“Mas, nyalakan dulu musiknya” gumanku memecah kesunyian. Karena memang kami masih agak mengantuk, ketika harus berangkat menuju tempat kerja. “Wah, aku ora ono musik dimobil” jawabnya sambil tetap fokus menyetir, susana masih tampak gelap di pagi hari yang dingin. Karena memang kali ini saya menumpang, kami biasa bergantian membawa mobil demi menyikapi perjalanan yang lumayan jauh tentu juga berbagi biaya bersama.

Rupanya, permintaanku ini menjadi topik yang menarik sepanjang perjalanan kali itu. Tentu, saya mempertanyakan, alasan apa yang membuat dia tidak memiliki perbendaharaan lagu dan musik di dalam mobilnya, walau dalam mobil tersebut ada tape radio mobil.

Menurutku mendengarkan musik adalah hal yang menarik ketika kita jenuh, beberapa lagu mungkin akan mengingatkan kita akan sesuatu atau memberikan perasaan tertentu. Saya pernah membaca, bahwasanya seorang George Frederich Handel menuliskan satu lagu dimana seharusnya dalam mengekspresikan kata beutiful dalam lagu tersebut dengan tangga nada mayor dimana akan terkesan positif dan riang, tetapi justru memilih untuk melagukan teks tersebut dengan nada minor  tangga nada yang secara umum diatributasikan dengan perasaan yang lebih negatif, yang membawa kesan menyedihkan. Mengapa demikian, Salah satu interpretasi yang mungkin adalah bahwa Handel sedang ingin menunjukkan bahwa keindahan kaki pelayan Tuhan bukanlah keindahan semacam kehalusan kaki milik Claudia Schiffer atau Gisele Bündchen. Kaki seorang pelayan Tuhan mungkin sudah hancur-hancuran karena berjalan tidak henti-hentinya melewati segala medan, menghadapi marabahaya dan berbagai musuh. Tapi kaki yang demikian memancarkan suatu keindahan yang berbeda, yang jauh lebih indah daripada kaki supermodel termahal dunia.

“Kok bisa, sampean tidak menyukai musik”, ucapku mencoba mengikuti dengan bahasa Jawa dialek Batak.

Jawabnya, “Istriku melarang untuk mendengarkan musik”.

Semakin penasaran, “kok bisa mas”, hardik ku!

“ya, begitu deh…” Jawabnya.

Tampak olehku ada beban yang sangat berat dan mendalam dalam tatapan dan ucapannya.