Roh Kudus seperti angin dan api. Dia bisa meniup sekam dan menyucikan alam semesta. Ketika angin datang, segala kotoran dan kenajisan akan tertiup. Ketika api tiba, semua kenajisan dan kotoran akan dibakar hangus. Api dan angin berarti kekuatan untuk menyucikan, kekuatan aktif, kekuatan yang menentukan arah-Nya sendiri, dan kekuatan yang mau menghapus dosa. Inilah karya Roh Kudus.
Aku percaya kepada Roh Kudus. Kalimat pendek yang ada dalam Pengakuan Iman Rasuli, makna yang terselubung terlalu besar di dalamnya. Pengenalan orang Kristen akan Roh Kudus tidak seperti pengenalan orang Karismatik. Ketika mereka mengatakan mereka mengalami Roh Kudus, mereka bisa bergemetaran dan terjatuh. Hal itu sama sekali bukan ajaran dari Alkitab. Pengenalan kita terhadap Roh Kudus harus melalui kehidupan dari Allah Anak, Pribadi Kedua dari Allah Tritunggal, yang dipenuhi dan dinaungi oleh Roh Kudus, Pribadi Ketiga Allah Tritunggal, ketika Allah Anak dalam dunia ini melalui hidup yang paling suci, paling rendah hati, dan seterusnya.
Yesus Kristus menerima Roh Allah yang tidak terbatas, yang kekal, dan yang suci. Roh Allah adalah Roh Kebenaran, Roh Allah adalah Roh Hikmat, Roh Allah adalah Roh Pengetahuan. Hari ini kita percaya bahwa Roh Allah penuh dengan kekuatan. Ketika Roh Allah turun ke atas diri seseorang, orang ini tidak lagi bersandar kepada pengetahuan, pengalaman, ataupun karunia yang dia miliki, tetapi bersandar kepada kekuatan Allah untuk menyampaikan berita firman Tuhan. Banyak hamba Tuhan ketika menyampaikan khotbah hanya bersandar kepada kekuatan pengetahuan mereka, akibatnya mereka tidak mempunyai kuasa. Hari ini banyak mahasiswa sekolah theologi, yang mengejar gelar atau pengetahuan hingga mendapat gelar doktor, lebih berpengetahuan dari orang lain tetapi tidak mempunyai kuasa atau kekuatan.
Di London, ada seorang berkulit hitam menggendong anaknya ke hadapan seorang uskup, dan berkata, “Pak Uskup, ada roh jahat merasuki anak saya. Usirlah roh itu.” Uskup itu terkejut karena posisinya sangat tinggi, dia adalah uskup yang punya gelar theologi yang sangat tinggi, tetapi tidak mengerti apa yang dimaksud dengan dirasuk setan. Dia juga tidak mempunyai pengalaman sama sekali bagaimana mengusir setan. Maka pada malam itu, uskup ini menulis satu kalimat dalam buku catatan hariannya, “Oh Tuhan, hamba seperti apakah aku ini di hadapan-Mu? Aku telah mendapat gelar Doktor Theologi, pengertian kebenaran apa pun aku mengerti, aku juga sudah menjadi uskup selama enam belas tahun, tetapi aku sama sekali tidak mengerti apa yang dimaksud dengan dirasuk setan.”
Ketika Kristus ada di dalam dunia ini, Ia sering kali mengusir setan. Ia penuh dengan kuasa. Hamba Tuhan yang mau dipakai Tuhan adalah hamba Tuhan yang mempunyai api dan angin di dalam dirinya. Dengan api sebagai pelayan-Ku, dengan angin sebagai pelayan dan utusan-Ku. Kiranya semua orang Kristen yang sungguh mempunyai angin dan api yang dari Tuhan, sehingga dosa akan takut dan setan akan lari. Orang yang berdosa akan takut kepada firman Tuhan. Ada wibawa kekuatan firman.
Di Inggris ada seorang hamba Tuhan yang luar biasa, namanya George Whitefield. Ke mana ia pergi, ribuan orang rindu mendengarkan firman Tuhan. Ketika dia menulis surat kepada John Wesley, “Keluarlah, banyak gereja yang tidak suka kita berkhotbah, tetapi pekerjaan Tuhan bukan hanya ada di dalam gereja. Di lapangan terbuka bisa berkhotbah, di ladang bisa berkhotbah, di lembah pun bisa berkhotbah.” Wesley kemudian menjawab suratnya, “Saya adalah pendeta yang ditahbiskan di Gereja Anglikan. Saya hanya dapat berkhotbah dengan berjubah pendeta. Kalau saya tidak memakai jubah pendeta, saya tidak bisa berkhotbah. Kalau saya tidak di mimbar, saya tidak bisa berkhotbah. Maka saya tidak dapat mengikuti anjuranmu.” Kedua orang ini adalah sama-sama pendiri Gerakan Methodist. Whitefield kemudian menulis kembali kepada Wesley, “Datanglah menyaksikan pelayananku.” Wesley sungkan dan kemudian datang menyaksikan pelayanan Whitefield. Wesley lebih tua dan lebih senior dari Whitefield, tetapi ia begitu rendah hati dan mendengarkan khotbah Whitefield.
Ketika melihat pelayanannya, Wesley sangat terkejut, karena orang-orang yang datang mendengarkan khotbah ada yang pakai singlet (kaos dalam), ada yang pakai sandal, dan ada yang pakai peralatan pertanian. Mereka baru selesai bekerja di ladang pertanian, lalu datang untuk mendengarkan khotbah. Ketika Whitefield berkhotbah, khotbahnya penuh dengan kuasa. Wajah orang-orang yang mendengarkan begitu serius, terlihat dengan penuh saksama mendengar firman, dan terlihat mereka begitu rindu mendengar firman. Mereka mendengar begitu tenang sampai suara napas bisa terdengar. Whitefield dengan penuh kuasa menyampaikan firman Tuhan. Setelah Wesley menyaksikan khotbah tersebut, dia sadar bahwa firman Tuhan jauh lebih penting dari pakaian, nyawa manusia jauh lebih penting dari semua yang kita miliki. Meskipun saya adalah pendeta yang ditahbiskan dari Anglikan, mengapa kalau tidak ada jubah pendeta saya tidak bisa berkhotbah? Dan Whitefield dengan kostum yang begitu sederhana sudah bisa berkhotbah. Yang dia perhatikan bukan yang kelihatan di luar, bukan pakaian, melainkan kuasa dari Tuhan, kebenaran dari Tuhan, kebutuhan orang berdosa, dan penderitaan dalam hati seorang berdosa. Ketika ia menyampaikan firman Tuhan, maka Roh Kudus melakukan karya penghiburan, Roh Kudus melakukan karya penyinaran, dan Roh Kudus melakukan karya penyelamatan.
Setelah orang-orang tersebut mendengarkan khotbah Whitefield, mereka mencucurkan air mata dan menangis meminta Tuhan mengampuni dosa mereka. Di manakah kuasa yang kita miliki sekarang ini? Di manakah hamba-hamba Tuhan yang mempunyai kuasa untuk menyampaikan firman Tuhan hari ini? Ketika pengetahuan mereka bertambah, di manakah kuasa mereka? Di manakah Roh Allah? Di manakah kuasa Allah yang mau menyelamatkan manusia? Kiranya Tuhan menggerakkan hati kita, kembali bertobat, dan kembali mendapatkan visi yang dari Tuhan. Tuhan mengatakan, “Carilah wajah-Ku, carilah kuasa-Ku.” Ketika kita menjadikan hal ini sebagai hal utama yang harus kita tuntut, maka hal yang lain pasti akan Tuhan tambahkan kepada kita. Yesus mengatakan, “Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya, maka segala sesuatu yang engkau butuhkan akan ditambahkan kepadamu.”
Saat ini GRII membutuhkan adanya hamba-hamba Tuhan yang berkuasa, yang memiliki kekuatan menggerakkan, sehingga orang sungguh mau bertobat. Martin Luther adalah seorang hamba Tuhan yang sangat miskin, sangat tersendiri. Ketika menjalankan Gerakan Reformasi, perbedaan dia dengan semua hamba Tuhan yang lain adalah dia mempunyai keberanian, dia tidak takut mati, tidak takut menderita, tidak takut bahaya, serta tidak takut orang-orang dan Gereja Katolik Roma menjadi marah. Dia menyampaikan firman Tuhan yang sejati dalam Alkitab, hingga mengguncang Paus. Banyak pemimpin Katolik menjadi marah, beberapa kali dia mau dibunuh, tetapi Allah tidak mengizinkan. Mengapa demikian? Karena Allah menyertai orang yang berani. Dalam Ibrani 10:35 tertulis, “Janganlah kehilangan iman kepercayaanmu, janganlah buang hatimu yang berani, karena orang yang berhati seperti ini tidak mungkin tidak akan diberkati.”
Orang Belanda banyak membangun gereja Reformed di Indonesia, tetapi satu per satu merosot, satu per satu tertidur, mereka mulai meninggalkan iman mereka, dan satu per satu tidak lagi mengabarkan Injil. Dari Alkitab kita melihat, Theologi Reformed paling selaras dengan kebenaran, ditambah lagi dengan semangat yang berapi-api dari John Sung dan Andrew Gih yang berapi mengabarkan Injil, itu semua diharapkan bisa tiba kepada kita juga. Zaman ini membutuhkan Theologi Reformed, membutuhkan Injil Reformed, dan oleh karena itu GRII didirikan. Tetapi kita jangan menjadi sombong, mohon kuasa Tuhan memenuhi kita, kita menyampaikan firman Tuhan dengan baik, menjadi pengaruh bagi gereja yang lain, bukan demi kita mendapatkan suatu keuntungan. Kita harus sedih ketika kita sadar banyak gereja pelan-pelan menuju kebinasaan.
Bagaimanakah kita memengaruhi seluruh Tiongkok, bangsa yang begitu besar dengan populasi penduduk yang paling banyak di bumi kita ini? Bagaimana kita juga dapat membawa Injil ke berbagai orang yang ada di belahan dunia ini? Biarlah mereka boleh melihat, selain Alkitab tidak ada lagi kebenaran yang lain, selain Injil Yesus tidak ada keselamatan yang lain, selain karya Roh Kudus tidak ada kuasa yang sesungguhnya dari Roh Kudus. Roh Kudus adalah Roh Kekal, Roh Kebenaran, dan Roh yang Suci, maka kita harus melalui hidup yang suci dan hidup yang taat kepada kebenaran dalam Alkitab. Takut kepada Tuhan dan menjauhi hal yang jahat, kita mengerti akan kesucian Tuhan. Ini merupakan tanda seorang yang berhikmat. Roh Allah adalah Roh Hikmat, Roh Allah adalah Roh Pengetahuan, Roh Allah adalah Roh Strategi, Roh Allah adalah Roh Kekuatan. Amin.
…
Sumber : https://www.buletinpillar.org/artikel/pengakuan-iman-rasuli-bagian-38-butir-ketiga-8-aku-percaya-kepada-roh-kudus