Kini kita akan membahas tentang iman yang sejati. Sekalipun kita sudah lama menjadi orang Kristen, dan mungkin sudah cukup lama merasa menjadi orang beriman, kita tetap perlu untuk meneliti kembali apa itu iman yang sejati. Tuhan tidak mau kita menjadi orang Kristen yang membabi buta dan naif. Tuhan tidak mau kita menjadi orang Kristen yang kurang pengetahuan, hanya beriman dengan kalimat-kalimat kiasan, tetapi tidak mengetahui makna yang sesungguhnya.
Selama ini apa yang saya kerjakan dikabulkan, disetujui, dan diberkati oleh Tuhan. Sekolah Kristen Calvin sedang dibangun. Universitas akan memakai tempat ini [ed: RMCI] untuk dua hingga lima tahun, lalu kemungkinan akan pindah ke BSD. Di BSD juga akan dibangun gereja. Sesudah itu saya harap bisa mendapat tanah yang tidak terlalu jauh untuk kuburan. Jika Tuhan memberkati, kita harap menjadi berkat bagi orang miskin, yang kurang uang untuk membeli kuburan. Kita mendirikan universitas untuk menerima murid yang pintar dan kurang uang, tetapi mempunyai otak yang baik, sehingga gerakan ini menjadi gerakan yang sangat memuliakan Tuhan dan menjadi berkat bagi orang di seluruh Indonesia. Kita bukan hanya melayani orang kaya, tetapi kita akan melayani umat Tuhan. Yang kaya jangan lupa mencari uang untuk Tuhan. Ada satu orang kaya yang mendadak sadar, lalu dia mengatakan, “Kalau saya mempunyai banyak uang tetapi tidak tahu mau ke mana, bukankah itu seperti mobil mahal, diisi bensin sampai tangkinya penuh, lalu distarter, tetapi tidak tahu mau ke mana?” Pokoknya mobilnya membanggakan, bensinnya penuh. Ini orang gila yang tidak tahu hidup untuk apa.
Begitu banyak orang di dunia, hidupnya tidak ada tujuan, tidak ada arah, tidak ada sasaran, pokoknya main-main, putar-putar, jalan-jalan. Tuhan berkata, “Mulia bagi Allah di tempat yang Mahatinggi.” Kalimat kedua, “Damai di bumi bagi orang yang diperkenan Tuhan.” Engkau mau damai, engkau mau sejahtera? Mau. Tetapi engkau tidak mau menjadi manusia yang diperkenan Tuhan. Hanya doanya pintar, ikut kebaktian rajin, tetapi tidak minta diperkenan Tuhan. Bagaimana Tuhan memberkati? Mulia bagi Allah di tempat yang Mahatinggi, baru di bumi ada damai bagi orang yang diperkenan Tuhan.
Mari kita menjadi orang Kristen yang berkenan kepada Tuhan. Menjadi orang Kristen yang hidup damai, baik, jujur, bertanggung jawab, dan tidak main-main. Menjadi orang Kristen yang hidup suci, bijak, dapat menahan dan mengontrol diri agar berkenan kepada Tuhan. Dengan demikian, kita memuliakan Tuhan di tempat yang tinggi. Ia menurunkan damai sejahtera bagi kita yang berkenan kepada-Nya. Inilah berita Natal. Malaikat berkata kepada gembala di padang, “Kemuliaan bagi Allah di tempat yang Mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya.” Damai sejahtera akan diberikan kepada orang-orang yang berkenan kepada Allah. Dari sini, kita akan belajar beberapa definisi paling penting mengenai iman.
Pertama, iman adalah berpaling kepada Allah. Ketika engkau kembali dan memandang kepada Allah, ini merupakan suatu semangat arah. Sasaran hidup rohanimu adalah menghadap kepada Allah. Inilah iman. Orang beriman adalah orang yang hidupnya menghadap Tuhan, berpaling kepada Tuhan. Orang yang percaya Tuhan adalah orang yang hidup di hadapan Tuhan. Allahku, aku hidup memandang kepada-Mu, aku datang kepada-Mu, dan aku kembali ke arah-Mu. Itulah iman.
Iman bukan sekadar mengangkat tangan di dalam sebuah kebaktian kebangunan rohani dan mau percaya. Iman bukan omongan, bukan ide. Iman sejati adalah arah yang sungguh-sungguh berpaling, berputar kembali kepada Tuhan, dan hidup menghadap Tuhan. Rohmu menghadap siapa? Engkau hidup di depan siapa? Engkau hidup untuk memperkenan siapa? Setiap kita harus hidup berpaling dan menghadap Tuhan.
Orang beriman menghadap terang, maka orang beriman bayangannya tidak mungkin berada di depan. Jika engkau menghadap terang, bayanganmu akan ada di belakang. Jika melihat bayangan berada di depan, artinya engkau telah membelakangi iman. Jika engkau menghadap terang, bayanganmu pasti di belakangmu. Saat ini seluruh manusia celaka karena melihat bayang-bayang dirinya di depan. Rusia, Amerika, Inggris, Eropa seperti itu, Tiongkok lebih lagi, Indonesia juga seperti itu.
Koruptor di Brasil telah dibongkar, satu per satu masuk penjara. Ada belasan presiden di dalam sejarah Korea Selatan, lima masuk penjara karena korupsi. Di antara lima tersebut, ada dua yang Kristen. Mereka dari muda ikut pelayanan mahasiswa, tetapi setelah jadi presiden, lupa iman Kristen, lupa bermoral seperti Kristus, dan mereka korupsi. Di Barat juga banyak presiden masuk penjara. Mengapa demikian? Karena jika manusia sudah melihat uang dan keuntungan, mata dan hati nuraninya menjadi buta, dia tidak bisa lagi menjaga kesucian.
Setiap orang dari permulaan harus memelihara hati di hadapan Tuhan. Banyak orang yang menjadi hamba Tuhan, di permulaan berkata, “Tuhan, Tuhan, aku mau menjadi hamba-Mu.” Ketika ia sudah tua, teriaknya bukan, “Tuhan, Tuhan,” tetapi, “hantu, hantu,” sehingga ia mulai menyeleweng, berkompromi, dan belajar kejahatan. Banyak pendeta yang korupsi dan tidak beres. Pertama-tama hidup suci, ketika tua mencari pelacur, menjadi orang yang tidak jujur. Berbahagialah mereka yang dari permulaan sampai akhir tekun berjalan dalam keadilan, kesucian, dan ketaatan pada prinsip Alkitab dan Roh Kudus, berjalan setia dalam Tuhan.
Saya harap saya boleh bersih sampai mati, menjadi contoh yang baik untuk menyinari zaman ini, untuk GRII, Indonesia, dan setiap orang Kristen. Dari sejak berusia tujuh belas tahun, saya menjadi hamba Tuhan, berkhotbah sampai sekarang, lebih dari 600 kota yang dikunjungi, sekitar 35 juta orang yang mendengar khotbah saya. Saya tidak boleh sombong, harus tetap rendah hati, murni, dan menyerahkan diri di bawah pimpinan Tuhan, supaya boleh menjadi teladan yang baik bagi kalian semua. Selama hidup, saya berusaha terus mengikut Tuhan, taat kepada Tuhan. Setelah saya mati, engkau boleh mengambil teladan saya, menjadi orang Kristen yang baik. Banyak orang kaya yang tidak senang kepada saya, karena saya tidak mudah dan tidak mengerti bagaimana memuji orang kaya. Banyak orang ketakutan karena Stephen Tong khotbahnya keras, mereka ikut kebaktian di tempat lain, dipuji-puji oleh pendetanya. Pendetamu ini bukan memuji orang kaya, bukan mencari jasa, menyenangkan orang di dunia. Saya hanya punya satu Tuan, yaitu Yesus Kristus. Saya hanya berusaha menyenangkan Dia, karena Ia yang mati bagi saya. Engkau berapa kaya, tidak ada hubungan dengan saya. Engkau tidak pernah mati untuk saya, engkau hanya punya uang lebih banyak. Engkau hebat tetapi di hadapan Tuhan siapa pun harus bertanggung jawab.
Iman berarti hidup menghadap Tuhan. Apakah engkau hidup di dunia ini menghadap kepada Allah? Apakah engkau menghadap kepada kebenaran-Nya, keadilan-Nya, dan kesucian-Nya? Apakah engkau menghadap kepada Tuhan yang membenci dosa, kepada Tuhan yang mengasihi orang yang menjadi musuh-Nya, dan yang rela berkorban bagi mereka? Tuhan dan sifat Ilahi-Nya harus menjadi dasar moral kita. Jika moral kita mengikuti teladan Kristus, kita hidup di dalam Kristus dan menghadap kepada-Nya, ini namanya orang beriman.
Setiap orang jika beriman mempunyai arah baru. Arahnya bukan dunia, bukan uang, keuntungan, kedudukan, kekayaan, atau kemuliaan yang fana, tetapi arahnya adalah Tuhan dan Kerajaan-Nya yang kekal. Hanya menyenangkan Tuhan, hanya hidup menghadap kepada Tuhan, dan hanya minta diperkenan Tuhan. Dengan demikian imanmu adalah iman yang sejati. Jika engkau berkata bahwa engkau percaya Tuhan, tetapi hatimu berpaling dari Tuhan dan membelakangi Tuhan, engkau adalah penipu, tidak jujur, dan akan dibuang oleh Tuhan. Manusia yang diperkenan Tuhan adalah manusia yang menjadikan Tuhan di depannya.
Hidup di hadapan Allah berarti Allah di hadapanmu. Dengan Allah di depan saya, maka saya tidak berani sembarangan, tidak jujur, tidak benar, dan tidak suci, karena saya tahu saya sedang dilihat Tuhan. Ketika Tuhan dengan pandangan-Nya yang suci melihat engkau dan sangat dipuaskan karena engkau hidup dalam kesucian, maka Tuhan berkata, “Inilah anak-Ku, inilah hamba-Ku. Silakan masuk, terimalah kebahagiaanmu karena Aku sudah menyediakan bagimu.” Yang paling menakutkan ketika harus bertemu Tuhan, Tuhan mengatakan, “Meskipun engkau berkhotbah demi nama-Ku, bernubuat bagi nama-Ku, mengusir setan dengan nama-Ku, menyembuhkan orang sakit dan melakukan mujizat karena nama-Ku, tetapi hatimu jauh dari pada-Ku. Apa gunanya engkau berbakti kepada-Ku dan sembah sujud kepada-Ku?” Inilah kepura-puraan, inilah kemunafikan, inilah kata-kata yang sering diucapkan Yesus ketika memarahi orang Farisi.
Bersambung…
…
Sumber : https://www.buletinpillar.org/transkrip/iman-pengharapan-dan-kasih-bagian-12-doktrin-iman