Firman : Matius 5 : 27 – 32
Bangsa Israel memiliki sekitar lima ratusan hukum dan ada sepuluh hukum terpenting yaitu sepuluh hukum Allah yang Tuhan berikan melalui Musa. Ada dua hukum dari sepuluh hukum Allah yang disebut Tuhan Yesus dalam khotbah di bukit, yaitu hukum ke-6, jangan membunuh dan hukum ke-7, jangan berzinah. Dua kalimat ini dikutip oleh Tuhan Yesus dan Tuhan Yesus menambahnya dengan kalimat dari “orang kuno pada kamu.” Dalam Alkitab bahasa Indonesia diterjemahkan “kamu telah mendengar yang difirmankan.” Terjemahan kata Firman tidak tepat, dalam bahasa aslinya “yang dikatakan orang kuno” Jika diterjemahkan Firman akan dikira ini adalah Firman Tuhan, sedangkan yang dimaksud bukan Firman Tuhan melainkan perkataan yang dikatakan orang kuno. Firman yang keluar dari mulut Tuhan dan penjelasan Firman yang dijelaskan manusia sangat berbeda. Manusia memiliki konsep bahwa kalimat itu adalah apa yang difirmankan di dalam sepuluh hukum, manusia berpikir mereka mengerti, tetapi penafsiran mereka tidak sesuai aslinya. Yesus memakai kalimat, ada perkataan orang kuno padamu dan nenek moyangmu tentang jangan membunuh dan jangan berzinah. Maka Yesus sendiri, sang pengarang asli datang memberi koreksi pada pengertian manusia. Apakah perlu pengoreksian? Sangat perlu, khususnya pada gereja Reformed. Kita percaya harus reformasi setiap hari, konsep yang salah dikembalikan dan dibenarkan sesuai arti asli Firman Tuhan. Jika tidak ada pengoreksian berarti gereja akan menyimpang sedikit demi sedikit, dan akhirnya jauh dari kehendak Tuhan. Jika gereja sudah jauh dari kehendak Tuhan, apakah masih dapat disebut gereja? Jika tafsiran sangat berbeda dari arti sesungguhnya, apakah masih dapat dikatakan Firman Tuhan? Tuhan yang inkarnasi turun ke dunia, Ia yang paling berhak mengoreksi perbedaan yang terjadi di dalam gereja dan konsep manusia.
Dari Musa sampai Yesus waktunya sekitar 1500 tahun dan Yesus memberitahu bahwa Ia yang mengoreksi. Yesus berkata, “Engkau pernah mendengar orang kuno berkata, tetapi Aku berkata kepadamu.” Maksud Yesus, kembalilah pada pengertian yang sejati. Engkau mungkin berkata saya tidak pernah membunuh orang. Tetapi Tuhan berkata, apakah engkau kira, engkau sudah mengerti Firman Tuhan dan menjalankannya sesuai pengertianmu yang sempit? Ketika engkau menyebut saudaramu raka berarti engkau menyebut saudaramu bodoh, dan engkau sedang membunuh dia. Tuntutan Tuhan jauh lebih ketat dari apa yang dimengerti manusia secara harafiah. Jika mengerti makna sejati akan mendapat kehidupan yang sejati. Paulus berkata, jika hanya mengerti secara harafiah, engkau akan terjerat di dalam kematian. Jika mengerti makna aslinya, engkau akan hidup di dalam Firman Tuhan. Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari Firman Tuhan. Maka arti asli dari Firman Tuhan jangan ditambah atau dikurangi. Lalu apakah mengerti Firman Tuhan tidak perlu ditafsir, langsung baca Alkitab saja karena itu yang paling murni? Tentu bukan demikian. Allah berkata, Jika Firman telah diuraikan maknanya, akan menjadi cahaya, menjadi kekuatan yang membebaskan kita. Hampir tidak ada orang yang membaca Alkitab langsung mengerti, perlu eksegese, perlu orang yang menjadi kunci untuk menjelaskan artinya. Maka dari dulu setelah ada taurat, ada nabi. Setelah ada Firman, ada pengkhotbah. Setelah ada kitab, ada guru, rabi, dan ahli taurat. Tetapi para ahli taurat telah menjadi nabi palsu yang munafik dan kecelakaan besar bagi para pendengarnya. Maka hamba Tuhan yang berdiri di atas mimbar harus menjaga iman mereka dengan ketat, hati-hati membahas Firman Tuhan dan berani menjelaskan arti Firman yang sesungguhnya.
Paulus berkata pada Timotius, hati-hatilah dengan dirimu dan doktrin yang kau ajarkan. Dengan demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan menyelamatkan mereka yang mendengar kamu. Firman Tuhan telah tersedia, tetapi pengkhotbah, ekspositori, eksegese, dan penjelasan Firman Tuhan tetap penting. Firman Tuhan yang telah dijelaskan dan didengar manusia, perlu ketaatan penuh pada Roh Kudus, perlu pencerahan dari Roh Kudus untuk memberikan pimpinan dan penjelasan, memimpin dalam segala kebenaran. Makna kata segala tidak terbatas pada huruf-huruf yang tercatat, tetapi akan mengeluarkan arti sesungguhnya dari huruf-huruf yang menjadi wadah penyimpan Firman Tuhan. Jika hanya mengerti huruf tidak cukup, karena maknanya melimpah, membawa kita masuk ke dalam segala kebenaran. Selain yang sudah diwahyukan di dalam sejarah, misalnya Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, masih akan memimpin pada hari depan sampai hari kiamat. Orang Kristen yang taat pada Roh Kudus akan melihat semua kelimpahan yang tersimpan di dalam Firman Tuhan. Jangan membunuh bukan dalam arti hurufiah, bukan dengan pisau menusuk orang, dengan panah memanah orang, meracuni orang, itu terlalu dangkal. Yesus berkata, ketika engkau berkata raka atau mori, yang berarti bodoh engkau sedang membunuh bukan dengan pisau, tetapi membunuh pertumbuhannya, membunuh karakter dan pikirannya. Kalimat tersebut akan sangat menyakiti, akan membunuh jiwa. Jika diucapkan pada anak-anak akan sangat membunuh pertumbuhan mereka. Engkau boleh jengkel dan berhak marah, tetapi tidak berhak melukai jiwa orang lain. Dengan memaki, menghina, atau menghujat manusia yang dicipta menurut peta teladan Allah, engkau sudah membunuh karakternya, dan ini pembunuhan yang lebih menakutkan dari pembunuhan tubuh.
Yesus berkata, jangan takut pada yang dapat membunuh tubuhmu tetapi tidak dapat membunuh jiwamu. Kalimat ini berarti membunuh jiwa lebih menakutkan daripada membunuh tubuh. Diktator tidak sadar ia sedang membunuh kehormatan bangsanya. Guru tidak sadar mereka sedang membunuh imajinasi dan pertumbuhan karakter murid-muridnya. Majikan tidak sadar ia sedang membunuh pegawainya dengan kalimat yang merendahkan. Inilah makna dari kalimat Tuhan Yesus jangan membunuh, jangan kira engkau sudah menjalankan perintah jangan membunuh padahal engkau sering membunuh. Bagaimana seorang majikan membunuh pegawainya? Secara batin. Bagaimana orang yang kasar menghina orang lain, dengan
membunuh karakternya. Sekarang kita bahas hukum ke 7 jangan berzinah, berzinah artinya menyeleweng dari istri atau suamimu, dan tidur dengan orang lain. Yesus berkata, “Engkau sudah mendengar, jangan berzinah, tetapi Aku berkata kepadamu, jika engkau melihat seorang wanita.” Kata yang digunakan bukan gadis tetapi wanita. Istilah aslinya berarti perempuan yang sudah dewasa dan menikah. Jadi jika engkau melihat istri orang lain, lalu mempunyai keinginan bersetubuh dengannya, engkau sudah berzinah. Jika kalimat ini kita terima secara hurufiah, mungkin di seluruh dunia tidak ada orang yang suci. Lalu apa arti kalimat ini? Semua makna harus meminjam kata. Kata terbentuk dari syllable atau suku kata dan syllable membentuk kalimat, kalimat menjadi wadah untuk mengisi makna, wadah ini dikeluarkan melalui perkataan. Jadi di belakang suara adalah kata-kata, di belakang kata-kata adalah makna, di belakang makna adalah keinginan untuk mengekspresikan kemauan jiwa. Seseorang yang mempunyai pengertian dengan limpah dan filsafat linguistik, akan mengerti makna dari kata-kata. Seorang pengacara dilatih bagaimana memakai istilah yang paling akurat dan makna yang paling jernih, maka surat yang bersifat hukum tidak dapat sembarangan ditafsir. Yesus berkata, engkau sudah mendengar tidak boleh berzinah, lalu engkau kira sudah mengerti. Tetapi, Aku sendiri yang mengeluarkan hukum tersebut yang akan memberikan penjelasan padamu apa arti jangan berzinah. Zinah bukan hanya antara lelaki dan perempuan di luar pernikahan tidur bersama, zinah adalah nafsu di dalam diri. Jika melihat dosa dengan hanya melihat tingkah lakunya berarti itu theory of behavior. Man is what he behaves, sangat dangkal. Man is what he thinks, ini lebih dalam. Man is what he feels, lebih dangkal sedikit. Man is what he acts, ini paling dangkal. Man is what he reacts before God, ini paling dalam. Man is equal to what he reacts before God. Manusia adalah apa yang ia lakukan, itu dangkal sekali, dan ini yang dipakai di dalam hukum negara. Manusia adalah apa yang ia pikirkan, ini pikiran teologi, yang lebih dalam dari pikiran dunia.
Tidak pernah ada orang yang masuk penjara karena apa yang ia pikirkan, sampai dilakukan baru bersalah dan masuk penjara. Manusia berpikir, saya mau pikir apa adalah kebebasan pikiran. I’m free thinker, I think everything freely. Tetapi Alkitab berkata, manusia melihat lahiriah, Tuhan melihat hati. Christian ethics is not ethics of behavior, is not ethics of the law literally. Etika Kristen adalah etika motivasi. Jika engkau mempunyai keinginan jahat di dalam hatimu, walaupun belum dilakukan, Tuhan berkata bahwa engkau sudah berdosa dengan memiliki keinginan tersebut. Mengapa setan menjadi setan? Apakah Tuhan yang menciptakan setan, karena segala sesuatu Tuhan yang menciptakan? Tuhan tidak pernah menciptakan setan, lalu siapa yang menciptakan setan? Tuhan menciptakan malaikat dan memberikan malaikat kebebasan untuk hidup taat atau tidak taat. Ketika ada malaikat yang mengambil keputusan tidak mau taat, maka ia menjadi setan. Tuhan tidak menciptakan setan, tetapi yang dicipta dapat menjadi setan. Sama seperti ibumu tidak pernah melahirkan bajingan, tetapi saudaramu menjadi bajingan. Lalu kapan malaikat menjadi setan dan siapa yang memberi nama setan? Tuhan yang memberi nama setan. Lalu apa yang malaikat lakukan sehingga menjadi setan? Malaikat tidak melakukan apa-apa. Jika tidak melakukan apaapa, mengapa Tuhan menjadikan ia setan? Karena hukuman dan etika Tuhan bukan etika hukuman dari kelakuan. Etika orang kristen adalah etika motivasi. Hanya kitab Yehezkiel dan Yesaya yang mencatat hal ini. Mengenai setan ada tertulis, engkau adalah malaikat yang mulia dan indah. Karena ada malaikat yang ingin setingkat dengan Tuhan, menjadi yang tertinggi, maka Tuhan mencampakkan malaikat tersebut keluar dari surga. Tuhan melihat ada malaikat yang hatinya ingin menjadi Tuhan. Apakah boleh jika ingin menjadi seperti Tuhan? Kita boleh ingin menjadi seperti Tuhan. Alkitab mengajarkan bahwa kita harus mempunyai keinginan menjadi seperti Tuhan, nothing wrong dengan itu. Tetapi apa motivasi ingin menjadi seperti Tuhan? Jika motivasinya ingin menerima sembah sujud, itu jahat. Tetapi jika ingin menjadi suci seperti Tuhan, itu baik. Hanya Tuhan yang tahu motivasi yang terdalam. Tuhan melihat motivasi yang tidak benar, ada malaikat yang menginginkan kuasa Tuhan, maka Tuhan berkata, namamu setan. Istilah setan berarti penantang atau pemberontak. Setan memberontak pada Tuhan, menantang kehendak Tuhan, merampas hak Tuhan. Tuhan mempunyai hak tertinggi yaitu disembah, satusatunya yang patut disembah hanya Tuhan. Maka Tuhan mengusir setan, karena hanya Tuhan yang berkuasa dan berhak mengusir, satu-satunya diktator yang tidak boleh dilawan dan tidak boleh di copy adalah kuasa Tuhan. Tuhan berkata,
“Sembahlah Aku, selain Aku tidak ada tuhan lain.” Ini adalah kalimat paling utama yang bersifat ilahi, kalimat dari karakter Tuhan yang tidak boleh diganggu gugat. Sembahlah Tuhan dengan sekuat tenagamu, sebulat hatimu, dan segenap pikiranmu, hal ini tidak dapat dikompromi. Ketika Yesus berkata, engkau sudah mendengar, jangan berzinah, tetapi Aku berkata kepadamu, ketika matamu melihat seorang perempuan lalu menginginkan untuk tidur dengannya, engkau sudah berzinah. The first human relationship mention do not kill. The second relationship among the humans mentioned by Jesus Christ is do not commit adultery. Hubungan manusia dan manusia tidak boleh membunuh, menceraikan keberadaan orang lain, ini sangat tidak manusiawi.
Hubungan antara pribadi dengan pribadi tidak boleh berzinah, karena itu adalah keintiman yang tidak boleh terjadi. Mengapa perintah tidak boleh berzinah, memiliki hubungan seks terlalu intim yang di luar jalur hanya diberikan pada manusia, tidak pada binatang? Apa bedanya binatang dan manusia, khususnya di dalam seks? Binatang jika tidak ada yang lain, akan tidur dengan mamanya sendiri dan ini tidak salah, tidak dianggap dosa, karena Tuhan hanya memberi larangan ini pada manusia. Semua ini adalah dalil yang ditetapkan Tuhan, yang tidak dapat dilawan. Mengenai arti pernikahan terdapat dalam Ibrani 13 yaitu setiap orang harus menghormati pernikahan. Dalam Ibrani 13:4 ditulis tidak boleh tidak menghormati pernikahan. Orang yang menikah atau tidak menikah tidak boleh menghina pernikahan, ini adalah perintah Tuhan. Siapa yang mencemarkan tempat tidur akan mendapat hukuman dari Tuhan. Siapa yang cabul akan menerima hukuman. Tiga dalil pernikahan yaitu, pertama hormati pernikahan. Kedua, jangan kotori tempatloh, coba tanya tidur. Ketiga yang cabul pasti menerima hukuman dan kutukan dari Tuhan. Mengapa tidak ada penyakit kelamin pada binatang, tetapi ada pada manusia? Karena manusia dicipta menurut peta teladan Allah.
Sang Pencipta berkata, Aku adalah Allah yang suci yang memanggil engkau keluar dari Mesir, mengasingkan engkau supaya menjadi bangsa yang suci. Sang Pencipta berkata, I Am Holly, you should holy in everything you do. Dan Allah tidak mengijinkan engkau najis di dalam seks. Maka satu-satunya mahluk yang diberikan perintah tidak boleh berzinah adalah manusia. Dan jika dilawan akan terkutuk dan celaka. Sejarah penyakit kelamin tidak diketahui kapan mulainya, tetapi pada permulaan abad ke-15 kapal milik Magellan keluar dari Portugis, berkeliling sampai Amerika Selatan, melewati selat yang sekarang disebut the Strait of Magellan, melewati Argentina sampai Asia Pasifik, berbulan-bulan tidak pernah mendarat, sampai akhirnya tiba di Filipina. Di sana mereka berperang, lalu Magellan terpanah dan mati di Filipina. Setelah ia mati, semua awak kapalnya kembali ke kapal dan berlayar lagi. Inilah keliling dunia yang pertama kali terjadi. Setelah dua tahun lebih berlayar, anak buah Magellan akhirnya kembali ke negara mereka sendiri dan mereka sangat senang. Tetapi saat itu banyak awak kapal yang sudah terkena penyakit syphilis, karena kemana-mana mereka mencari pelacur. Setelah berzinah, mereka tidak sadar, kenikmatan yang hanya beberapa menit mengakibatkan sakit yang luar biasa dan perasaan malu. Alat kelamin adalah kenikmatan jasmani yang paling puncak, tetapi Tuhan ingin tempat itu harus suci, jika alat kelamin tidak suci maka engkau menjadi orang yang paling tidak bernilai.
Mengapa seks sangat berpengaruh, sangat mengganggu reputasi manusia? Seorang presiden dapat turun dari jabatannya karena seks. Karena Tuhan menciptakan seks untuk dinikmat di dalam jalurnya, tidak boleh keluar jalur. Jika keluar jalur,engkau kira dapat lolos dari manusia, tetapi tidak dapat lolos dari hukum alam dan hukuman Tuhan. Ketika anak buah Magellan kembali, mereka membawa bakteri syphilis ke Eropa. Eropa adalah satu-satunya benua orang kristen dan Eropa dilanda oleh dosa syphilis. Hanya dalam waktu enam minggu, sudah menjalar ke seluruh Eropa, mulai dari nyonyanya, lalu dari pelacur lain, pelacur lain tidur dengan lelaki lain, lelaki lain tidur dengan nyonyanya lagi, demikian berputar terus. Selama lima ratus tahun tidak ada obat syphilis. Mengapa Tuhan tega membiarkan manusia menunggu lima ratus tahun, baru pada tahun 1928 ditemukan penisilin yang dapat menyembuhkan penyakit syphilis? Ketika obat ini baru ditemukan setelah lima ratus tahun apakah membuat manusia kapok? Tidak, manusia semakin berani berzinah karena mereka pikir sudah ada obatnya, maka Tuhan marah. Pada tahun 1970an, Tuhan menurunkan AIDS, sekali lagi melalui seks, khususnya homoseks. Homoseks dari zaman Abraham telah ada, dimana ada peristiwa dua malaikat yang ke rumah Lot dan para lelaki di kota itu ingin bersetubuh dengan kedua malaikat yang mereka lihat sebagai pria. Sodomi berarti alat kelamin masuk ke pantat lelaki, sodomi berasal dari istilah Sodom dan Gomora. Jika seumur hidup hanya setia berhubungan dengan istrimu yang sah, Tuhan menjamin tidak ada penyakit kelamin padamu. Tetapi jika engkau melakukan hal yang tidak beres, yang melawan pimpinan Tuhan maka Tuhan akan menghakimi engkau. Akibat perzinahan syphilis, akibat sodomi AIDS. Ketika Tuhan Yesus berkata, jangan berzinah, pertamatama yang harus engkau jaga adalah kesucian matamu. Jika melihat salah akan mengakibatkan pikiran salah. Pikiran salah akan menimbulkan nafsu yang salah. Nafsu yang salah menginginkan kesempatan yang salah. Kesempatan yang salah menghasilkan persetubuhan yang salah. Seperti yang dialami oleh Daud. Mari hati-hati dengan mata kita. Jika matamu mengakibatkan engkau berdosa, cungkillah. Tuhan menciptakan kita dengan dua mata, berarti ada serepnya, lebih baik satu mata tetapi masuk surga daripada dua mata utuh masuk neraka. Ini berarti tubuhmu tidak sempurna tidak apa-apa, tetapi engkau harus sempurna menghidupi hidup suci di hadapan Tuhan. Jika tanganmu mengakibatkan engkau binasa, potonglah. Satu tangan masuk surga lebih baik daripada dua tangan utuh masuk neraka.
Ini bukan berarti potong tanganmu atau cungkil matamu secara fisik, tetapi mari memelihara hati kita, menjadi orang yang suci. The one who call us is God, who created us and He Himself is the holy God. The God in holiness say to us, you must be holy in everything you do. Berbahagialah mereka yang seumur hidup berada di dalam seks yang suci, karena mereka diperkenan Tuhan. Tetapi bukan hanya suci menurut huruf tetapi suci dalam motivasi, hatimu selalu ingat Tuhan, selalu ingin suci seperti Tuhan. Tidak membiarkan nafsu yang sembarangan memimpin langkahmu. Yakobus berkata, dosa dimulai dari nafsu. Jika nafsu berkembang, keinginan berkembang menjadi dosa. Jika dosa sudah berkembang akan menjadi kematian. Dari mana membunuh dimulai? Dari nafsu yang tidak beres. Nikmati keelokan manusia dengan mengembalikan kemuliaan pada Tuhan. Jangan menimbulkan nafsu yang jelek, menjadi manusia yang tidak kudus dan akhirnya dibuang Tuhan. Kiranya Tuhan memberkati kita di gereja ini, menjadi gereja yang suci, pendeta yang menjadi teladan. Walaupun misalnya engkau pernah jatuh di dalam perzinahan tidak berarti Tuhan akan langsung membuang engkau. Tuhan Yesus memberikan pengampunan pada perempuan yang berzinah, tetapi dengan pesan jangan berbuat dosa lagi. Mari menjaga kesucian kita, minta Tuhan memberikan kekuatan. Dan ajarlah anak-anak kita untuk hati-hati di dalam hidupnya agar berkenan pada Tuhan. Mari berdoa. (ringkasan ini belum diperiksa pengkhotbah-SJ)
…
Sumber : https://www.rec-singapore.org/wp-content/uploads/2020/06/14June2020_STong.pdf