Zoroaster : Adanya Hidup Sesudah Mati
"Nabi"-nya Iran, Zoroaster, adalah pendiri Zoroastrianisme, sebuah agama yang berlangsung lebih dari 2000 tahun dan tetap punya penganut hingga kini. Dia juga penulis Gathas, bagian tertua dari Avesta, petunjuk suci pemeluk Zoroaster. Informasi biografis menyangkut...
Life Is a Race
The story revolves around a young athletic boy who was hungry for success and measured his success only by winning. He participated in a running competition and won two races, feeling proud and important. He then pleaded for another race and was presented with two new...
Iman, Pengharapan, dan Kasih (Bagian 30)
Sebelumnya.... Kita telah membicarakan tentang jangan mudah marah, karena tidak semua kemarahan memuliakan Tuhan. Hanya kemarahan yang benar akan menggenapi kemuliaan Tuhan. Ini adalah suatu paradoks. Di satu pihak, kemarahan sangat merusak. Tetapi di pihak lain,...
JP Morgan : Pesan Untuk Anakku
John Pierpont Morgan lahir dari keluarga Inggris terkemuka pada tahun 1837 di Hartford, Connecticut. Setelah menyelesaikan pendidikannya pada tahun 1857, Morgan pindah ke New York untuk bekerja sebagai pegawai di Duncan, Sherman & Co., perusahaan milik ayahnya di...
Carl Hurley Tell The Story
Comedian Carl Hurley tells the story about trying to throw a trash can away. He said think about it… it’s the one thing you can’t get the garbage man to pick up. He said I set my old rusty garbage can out at the street one morning thinking the garbage man would...
Iman, Pengharapan, dan Kasih (Bagian 29)
Jika masrah siapkan tiga langkah, Pertama telan ludah dua kali, Kedua pikir tiga kali apakah dengan marah dapat mengubah segala sesuatu, lebih damai, atau dapat kembali keasal. Ketiga, ambil kaca, lihat mukamu, modelmu itu apa.
Adolf Hitler : Ingkar Terhadap Fakta Menyakitkan
Salah satu alasan mengapa Hitler kalah dalam Perang Dunia II adalah karena ia tidak sepenuhnya memahami situasi. Setiap ada anak buahnya yang membawa berita buruk langsung dihukum. Akibatnya tidak ada yang berani mengatakan hal yang sebenarnya kepada Hitler.
Rosa Parks : The First Lady of The Civil Rights Movement
Rosa Parks was a woman with a lot to lose, with a job and financial dependency on the line when standing up for herself and her people on that day on the bus. Despite this, she put it all on the line in the name of what she felt was the right…
Iman, Pengharapan, dan Kasih (Bagian 28)
Adakah seorang ibu yang membenci anaknya karena lebih pintar dari dia? Adakah seorang wanita yang membenci anak perempuannya karena lebih cantik dari dia? Arthur Schopenhauer, seorang filsuf Jerman dipuji oleh Hegel. Lalu ibunya marah sekali…