Ratu Nefertiti merupakan seorang ratu Mesir, istri kepala Firaun Amenhotep IV, juga dikenal sebagai Akhenaten. Ratu Nefertiti mungkin paling dikenal karena penampilannya dalam seni Mesir. Terutama patung terkenal yang ditemukan pada tahun 1912 di Amarna (dikenal sebagai Patung Berlin), bersama dengan perannya dalam revolusi agama yang berpusat pada pemujaan monoteistik dari piringan matahari Aten.

Berdasarkan patung Berlin, Nefertiti dikenal karena kecantikannya yang luar biasa. Menurut ThoughtCo. Nefertiti lahir sekitar 1370 SM, mungkin di Thebes, meskipun asal-usulnya diperdebatkan oleh para arkeolog dan sejarawan. Kisah hidup Nefertiti sulit dilacak karena dia mengalami beberapa perubahan nama. Dia mungkin putri asing dari suatu daerah di Irak utara.

Nefertiti mungkin berasal dari Mesir, putri Firaun Amenhotep III sebelumnya dengan istri utamanya Ratu Tiy. Beberapa bukti menunjukkan bahwa dia mungkin adalah putri Ay, wazir Firaun Amenhotep III, yang merupakan saudara dari Ratu Tiy dan yang menjadi firaun setelah Tutankhamen.

Nefertiti dibesarkan di istana kerajaan di Thebes. Tampaknya pasti bahwa dia dibesarkan dalam kultus dewa matahari Aten. Siapa pun dia, Nefertiti akan menikah dengan putra Firaun, yang akan menjadi Amenhotep IV pada saat Nefertiti berusia sekitar 11 tahun. Nefertiti menjadi istri kepala (ratu) Firaun Mesir Amenhotep IV (memerintah 1350–1334), yang mengambil nama Akhenaten ketika ia memimpin sebuah revolusi agama yang menempatkan dewa matahari Aten sebagai pusat pemujaan agama.

Selama lima tahun pertama pemerintahan Akhenaten, Nefertiti digambarkan dalam gambar pahatan sebagai ratu yang sangat aktif, dengan peran sentral dalam upacara pemujaan. Setelah 12 tahun memerintah sebagai istri tercinta firaun, Nefertiti seolah menghilang dari catatan sejarah. Ada beberapa teori tentang apa yang mungkin terjadi. Nefertiti mungkin telah meninggal pada saat itu; dia mungkin telah dibunuh dan digantikan sebagai Istri Hebat oleh orang lain, mungkin salah satu putrinya sendiri.

Satu teori yang berkembang adalah bahwa dia mungkin tidak menghilang sama sekali, melainkan mengubah namanya dan menjadi rekan raja Akhenaten, Ankhkheperure mery-Waenre Neferneferuaten Akhetenhys. Pada tahun ke-13 pemerintahan Akhenaten, Nefertiti kehilangan dua putri karena wabah dan satu lagi karena melahirkan. Sementara itu, Akhenaten meninggal pada tahun 1334 selama tahun ke-17 pemerintahannya.

Sumber : https://intisari.grid.id

Tujuh Fakta Nefertiti

1. Latar Belakang Misterius

Dilansir History Extra, Nefertiti bukanlah putri raja. Walau menikahi saudara kandung merupakan hal lazim di zaman Mesir kuno, tetapi Nefertiti menikahi Akhenaten yang bukan saudara kandungnya, dan menjadi ratu Mesir. Penulisan namanya dalam hieroglif juga tidak menunjukkan gelar anak raja. 

Banyak teori mengenai latar belakang Nefertiti. Beberapa pendapat mengatakan bahwa ia masih memiliki relasi dengan keluarga kerajaan. Ia disebut-sebut sepupu Akhenaten dari pihak ibu. Dilansir BIOGRAPHY, ada teori yang mengatakan bahwa ia kemungkinan anak atau keponakan dari pejabat kerajaan bernama Ay. Teori lainnya bahwa dia lahir di negara asing, kemungkinan besar di Siria.

2. Mata Kiri Yang Hilang

Patung Nefertiti yang sangat terawat dan indah ternyata menunjukkan kekurangan pada bagian mata. Dilansir Staatliche Museen zu Berlin, saat patung ditemukan, pupil mata kiri Nefertiti terlihat menghilang dan soket matanya kosong. Mengutip NCBI, seorang dokter mata berspekulasi bahwa Nefertiti mengidap infeksi mata, sementara dokter kulit menduga ia menderita uveitis akibat penyakit Behcet.

Spekulasi-spekulasi tersebut kemudian diabaikan ketika patung Nefertiti lain ditemukan. Pada patung lain, terlihat Nefertiti berusia lebih tua dengan kedua mata yang normal.

Teori lain mengatakan bahwa seniman pembuat patung tersebut sengaja membiarkan satu mata tidak dilukis. Tuthmosis, pemahat yang khusus membuat patung-patung bagi Akhenaten, dianggap memahami keindahan dari ‘ketidaksempurnaan’, sehingga dengan sengaja membiarkan mata kiri patung tersebut tidak dilukis. 

3. Memiliki Banyak Julukan

Nama Nefertiti memiliki arti ‘seorang perempuan cantik telah datang’. Tidak hanya memiliki nama yang memuji, Nefertiti juga memiliki gelar lain selain permaisuri agung.

Dilansir History Explained, beberapa gelar lain miliknya adalah Hereditary Princess, Great of Praises, Lady of Grace, Sweet of Love, Lady of The Two Lands, Great King’s Wife, his beloved, Lady of all Women, Mistress of Upper and Lower Egypt dan High Priestness of Atens. Gelar-gelar tersebut mewakili status dan perannya dalam pemerintahan Mesir.

4. Bukan Ibu Kandung dari Tutankhamun

Staatliche Museen zu Berlin melansir bahwa Nefertiti bukan ibu kandung dari Tutankhamun. Tutankhamun adalah Firaun generasi terakhir dinasti ke-18 Mesir, penerus dari Akhenaten.

Ia anak dari Firaun Akhenaten dari adik kandungnya. Dengan kata lain, ayah dan ibu Tutankhamun bersaudara kandung. Perkawinan saudara kandung adalah hal yang lazim pada zaman itu. Nefertiti memimpin Mesir sepeninggal suaminya, sambil menanti Tutankhamun mencapai usia yang cukup untuk menggantikan ayahnya.

5. Ibu dari Enam Orang Putri

Perkawinan Nefertiti dan Akhenaten dikaruniai enam orang anak perempuan. Dilansir Staatliche Museen zu Berlin, keenam anaknya bernama Meritaten, Meketaten, Ankhesenpaaten, Neferneferuaten Tasherit, Neferneferure, and Setepenre. Putri ke-2 mereka, Meketaten, tercatat meninggal di usia sepuluh tahun.

Mengutip Reuters, karena tidak memperoleh anak laki-laki dari Nefertiti, Akhenaten mengawini adik kandungnya. Adik kandungnya, yang muminya dinamai oleh arkeolog sebagai the younger lady, akhirnya melahirkan seorang anak laki-laki bernama Tutankhamun. Ankhesenpaaten, yang juga dikenal dengan Ankhesenamun, kemudian menikahi Tutankhamun, saudara tirinya, dan menjadi ratu Mesir.

6. Ratu yang Sangat Dicintai Rajanya

Tidak seperti permaisuri lain di zamannya, Nefertiti terlihat lebih sering bersama dengan suaminya, Akhenaten. Dilansir BIOGRAPHY, keduanya kerap terlihat bersama dan tak terpisahkan. Pada relief-relief kuno, terdapat kisah mereka mengendarai chariot bersama, dan terlihat sangat intim di depan publik. Nefertiti diperkirakan menikah saat ia berusia lima belas tahun dan Akhenaten berusia enam belas tahun. Mereka menikah bahkan sebelum Akhenaten diangkat menjadi Firaun.

Dilansir World History Encyclopedia, dalam puisinya, Akhenaten mengatakan bahwa ia sangat mencintai istrinya. Ia juga menuliskan bahwa kecantikan Nefertiti sangat legendaris. Akhenaten, yang dulunya bernama Amenhotep IV, menganggap istrinya memiliki posisi yang setara dengannya, atas revolusi agama yang dilakukannya. Hal ini ditunjukkannya dengan menggabungkan segel raja miliknya dengan Nefertiti.

7. Makamnya Belum Ditemukan

Hingga saat ini, keberadaan makam dan Mumi dari Nefertiti belum ditemukan. Peninggalan yang menjadi icon Nefertiti adalah patung wajahnya. Patung tersebut ditemukan pada tahun 1912 oleh arkeolog Jerman bernama Ludwig Borchar. Patung ini memukau karena warna dan bentuk yang indah. Dari patung ini, orang dapat melihat bahwa Nefertiti dulunya adalah seorang yang sangat cantik.

Karena makam dan muminya belum ditemukan, masih tidak ada informasi jelas mengenai kematiannya. Kapan, di mana dan apa penyebab kematian Nefertiti masih menjadi misteri. Mengutip Staatliche Museen zu Berlin,  namanya menghilang dari tulisan kuno setelah tahun ke-16 ia dan suaminya memerintah Mesir. Hingga saat ini, arkeolog masih berusaha menemukan makam Nefertiti.

Perempuan yang menjadi ikon Mesir ini sangat menarik dan berpengaruh di zamannya. Bahkan hingga saat ini, orang-orang yang tertarik dengan sejarah Nefertiti, ratu paling misterius sekaligus populer.

Sumber : https://www.idntimes.com/science/discovery/monica-gracia/nefertiti-ratu-mesir