, keesaan, dan kedudukan yang hanya ada pada Yesus Kristus.
    4. Malaikat-malaikat disebut sebagai host, tentara suci Tuhan Allah, Yehova disebut sebagai Lord of hosts. Tapi Kristus adalah Raja dari semua malaikat. Ada satu lagu Natal yang syairnya berbunyi demikian: hari ini Raja malaikat telah lahir di dunia. All angels are only the hosts of God and Jesus Christ is the Commander of the angels and He is the King of the angels.
    5. Malaikat-malaikat mempunyai fungsi yang besar, yaitu mengelilingi tahta Tuhan yang tertinggi sambil menyerukan suci, suci, suci secara bersahut-sahutan (Yes. 6:1-6). Ketika Raja Usia yang baik sudah wafat, kepada siapa lagi dia harus bersandar? Itu sebabnya Yesaya masuk ke dalam Bait Allah, dia melihat Allah tetap bersemayam di atas tahta yang tertinggi. Waktu dia berlutut di sana, dia menyaksikan malaikat-malaikat Serafim mengelilingi tahtaNya. Serafim mempunyai enam sayap, dua sayap dipakai untuk menutup muka, dua sayap lain dipakai untuk menutup kaki, dan dua sayap yang lain lagi dipakai untuk terbang sambil menyerukan suci, suci, suci dengan sahut menyahut, memberikan kemuliaan kepada Allah Bapa, Allah Putra, dan Allah Roh Kudus. Suatu penyembahan yang paling murni dari roh murni yang dicipta oleh Tuhan. Siapakah malaikat? Penyembah, pelayan. Siapakah Yesus Kristus? Yesus bukan Penyembah melainkan Dia yang menerima penyembahan dari para malaikat, maka Dia jauh lebih tinggi dari pada malaikat.
    6. Malaikat berkuasa besar untuk menolong manusia, Kristus adalah Tuhan yang Mahakuasa, yang turun ke dalam dunia. Yesaya 9, for unto us a child is born, a son is given, and His name is Wonderful Counselor, Mighty God and Everlasting Father.
    7. Malaikat adalah pelaksana penghakiman Allah dengan prinsip keadilan dan kebenaran. Dari mana kita tahu akan hal ini? Alkitab beberapa kali mencatat malaikat melaksanakan keadilan Allah. Pertama kali adalah setelah Adam dan Hawa berdosa dan diusir keluar dari taman Eden. Malaikat Kerubim berdiri di sana dengan pedang yang berapi-api untuk mencegah mereka masuk kembali ke taman Eden, karena mereka sudah melawan kehendak Allah. Setelah Kristus datang, dipaku di atas kayu salib untuk menggantikan dosa manusia, barulah pedang keadilan itu disarungkan, sehingga Adam, Hawa, kamu dan saya boleh kembali kepada Tuhan. Inilah perbedaan antara malaikat dengan Kristus. Malaikat adalah pelaksana keadilan, kebenaran Tuhan Allah. Kristus adalah keadilan dan kebenaran Allah itu sendiri yang rela dikorbankan demi melepaskan kita dari penghakiman Tuhan. Maka Yesus jauh lebih tinggi dari pada segala malaikat.
    8. Malaikat adalah penjaga setiap anak-anak Tuhan. Yesus berkata, jangan meremehkan anak kecil di antara kamu, karena malaikat mereka selalu menghadap BapaKu di sorga. Itu sebabnya orang Anglikan dan orang Katolik percaya bahwa setiap orang mempunyai malaikatnya sendiri. Untuk apa? Melayani kau dan saya. Waktu kau terlalu sedih, tahukah kamu ada malaikat yang mendampingimu, waktu kau putus asa, ada malaikat di sampingmu. Mungkin kau bertanya adakah dukungan dari ayat lain? Ada. Waktu Yesus Kristus berada di taman Getsemani, hatiNva hancur, Dia merasa berat untuk berdoa bagi seluruh umat manusia yang berdosa, keringatNya menetes bagaikan darah. Dia berdoa kepada Bapa, kalau mungkin singkirkan cawan ini dari padaKu, tapi bukan kehendakKu yang jadi melainkan kehendakMu. Lalu Alkitab mengatakan, malaikat datang menambah kekuatan kepadaNya. Setelah Yesus dicobai, malaikat datang melayani Dia. Malaikat memang adalah penolong, pelayan semua orang yang menerima keselamatan (Ibr. 1:14). Malaikat-malaikat adalah roh yang diutus untuk melayani orang-orang yang harus memperoleh keselamatan. Mengapa disebut harus? Karena mereka adalah kaum pilihan yang sudah ditetapkan oleh Tuhan, yang suatu hari nanti akan menangisi dosa, menerima Kristus. Mereka dilayani oleh siapa? Roh-roh yang tidak kelihatan. Maka jangan lupa, waktu kau bertobat ribuan malaikat di sorga bersukacita, karena ada satu orang bertobat, kembali kepada Yesus Kristus. Tapi Kristus, Dia bukan hanya Raja dari malaikat. Dia adalah Juruselamat yang asli, yang memberi keselamatan kepada kita. Maka Yesus lebih tinggi dari pada malaikat-malaikat.
    9. Malaikat-malaikat adalah mediator yang memberikan Taurat kepada manusia. Di Perjanjian Lama, Allah menurunkan Taurat melalui malaikat, tetapi di Perjanian Baru, Kristus adalah Mediator yang menurunkan pengampunan dosa. Baca Kis. 7:53, Stephanus berkata, kamu telah menerima Taurat bukan dari manusia tapi dari Tuhan melalui malaikat-malaikat. Firman Tuhan dan Taurat diturunkan kepada Musa melalui perantaraan malaikat. Itulah yang membuat orang Yahudi mengembangkan doktrin malaikatnya sampai sebegitu rupa, tapi mereka tidak tahu yang turun bukan hanya malaikat-malaikat yang adalah utusan saja, karena pada akhirnya Kristus sendiri turun, menjadi satu-satunya utusan yang berbeda dan semua malaikat. Baca Gal. 3:14, Taurat adalah tambahan. Baca ayat 17-19. Jadi malaikat hanya menurunkan Taurat tapi Kristus menurunkan keselamatan. Malaikat memberikan Taurat yang menahakimi, Kristus memberikan keselamatan yang mengampuni. Maka Kristus jauh lebih tinggi dari pada malaikat. Permisi tanya, How should we worship Him? How should we worship our Lord? Who is far far higher than the name of the angels?
    10. Nama yang jauh lebih tinggi diberikan setelah Dia mati dan bangkit. Apa sebabnya? Karena tidak ada malaikat yang pernah mati dan bangkit untuk menggantikan kau dan aku, tetapi Kristus sudah mati dan sudah bangkit bagi kita, maka Dia mendapatkan nama yang tertingai. Baca Ef. 1:20-22.

(Ringkasan khotbah ini belum dikoreksi oleh Pengkhotbah, W.H.)

Oleh : Pdt. Dr. Stephen Tong

Sumber :https://www.mriila.org/pustaka/eksposisi-ibrani/perbedaan-kristus-dengan-malaikat/