Tetapi jika yang engkau lakukan kelicikan, Allah akan memperlakukan engkau dengan jalan penuh kebengkokan. Engkau kira engkau lihai dan hebat, tetapi pasti tidak akan berhasil, karena Allah akan menghalangi jalanmu. Maka orang kristen bukan hanya hidup di hadapan manusia, juga hidup di hadapan Tuhan. Pemazmur berkata, “Tuhan lihatlah yang di dalam aku, Tuhan ketika aku bangun atau tidur, Engkau tahu semuanya. Aku berdiri atau berjalan, Engkau melihatnya.” Dalam bagian terakhir doanya dikatakan, “Tuhan lihatlah apakah ada jalanku yang serong, jika ada yang serong, ampuni dan selamatkanlah aku ya Tuhan, dan pimpinlah aku di jalan yang kekal.”
Seorang kristen hidup di hadapan Tuhan dan seorang kristen juga hidup di hadapan manusia. Maka Paulus berkata, di hadapan Tuhan atau di hadapan manusia kita memerankan peran kita, bahkan malaikatpun meniliknya. Mungkin kita jika di rumah menjadi satu macam orang, di gereja menjadi macam orang yang lain. Biasanya engkau begitu galak dan tidak sopan, tetapi ketika berjumpa dengan orang gereja, engkau begitu rendah hati dan sopan. Apakah kau pikir Tuhan tidak melihat engkau yang sesungguhnya? Alkitab berkata, yang manusia lihat adalah yang kelihatan di luar. Manusia hanya melihat lahiriah, tetapi Allah melihat hati. Tidak ada seorangpun yang dapat menipu Tuhan, mata Tuhan seperti pedang bermata dua yang tajam, bisa melihat isi hati dan pikiranmu yang terdalam, dan bisa melihat tulang dan sendimu, melihat ke dalam pikiranmu.
Karena Firman Tuhan seperti pedang bermata dua yang tajam, kita tidak mungkin dapat luput dari Tuhan. Lalu bagaimana kita hidup di hadapan Tuhan? Itu akan mempengaruhi bagaimana hidup kita seumur hidup. Yang kedua, bagaimana kita di hadapan manusia? Ketika orang lain melihat kita mereka akan tahu Allah yang kita sembah adalah Allah yang seperti apa. Mengapa demikian? Karena orang kristen adalah saksi Tuhan. Agustinus dalam bukunya Civitas Dei menulis, penghulu malaikat yang berdosa dan malaikat lain yang juga ikut memberontak pada Tuhan diusir dari surga oleh Tuhan, maka Tuhan menciptakan manusia di dunia ini. Berapa banyak manusia yang diciptakan Tuhan sekarang ini? Tidak ada seorangpun yang tahu. Ada yang hidup dengan penuh kejujuran, ada yang hidup dengan penuh kelicikan dan menutupinya, berpurapura sedemikian rupa. Tetapi kita tidak dapat menipu mata Tuhan. Paulus berkata kita sedang memerankan satu peran di mana malaikat dan juga manusia di dalam dunia ini sedang melihat kita, dan Tuhan juga melihatnya. Yesus berkata, seorang kristen sejati dapat dikenal melalui tiga tanda. Tanda pertama tercatat dalam Injil Yohanes 13 ayat 35 dimana Yesus berkata, jikalau kamu saling mengasihi maka orang lain akan tahu bahwa kamu adalah murid-Ku. Siapakah orang kristen sejati? Yang menjadi saksi sejati bagi iman kepercayaan kristen? Bagaimana orang dunia dapat mengenali bahwa engkau adalah seorang kristen sejati?
Pertama, jika engkau saling mengasihi dengan sungguh-sungguh, maka orang dunia akan mengetahui bahwa engkau adalah seorang kristen. Tanda bahwa seseorang adalah kristen, bukan memasang salib besar di dadanya, membawa Alkitab dan berjalan kemana-mana, memakai jubah besar dan menulis, saya adalah seorang kristen, itu semua hal-hal yang tidak berguna. Yesus berkata, jika kalian saling mengasihi dan sungguh-sungguh mengasihi sesamamu, maka orang lain dapat melihat bahwa kalian adalah muridKu. Saya sangat bersyukur pada Tuhan, walaupun di antara kita tidak setiap orang penuh kasih, tetapi ada sebagian yang sungguh-sungguh dengan kasih menyatakan kehidupan seorang kristen. Ketika terjadi gempa di Palu, gereja kita melayani disana dan jemaat mengumpulkan persembahan untuk membantu bencana Palu, ini dilakukan karena saling mengasihi. Saya sangat bersukacita dan bersyukur karena di antara kita ada yang sungguh-sungguh mengasihi Tuhan. Dengan uang, tenaga, dan waktu kita mengasihi sesama. Jika kalian mempunyai hati yang saling mengasihi, maka orang banyak akan melihat bahwa kalian adalah murid-Ku. Apakah kesaksian dari seorang kristen? Yaitu saling mengasihi. Tetapi seringkali di gereja banyak perseteruan, saling berselisih dan saling menghancurkan maka masyarakat tidak bisa melihat kesaksian dari gereja. Orang non kristen tidak bisa melihat hati yang saling mengasihi dari orang kristen, karena hidupmu sama dengan orang yang tidak percaya. Ada seorang Jepang yang berkata pada saya, ketika terjadi kebocoran nuklir Fukuoka dan bencana besar menimpa seluruh Jepang, tidak ada orang yang menjarah, tidak ada yang mencuri di sana. Walaupun orang Jepang tidak percaya pada Yesus, tetapi orang Jepang mempunyai moralitas yang tinggi. Orang Jepang yang jahat sangat jahat, seperti kejadian di Perang Dunia II di mana sebagian tentara Jepang sangat jahat, di mana-mana mereka membunuh. Tetapi orang Jepang yang baik sangat baik. Mereka sangat mengasihi Tuhan, sangat bermoralitas tinggi. Maka ketika terjadi gempa besar, ketika banyak orang terkena bencana, tidak ada seorangpun yang mencuri, tidak ada seorangpun yang menjarah, karena mereka mempunyai moralitas yang sangat tinggi. Jika orang kristen moralitasnya tidak lebih baik dari moralitas orang yang tidak percaya Tuhan maka kita tidak mungkin dapat mengakui iman kepercayaan kita. Yesus berkata, jika kelakuan keagamaanmu tidak lebih baik dari kelakuan keagamaan orang Farisi maka engkau tidak bisa masuk kerajaan surga. Maka tanda dari seorang kristen sejati, pertama, saling mengasihi seperti yang disampaikan dalam Injil Yohanes.
Kedua, seperti yang disampaikan dalam Kisah Para Rasul, orang-orang dalam Kisah Para Rasul ini adalah orang-orang yang tidak berpengetahuan di dunia, tetapi dengan keberanian mereka mengabarkan Injil, bersaksi demi nama Yesus. Maka banyak orang yang berkata, “Orang-orang ini pastilah pengikut Yesus.” Ini adalah tanda kedua yang disampaikan Alkitab. Tanda pertama, saling mengasihi dan mempunyai kesehatian secara internal, bersatu sebagai tubuh Kristus. Lalu kedua, secara eksternal, engkau mengabarkan Injil, membawa Kristus pada orang yang belum terima Tuhan sehingga mereka mengenal Tuhan, mereka percaya pada iman kristen. Jadi tanda kedua adalah giat mengabarkan Injil. Jika orang dunia melihat orang kristen berani mengabarkan Injil, jika orang dunia melihat orang kristen begitu giat menjadi seorang saksi Kristus, maka mereka akan mengetahui bahwa orang ini tidak egois, karena setelah percaya Yesus dan mendapat berkat surgawi, mereka juga rindu membagikannya, akan giat mengabarkan Injil membawa jiwa pada Tuhan.
Tanda ketiga, berbuah banyak dan memuliakan Bapa di surga, maka orang dunia akan mengetahui bahwa kalian adalah muridKu. Ini yang dicatat dalam Injil Yohanes 15:8. Maka orang dunia akan mengenal bahwa kalian adalah murid-Ku. Gereja kita telah berusia 31 tahun. Apa yang telah kita pelajari selama ini? Setiap Minggu kita telah mendengarkan khotbah sedemikian banyak. Apakah kita telah melakukan apa yang kita dengar? Kita sudah mendengarkan, mengetahui dan menikmatinya, tetapi kita juga harus melakukannya. Karena berapa banyak Firman yang kita dengar, itu bukan ukuran kerohanian kita. Berapa banyak Firman yang kita imani itu bukan kerohanian kita. Berapa banyak Firman yang kita sampaikan juga bukan kerohanian kita. Bagaimana kerohanian kita ditentukan dari berapa banyak Firman yang kita jalankan. Yang engkau dengar, yang engkau imani, yang engkau mengerti, yang engkau khotbahkan, itu semua adalah teori. Tetapi apa yang engkau jalankan, itulah rohanimu. Mari kita bukan menjadi orang yang hanya suka mendengar, pandai mengerti, menyimpan banyak dalam hati, bukan hanya beriman, tetapi menjadi orang yang melakukan Firman. Apa yang kita dengar, kita nyatakan dalam kelakuan kita. Apa yang kita imani, kita laksanakan dalam hidup sehari-hari. Kita menumpuk kerohanian kita masing-masing. Lalu kita berbuah, berbuah moral, berbuah kasih, berbuah kebenaran, berbuah kabar Injil, dengan berbuah banyak Bapa di surga akan dimuliakan, dan orang mengetahui bahwa kita adalah murid Yesus yang sejati.
Dalam 31 tahun sebagai gereja Tuhan, mari kita menjadi kelompok yang saling mengasihi dan menjadi murid Kristus. Mari kita berani mengabarkan Injil pada orang-orang yang belum kristen. Jadi tanda ketiga menjadi orang Kristen, yaitu harus berbuah melalui kelakuan, bukan hanya mendengar, bukan hanya tahu, bukan hanya ingat, bukan hanya beriman, tetapi melakukannya, supaya setiap orang kristen menjadi seorang kristen yang menjalankan kebenaran Tuhan. Setiap orang kristen menjadi seorang kristen yang saling mengasihi. Setiap orang kristen menjadi seorang kristen yang mengabarkan Injil, membawa jiwa pada Tuhan. Setiap orang kristen berbuah banyak untuk mengembalikan kemuliaan pada Tuhan. Kiranya Tuhan memberkati kita, memberkati gereja ini, memberkati hari depan kita. Kiranya Tuhan menyertai kita. Mari berdoa.
(ringkasan ini belum diperiksa pengkhotbah)
…
Sumber : https://www.rec-singapore.org/wp-content/uploads/2020/09/13September2020_ST.pdf