Orang Karismatik yang radikal terus berputar pada pengetahuan yang tidak pernah maju, lalu membius diri di situ dan tidak mendapatkan pengertian baru. Mereka terus menipu dan memuaskan diri, menipu orang lain lagi supaya lebih banyak yang menjadi anggotanya. Mereka belum pernah bertumbuh dengan mendapatkan orang baru yang bertobat dalam pengertian firman yang benar. Jika engkau sudah mendengar khotbah, tidak mengerti, tetapi tetap sabar dan tekun, suatu hari Roh Kudus akan menggerakkan hatimu, engkau disadarkan, diinsafkan, lalu engkau akan tahu dan mengerti. Setelah makin lama makin mengerti firman Tuhan, maka orang demikian tidak dapat kembali lagi untuk mendengarkan khotbah yang tidak bertanggung jawab, khotbah yang hanya membius dan menipu jemaat, mematikan intelektualitas, dan sebaliknya orang demikian akan terus memohon kepada Tuhan untuk mendapatkan kemajuan pengertian dan hikmat di hadapan Tuhan.
Roh kebijaksanaan bukan berarti mempunyai pendidikan yang tinggi. Jangan berpikir bahwa semua orang yang berpendidikan tinggi adalah orang-orang yang bijaksana. Banyak koruptor yang hatinya paling gelap, motivasinya paling jahat, dan cara kerjanya paling najis, adalah orang-orang yang berpendidikan tinggi. Sekolah yang tinggi tidak membuktikan engkau bijaksana, sekolah yang tinggi tidak menjamin hidupmu takut akan Tuhan. Dalam Alkitab, kebijaksanaan lebih dari pengertian pengetahuan manusia, jauh lebih transenden, melampaui pendidikan.
Dalam Perjanjian Lama, ada tiga prinsip besar kebijaksanaan. Pertama, takut akan Tuhan dalam segala tingkah laku. Langkah kehidupan dan keputusan pikiran dilandasi perasaan takut akan Tuhan, karena Tuhan patut ditakuti, maka seseorang tidak dapat hidup sembarangan sesuai hawa nafsu dan keinginan dirinya sendiri. Ketika seseorang akan mengerjakan sesuatu, ia harus bertanya di mana prinsip Alkitab yang harus ia jalankan, apakah hal tersebut diperkenan oleh Tuhan, dan apakah sesuai dengan kehendak-Nya. Jika tidak, ia harus berani menyingkirkan hal itu, membuang niat itu, karena bukan kehendak Tuhan, tidak menguduskan nama Tuhan, dan tidak memperkenan hati Tuhan. Kiranya kita semua memiliki jiwa Reformed yang tidak mementingkan foya-foya yang egois, tetapi memikirkan bagaimana kita dapat dipakai Tuhan. Orang yang penuh perasaan takut kepada Tuhan, orang itu akan menjadi kebahagiaan bagi orang lain. Orang Tionghoa mengatakan, “Namamu adalah jiwamu yang kedua.” Jika namamu baik, tidak ada orang yang dapat menjatuhkan engkau. Jika namamu indah, dari zaman ke zaman, beribu-ribu tahun akan diingat terus dengan keharuman seperti bunga yang indah. Orang Tionghoa mengatakan, “Harimau mati menyisakan kulit dan tulang, manusia mati menyisakan pengalaman yang indah dan nama baik.” Tetapi, pada akhirnya semua akan dibongkar oleh Tuhan, yang disimpan baik-baik akan dibongkar, yang ditutup akan dibuka, dan yang disembunyikan akan disiarkan. Tidak ada manusia yang dapat menutup diri dan menyembunyikan diri dari hadapan Tuhan. Maka, orang yang berbijaksana adalah orang yang penuh perasaan takut akan Tuhan. Takut akan Tuhan adalah permulaan kebijaksanaan. Kedua, pengertian kesucian Allah adalah permulaan kebijaksanaan. Mengenal kesucian Ilahi adalah awal dari semua kebijaksanaan. Ketiga, menjauhkan diri dari kejahatan adalah prinsip hidup orang yang bijaksana.
Ketiga prinsip kebijaksanaan dalam Alkitab ini dirangkai di mana bijaksana, jujur, dan adil, menjadi tanda pertama. Tanda kedua yang juga diperlukan adalah kesungguhan mengerjakan segala sesuatu dengan teliti dan setia. Di dalam Perjanjian Lama, dipenuhi Roh Kudus berarti dipenuhi kebijaksanaan dan kerja dengan teliti dan setia. Jika engkau mempunyai kebijaksanaan dari Tuhan, kesetiaan terhadap pekerjaan, dan jujur kepada sesama, engkau adalah orang yang dipenuhi Roh Kudus.
Sering kali, orang-orang yang mengaku penuh Roh Kudus ternyata menipu, berbuat curang dalam berdagang. Jangan menjadi orang Kristen Reformed yang tidak bertanggung jawab, menipu, berbohong, berdagang dengan tidak jujur, dan merugikan orang lain. Daniel dan Yusuf adalah pemuda yang hidup suci dan takut akan Tuhan, bijaksana dan menjauhkan diri dari yang tidak setia, hidup dan bekerja dengan teliti, setia, dan tuntas, sehingga dipuji orang. Di dalam Perjanjian Baru, orang yang dipenuhi Roh Kudus akan hidup suci, hidup sesuai kebenaran firman Tuhan, serta suka meninggikan Kristus dan suka mengabarkan Injil.
Bukti kesucian dilihat dari buahnya, karena dari buah engkau mengenali pohonnya. Pohon yang baik berbuah baik, pohon yang rusak berbuah rusak, pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik. Yesus mengatakan, “Jika engkau ingin mengetahui pohonnya, lihat buahnya.” Buah Roh Kudus adalah damai, sukacita, penguasaan diri; ini semua adalah moral, etika, dan prinsip tingkah laku yang sesuai pimpinan Roh Kudus. Siapa yang dipenuhi Roh Kudus tidak berkata saya bisa ini dan itu, karena hal demikian tidak ada hubungannya dengan Roh Kudus. Seseorang yang bisa berkarunia lidah tidak tentu benar berasal dari Roh Kudus. Seseorang yang bisa mengusir setan belum tentu penuh Roh Kudus. Bahkan Alkitab berkata Tuhan menjawab, “Aku tidak pernah mengenal engkau, enyahlah dari hadapan-Ku.”
Banyak orang yang sembarangan menafsirkan Alkitab, banyak orang sembarangan mengartikan firman Tuhan sesuai nafsu sendiri, lalu tidak bayar utang, kerja tidak setia, segala kewajiban tidak tuntas, tidak jujur, hidup tidak suci, kelakuan tidak bertanggung jawab, serta curang dalam keuangan, lalu dengan semua hal seperti ini ia mengaku sebagai orang yang dipenuhi Roh Kudus. Banyak orang mengaku dan memproklamasikan bahwa karena Roh Kudus turun kepadanya, maka ia bisa berteriak-teriak mengaku berbahasa lidah. Tetapi semuanya itu adalah tipuan dari Iblis dan melanggar firman Tuhan. Biarlah kita menjadi manusia yang bertanggung jawab, menjadi manusia yang berdiri di hadapan Tuhan, dipenuhi Roh Kudus.
Roh Kudus adalah Roh pengetahuan, Roh Kudus adalah Roh kebijaksanaan, Roh Kudus adalah Roh strategi. Khusus dalam ketiga hal ini, saya membicarakan Roh Kudus dan sejarah manusia. Ketika manusia sudah terjepit, tidak ada jalan keluar, dan tidak ada pemberesan, maka Tuhan turun tangan. Semua politikus menganggap dirinya paling pintar, bahkan ada yang merasa lebih pintar dari Tuhan. Mereka menekan dan menganiaya gereja karena mereka berpikir bahwa Tuhan tidak bisa apaapa. Seperti Lenin, Stalin, Ceaușescu, dan semua pemimpin diktator komunis, mereka mempermainkan manusia, mempermainkan orang Kristen, mempermainkan gereja, dan mempermainkan Tuhan. Tetapi mungkinkah Tuhan dipermainkan dan dikalahkan oleh manusia? Tiongkok empat tahun yang lalu sampai dua tahun yang lalu telah membongkar 3.500 gereja, tahun lalu membom beberapa gereja besar karena tempat itu akan dipakai oleh pemerintah. Berarti gereja tidak berhak memiliki gedung, pemerintah mempunyai hak untuk mengubah gedung gereja, yang sudah jadi boleh dirobohkan kemudian dijadikan pasar. Pemerintah Tiongkok pikir berdagang lebih penting, sedangkan gereja tidak penting. Jangan main-main dengan Tuhan. Setelah gereja dibom, mereka menjadi makin berani, salib diturunkan,
orang Kristen tidak ada kekuatan melawan, mereka pikir Tuhan orang Kristen tidur, orang Kristen tidak ada pertolongan, sehingga dapat mereka permainkan. Semua yang mempermainkan Tuhan akhirnya mati konyol.
Diocletian, seorang kaisar Romawi yang menganiaya orang Kristen, membunuh banyak orang Kristen dan pendeta, menghancurkan gereja, dan menginjak hak asasi manusia dalam beriman. Setelah mengalahkan banyak orang Kristen, Diocletian menyuruh orang menulis satu kalimat: “Kristus sudah musnah.” Pada uang logam Romawi, bagian depannya tercantum wajah dia, di bagian belakang tertulis: “Kristus sudah saya kalahkan.” Sekarang, dia yang sudah dimusnahkan, sementara Kristus masih hidup hingga sekarang. Kemenangan Kristus tidak dapat dipermainkan oleh siapa pun dan orang yang tidak takut kepada Tuhan dan menganggap dirinya bijaksana akhirnya akan musnah satu per satu. Allah campur tangan dalam sejarah, Allah yang menyetir dan membelokkan setir politik. Hal ini membuktikan bahwa Allah hidup dan melampaui semua pemerintah. Sejarah dapat belok ke kanan dan kiri, karena strateginya bukan dari manusia. Pada saat manusia tidak mempunyai kuasa lagi, tidak mempunyai hak untuk mengubah segala sesuatu, Tuhan berkata, “Akulah Allah yang Mahakuasa; Akulah Satu-Satunya yang bisa membelokkan sejarah dunia ini. Saya bisa menginterupsi dan memberikan arah yang baru bagi dunia ini.” Ketika Tuhan mau campur tangan, dalam seminggu, mungkin berapa hari engkau harus turun jabatan, maka pasti akan turun. Sebaliknya, siapa yang mau diberi kuasa berpuluh-puluh tahun, itu pun jika Tuhan mau memperpanjang, Tuhan punya caranya. Ketika Tuhan tidak mau memperpanjang kuasa seseorang, maka Dia langsung campur tangan. Perhatikanlah semua perubahan arah, perhatikan semua “banting setir” dalam sejarah, kiranya kita dapat melihat bahwa di belakangnya ada tangan Tuhan. Engkau akan terkejut bagaimana kebijaksanaan Allah lebih tinggi daripada manusia. Itulah namanya strategi dunia, bukan strategi perorangan. Roh Kudus adalah Roh strategi, jika dikaitkan dengan “banting setirnya” sejarah.
Yesus Kristus mempunyai Roh, Roh itu Roh Kuasa. Ada dua hal dari Roh Kuasa yang berasal dari Roh Kudus: api dan angin. Pada Hari Pentakosta, Roh Kudus turun di Yerusalem yang menyebabkan angin bertiup dengan suara keras dan api turun seperti bentuk lidah, sehingga para rasul dapat berbicara kepada bangsa yang berbeda dalam bahasa mereka. Pada Hari Pentakosta, lima belas bangsa datang, dari Italia, Asia Minor, Eropa, Babel, Kapadokia, Turki, dan dari tempat-tempat jauh di Mesopotamia. Lima belas macam bangsa datang ke Yerusalem, ketika Petrus berkhotbah, mereka dapat mendengar dalam bahasa mereka masingmasing, bahasa Mesopotamia, bahasa Kapadokia, bahasa Mesir, dan bahasa dari negara yang lain. Hal ini membuktikan adanya kebijaksanaan untuk mengerti bahasa asing. Roh Kudus adalah Roh yang internasional, Roh Kudus adalah Roh yang kekal, Roh Kudus adalah Roh Kebenaran, Roh Kudus adalah Roh kebijaksanaan, Roh Kudus adalah Roh yang suci. Semua yang mendengar firman Tuhan saat itu menjadi orang Kristen yang pertama dalam gereja yang kudus dan am di Hari Pentakosta. Ketika itu angin turun dan api turun, menjadi tanda kuasa Tuhan yang menopang dan memenuhi orang Kristen. Roh Allah adalah Roh Kuasa. Itulah sebabnya setiap hamba Tuhan haruslah disertai dengan kekuatan angin dari Roh Kudus, hamba Tuhan harus disertai api yang berkobar di dalam khotbahnya ketika Allah mengurapi dia.
Orang yang menjadi hamba Tuhan membutuhkan tanda kuasa dari angin dan api, yang ketika Roh meniup, engkau tidak tahu Dia dari mana, dan engkau tidak tahu Dia ke mana. Yesus berkata kepada Nikodemus, seperti yang tercantum dalam Injil Yohanes 3, “Orang yang dipenuhi Roh Kudus ada tanda api.” Jika engkau mendengar khotbah, pengkhotbahnya berapi-api, engkau akan bersemangat, tetapi jika pengkhotbahnya dingin sekali, engkau seperti orang mati, tertidur, dan lesu sekali imanmu. Hamba Tuhan perlu angin dan api, karena Roh Tuhan adalah Roh Kudus yang memiliki angin dan api, yang menjadi tanda di Hari Pentakosta, hari yang menandai Roh Tuhan turun ke dunia. Kiranya gereja kita adalah gereja yang berapi dari Tuhan, gereja yang menerima tiupan angin dari Tuhan, dan Roh Kudus yang memimpin kita. Selain dalam sejarah, Tuhan memimpin seluruh politik. Dalam gereja, Tuhan memimpin setiap mimbar, memimpin setiap hamba Tuhan, menghadirkan roh yang takut akan Tuhan dan roh yang berkuasa dalam pelayanan, membuktikan Tuhan menyertai kita. Amin.
…
Sumber : https://www.buletinpillar.org/