Sebelumnya….

Doktrin Iman

Iman adalah hal yang sangat unik, khususnya dalam agama Kristen, karena Alkitab berkata, “Tanpa iman, tidak ada orang yang diperkenan Allah.” Manusia beriman dan menjadi orang yang diperkenan Tuhan. Iman tidak berarti kita menyatakan jasa keyakinan kita dan cukup syarat sehingga Tuhan harus terima. Justru iman membuktikan dan mengaku bahwa kita tidak berjasa, tidak layak, tidak berharga, dan tidak bersyarat, kemudian datang kepada Tuhan, bersandar kepada-Nya, dan menerima jasa Yesus menjadi sumber iman kita.

Dalam iman, ada begitu banyak hal yang perlu kita ketahui. Alkitab berkata, “Aku tahu siapa yang aku percaya,” artinya kita beriman kepada Tuhan melalui satu inti sari dan inti sari tersebut adalah Kristus. Tanpa Kristus, tidak ada yang dapat membawa kita kepada Tuhan. Hanya melalui Kristus dan jasa-Nya kita diterima dan boleh datang kepada Tuhan. Yesus membawa kita kembali kepada Allah, membawa anugerah Allah dari sorga kepada kita, menjadi jembatan dan penengah, menjadi pengantara antara manusia dan Allah, antara Allah dan manusia. Karena Kristus adalah pengantaranya, maka tidak ada orang yang dapat memutuskan hubungan manusia dan Allah.

Banyak orang yang berdoa tetapi doanya tidak didengar oleh Tuhan karena tiga sebab :

  • Pertama, ada dosa yang menghambat di tengah-tengah orang tersebut dan Tuhan. Alkitab berkata bahwa barang siapa yang mementingkan dosa, doanya tidak didengar Tuhan. Jika engkau mementingkan dosa dan tidak mementingkan Tuhan, tidak taat pada perintah-Nya, dosamu merajalela, menjadi perintang dengan Tuhan dan tidak bisa datang kepada-Nya, maka anugerah Tuhan tidak bisa datang kepada kita dan doa kita tidak bisa sampai kepada Tuhan. Yesaya 59:1-2 menulis bahwa bukan karena lengan-Nya terlalu pendek, sehingga tidak bisa menolong kita; bukan karena telinga-Nya terlalu berat, sehingga tidak bisa mendengar seruan kita. Tetapi karena dosa kita telah menghambat, telah menceraikan kita dari Tuhan, maka doa kita tidak sampai kepada Tuhan, anugerah-Nya tidak sampai kepada kita. Jika doa kita ingin didengar oleh Tuhan dan iman kita bertumbuh, satu-satunya hal penting yang harus dilakukan adalah berhenti berbuat dosa, putus hubungan dengan Iblis! Hidup suci dan benar, hidup dalam kebajikan, cinta kasih, bersekutu dengan baik, maka anugerah Tuhan akan terus diberikan berlimpah tanpa henti.
  • Kedua, karena kita tidak menjalankan hal yang diperkenan Tuhan. Jika kita melakukan kehendak Tuhan, menaati perintah-Nya, hidup berkenan kepada-Nya, tidak mungkin Ia menghambat dan berhenti memberikan anugerah. Apa yang diinginkan, jika dikabulkan Tuhan, adalah berkat yang besar.
  • Ketiga, 1 Yohanes 3:17 berkata bahwa barang siapa yang menutup telinga, tidak memedulikan orang miskin, tidak menolong orang yang sedang memerlukan, maka Tuhan juga menutup telinga-Nya, Tuhan akan menyumbat telinga-Nya dan tidak mendengar permintaannya. Jangan kira engkau boleh sewenang-wenang, apa yang diinginkan dipaksakan, tidak peduli orang lain dan apa yang dilakukan Tuhan. Kita seharusnya menjadi orang yang peka, senantiasa memperhatikan sekitar, memperhatikan orang-orang yang memerlukan bantuan. Jangan tunggu sampai mereka buka suara. Kita harus lebih dahulu peka melihat dan peduli akan kebutuhan mereka.

Orang yang melakukan hal ini akan diperkenan Tuhan. Jangan sengaja tidak mau mendengar kesulitan orang lain, engkau akan mendapat kecelakaan besar, karena Tuhan juga akan menyumbat telinga-Nya dan tidak memberikan pertolongan kepadamu.

Allah itu hidup, bijaksana, dan Mahakuasa adanya. Ia melihat dari sorga, mengetahui situasi setiap orang. Orang Kristen harus selalu mempunyai belas kasihan, selalu melembutkan hatinya, selalu memberikan simpati kepada orang miskin, janda, yatim piatu, dan orang yang memerlukan. Tuhan bukan Tuhan yang tuli, Tuhan akan mendengar doamu. Tuhan bukan Tuhan yang buta, Ia melihat situasimu. Tuhan bukan Tuhan yang keras hati, Ia dengan lembut hati memberikan kebutuhanmu. Karena Tuhan hidup, suci, penuh kasih, dan penuh kemurahan, Ia akan memberikan kemurahan kepada orang yang murah hatinya. Ia akan jujur terhadap orang yang jujur terhadap orang lain. Ia akan lurus pada orang yang hatinya tulus pada orang lain. Ia penuh dengan cinta kasih menghadapi orang yang penuh cinta kasih pada orang lain. Ini semua ajaran Alkitab yang sederhana, tetapi sangat mudah kita lupakan, tidak kita jalankan, atau tidak kita indahkan, karena kita anggap remeh. Berbahagialah orang yang tidak menganggap remeh firman Tuhan. Berbahagialah orang yang sungguh-sungguh percaya setiap kalimat firman Tuhan, karena tidak ada satu pun kata atau titik yang diucapkan Tuhan yang boleh kita remehkan, kita hina, atau kita lalaikan. Apa yang pernah dinyatakan oleh firman Tuhan pasti akan dijalankan.

Yang disebut sebagai ibadah yang sejati adalah ibadah dengan hati yang murni, yang senantiasa menjaga dan memperhatikan kebutuhan janda-janda dan anak-anak yatim piatu.

Di dalam masyarakat, Tuhan mengizinkan ketidakadilan terjadi. Di dalam negara-negara, di dalam bangsa-bangsa, Tuhan mengizinkan ada orang yang miskin sekali, ada orang yang sangat picik. Tuhan mengizinkan hal ini karena di dunia ini ada banyak orang yang tidak adil dan tidak jujur. Tuhan juga memakai ketidakadilan dan kesulitan yang ada untuk menguji apakah ada orang yang penuh dengan cinta kasih, penuh kemurahan, serta memikirkan dan mengisi kebutuhan orang lain di dunia ini. Kemurahan menolong orang lain harus melintasi agama, keluarga, dan denominasi gereja. Bukan karena ia orang Kristen maka kita bantu, atau karena ia anak kita baru kita tolong, atau karena ia adalah anggota gereja kita baru kita kirim uang. Jika kita bisa menolong orang, marilah kita menolong tanpa peduli ia anggota gereja mana atau agama apa. Ia adalah manusia yang menikmati anugerah umum yang sama-sama kita terima, menikmati matahari yang diciptakan Tuhan, menerima hujan, dan mendapat oksigen dan segala sesuatu yang diizinkan Tuhan. Marilah kita bersama-sama hidup di dunia yang sama-sama diciptakan Tuhan. Mari kita memberikan belas kasihan kepada mereka. Ini prinsip Alkitab.

Apakah orang yang menolong orang lain menjadi miskin sampai tidak ada makanan? Tidak pernah. Apakah orang yang memberikan perpuluhan menjadi miskin? Tidak pernah. Orang yang menjalankan kehendak Tuhan, menolong orang lain, atau memberi persembahan kepada Tuhan, Tuhan selalu mengingat dia dan tidak akan membiarkannya gagal dalam kemiskinan. Jika kita kadang-kadang mendapat kesulitan, dalam kemiskinan, mungkin karena kita lupa memberikan perpuluhan kepada Tuhan, atau lupa menolong orang yang lebih kekurangan daripada kita. Mari kita belajar menjadi orang yang hatinya lebar dan jiwanya besar. Jangan senang hanya ketika kita menerima uang, tetapi kemudian tidak rela memberi. Mendapat untung senang, ketika rugi berteriak-teriak bertanya mengapa. Itu menyatakan engkau belum belajar mempunyai jiwa yang lebar, hati yang lapar untuk menolong orang lain. Jika engkau tidak mendengar kesulitan orang miskin, menutup telinga, tidak menerima permintaan orang yang perlu, Alkitab mengatakan bahwa doamu juga tidak didengar Tuhan. Ini semua adalah dalil rohani yang tercantum dalam Alkitab, prinsip hukum rohani yang Tuhan mau kita jalani.

Iman adalah kunci untuk membuka gudang Tuhan, iman adalah kunci untuk membuka segala rahasia dan persiapan anugerah Tuhan yang sudah direncanakan, yang sudah disediakan bagi kita. Jika kunci ini rusak, berkarat, atau patah, kita tidak dapat menerima apa yang sudah didepositokan Tuhan di dalam bank rohani yang disiapkan bagi kita. Dan semua kerusakan kunci iman adalah akibat dosa. Kunci rohani ini adalah iman.

Enam definisi iman, yaitu :

Pertama, iman adalah arah rohani. Kedua, iman adalah visi rohani. Saya melihat yang dilihat Tuhan, saya melihat yang Tuhan ingin berikan supaya saya lihat. Jika saya melihat yang dilihat Tuhan, saya akan mementingkan yang dipentingkan Tuhan dan akan mengerjakan yang akan dikerjakan Tuhan. Apa yang Tuhan lihat, yang Tuhan anggap penting, dan yang Tuhan kerjakan, haruslah aku juga lihat, aku juga anggap penting, dan aku juga lakukan. Sinkron dengan Tuhan melalui mata yang jeli, beriman kepada Tuhan melalui visi yang sama, inilah arti iman. Iman adalah arah rohani, iman adalah visi rohani.

Ketiga, iman adalah pegangan rohani. Saya bersandar kepada Tuhan, maka saya mendapatkan keteguhan, kepastian, dan pegangan rohani yang disebabkan karena saya bersandar kepada-Nya. Tuhan yang tidak guncang membuat saya yang bersandar kepada-Nya ikut tidak guncang. Ia memberikan kepada kita fondasi batu karang. Tuhan Yesus berkata, “Aku akan mendirikan Gereja-Ku di atas batu karang ini.” Yesus adalah batu karang tersebut, Ia adalah fondasi di mana kita bisa tegak berdiri di atas-Nya dan tidak akan jatuh. Kita tidak mungkin jatuh dibawa oleh tanah longsor karena batu karang kita adalah batu karang yang berkuasa dan kuat, dan itu adalah Yesus.

Bersambung…

Sumber : https://www.buletinpillar.org/transkrip/iman-pengharapan-dan-kasih-bagian-16-doktrin-iman