John Pierpont Morgan lahir dari keluarga Inggris terkemuka pada tahun 1837 di Hartford, Connecticut. Setelah menyelesaikan pendidikannya pada tahun 1857, Morgan pindah ke New York untuk bekerja sebagai pegawai di Duncan, Sherman & Co., perusahaan milik ayahnya di cabang Amerika. Pada tahun 1864, atas desakan sang ayah, dia menjalin kerja sama dengan Charles Dabney untuk membentuk Dabney, Morgan & Co. Dengan pensiunnya Dabney pada tahun 1871, Morgan bergabung dengan bankir Philadelphia Anthony Drexel untuk mendirikan Drexel, Morgan & Co.

Pada tahun 1879, William Vanderbilt menawarkan penjualan 250.000 saham di New York Central Railroad. Morgan melakukan transaksi besar-besaran tanpa menurunkan harga saham, dan sebagai imbalannya dia mendapatkan kursi di dewan direksi New York Central. Tahun berikutnya, dia memimpin penjualan obligasi senilai US$ 40 juta untuk membiayai Northern Pacific Railroad, yang saat itu merupakan transaksi terbesar dari obligasi kereta api dalam sejarah AS.

Pada 1893 cadangan emas AS menipis. Kondisi tersebut mengancam ekonomi AS. Di situ lah Morgan terlibat dalam penyelamatan ekonomi AS. Morgan membentuk  investor internasional yang mau memasok emas dengan imbalan kurs yang menguntungkan pada obligasi 30-tahun. Dia kemudian meyakinkan Presiden Grover Cleveland agar memberi Sekretaris Keuangan wewenang untuk melakukan transaksi semacam itu tanpa persetujuan kongres. Sosiasi itu membeli dan dengan cepat menjual kembali obligasi pada awal 1895, sehingga menstabilkan ekonomi yang goyah.

Pada tahun 1907, Morgan kembali dipanggil untuk membantu pemerintah AS dalam cengkeraman kepanikan ekonomi. Dia meninggal di Roma pada tahun 1913, meninggalkan jejak-jejak kerajaan bisnisnya dan pengaruhnya bagi ekonomi AS.

Warisan Kepada Anaknya

Ketika  JP Morgan meninggal, diketahui bahwa setahun sebelum kematiannya, ia telah membuat surat wasiatnya. Surat wasiat itu terdiri dari sekitar 10.000 kata dan berisi tiga puluh tujuh artikel. Dia melakukan banyak kegiatan beberapa di antaranya melibatkan jumlah uang yang sangat besar hingga mengganggu keseimbangan keuangan dunia, namun ada satu transkrip yang jelas menonjol dalam wasiat Tuan Morgan sebagai yang paling penting  untuk anak-anaknya :

“I commit my soul in the hands of my Saviour, full of confidence that, having redeemed me and washed me with His most precious Blood, He will present me faultless before the throne of my Heavenly Father.” I entreat my children to maintain and defend, at all hazard and at any cost of personal sacrifice, the blessed doctrine of complete Atonement of sins through the Blood of Jesus Christ once offered, and through that alone.”

”Saya menyerahkan jiwa saya ke tangan Sang Juruselamat. Saya telah ditebus oleh darah- Nya. Saya akan pergi kerumah Bapa disurga. Saya minta agar anak-anakku terus taat dan percaya ini dengan segala risiko dan pengorbanan. Penebusan dosa sepenuhnya hanya oleh darah Yesus.”

 

Dari berbagai sumber

 

Artikel menarik lainnya :