Lahir di Saint Paul, Minnessota Amerika Serikat pada tanggal 6 April 1894. Billy Miske dijuluki The Saint Paul Thunderbolt (Halilintar dari Saint Paul) karena kehebatannya dalam bertinju. Selama kurun 1916–1918 Miske menjadi petinju yang disegani. Dia sering meng-KO lawan-lawannya. Cepat, agresif, dan pukulan keras adalah senjata andalan Miske.

Namun, tak banyak yang tahu bahwa Billy Miske melakoni profesi sebagai petinju bukan atas dasar keinginan atau hobi bertarung. Dia sesungguhnya bertarung demi keluarga. Miske mengandalkan hasil kemenangannya ketika bertinju untuk membahagiakan keluarganya. Miske sangat menyayangi istrinya Marie dan tiga anaknya.

Suatu hari, Miske merasa sakit. Setelah diperiksa oleh dokter, Miske divonis menderita penyakit ginjal. Dia lalu dilarang bertarung demi keselamatannya. Sang manajer, Jack Reddy, pun memutuskan untuk tak lagi mensponsori laga Miske.

Lama menganggur, Miske kalut. Keuangannya bermasalah. Dia terlilit utang karena bisnis mobilnya bangkrut. Di sisi lain, ia menderita ginjal akut yang sewaktu-waktu bisa membahayakan nyawanya. Namun, semua itu dirahasiakan dari istrinya selama bertahun-tahun.

Menjelang Natal pada 1923, cuaca dingin, sedingin kekhawatiran Billy Miske. Dia takut tak bisa memberikan hadiah Natal buat istri dan tiga anaknya. Suatu siang, Miske pergi ke kantor Jack Reddy. Miske meminta dia dinaikkan ke atas ring. Reddy menolak dengan alasan kondisi Miske yang terkena ginjal dan lama tak berlatih. Miske bersikukuh. Dia berjanji itu menjadi duel terakhir dan siap menata masa depan tak lagi sebagai atlet.

Lama berpikir, Reddy akhirnya mengiyakan permintaan sahabatnya tersebut. Dia menjadwalkan pertarungan Miske melawan Bill Branner, salah seorang petinju tangguh pada masa itu, pada 7 November 1923. Branner dikenal jauh lebih besar, tinggi, dan kuat ketimbang Miske. Branner diprediksi bakal mudah menjatuhkan Miske. Apalagi, Miske lama tak berlatih dan mengidap ginjal kronis.

Nyawa menjadi pertaruhan saat itu. Demi keluarganya, Miske menjalani duel tersebut dengan luar biasa. Sempat tertekan pada ronde awal, Miske akhirnya berhasil membuat KO Branner pada ronde ke-4. Dia mendapatkan bayaran USD 2.400. Angkat yang sangat fantastis untuk era itu. Dengan uang tersebut, Miske membelikan istrinya piano yang diidamkan. Tak lupa, Miske membelikan anaknya hadiah Natal.

Perayaan Natal 1923 menjadi kenangan tak terlupakan bagi Miske dan keluarganya. Kebahagiaan begitu terpancar pada malam kudus itu. Malam-malam setelahnya, Miske mulai merasakan gejala tak baik pada tubuhnya. Ia kerap meringis kesakitan. Ia akhirnya berterus terang pada Marie, sang istri, soal penyakit ginjal yang diidap sejak lama.

Terlambat, suatu malam, Miske muntah. Dia mengeluh merasakan sakit yang belum pernah ia bayangkan sebelumnya. Amat sangat. Akhirnya, 1 Januari 1924, Miske meninggal pada usia 29 tahun. Ya, tanggal 7 Nopember 1923 adalah pertandingan terakhir dan itu adalah kemenangan yang paling menginspirasi…

Sumber : diedit dari https://www.kompasiana.com/prasetyo_pirates/billy-miske-dan-keteguhan