Pengakuan Iman Rasuli terbentuk dari tiga kepercayaan, yaitu: Aku percaya kepada Allah, Aku percaya kepada Yesus Kristus, dan Aku percaya kepada Roh Kudus. Inilah objek iman orang Kristen dari kekal sampai kekal, karena Allah Bapa, Allah Anak, dan Allah Roh Kudus adalah Allah Tritunggal yang sama Esa, sama kekal, sama mulia dan berkuasa, untuk selamanya, dari sebelum dunia dicipta sampai kiamat. Allah Tritunggal akan menjadi penunjang, pelindung, dan penopang bagi semua yang dicipta, khususnya Gereja yang ditebus. Allah Bapa mempersiapkan keselamatan sebelum dunia diciptakan, Allah Anak menggenapkan keselamatan melalui inkarnasi dalam sejarah, dan Allah Roh Kudus melaksanakan keselamatan yang sudah disiapkan dan direncanakan oleh Allah Bapa, dan yang sudah digenapi dan disempurnakan oleh Kristus, ke dalam setiap pribadi di setiap zaman, setiap bangsa, untuk menjadi orang Kristen yang dimiliki oleh Tuhan.

Gereja yang kudus dan am menjadi wujud pelaksanaan keselamatan. Orang Kristen yang ditebus menjadi orang yang dimiliki Tuhan, melalui perubahan status dari orang berdosa yang najis menjadi umat yang suci oleh Roh Kudus. Tanpa Roh Kudus, tidak ada pelaksanaan keselamatan, tidak ada penjelasan dan penggenapan mengapa orang dapat disucikan menjadi Kristen. Inilah yang ditekankan di dalam Theologi Reformed, khususnya melalui buku Institutes of the Christian Religion dari John Calvin, buku yang menjadi dasar theologi bagi orang-orang Protestan dan Gereja Kristus yang kudus dan am, dari zaman ke zaman.

Tidak ada jaminan keselamatan di dalam semua agama mana pun. Di dalam allah mereka juga tidak ada pelaksana penggenapan keselamatan, kecuali hanya Allah Bapa yang sudah mempersiapkan dan merencanakan keselamatan. Tidak ada penebusan, kecuali Kristus yang datang ke dunia untuk menggenapi keselamatan, dan kecuali Roh Kudus yang melaksanakannya satu per satu di dalam kehidupan setiap orang yang ditebus oleh Tuhan. Tidak ada allah lain yang diakui oleh agama mana pun seperti Allah Tritunggal yang menyelamatkan umat manusia.

Aku percaya kepada Roh Kudus, dilanjutkan dengan Gereja yang kudus dan am, karena Gereja yang kudus dan am adalah karya Roh Kudus. Roh Kudus melaksanakan keselamatan yang dijalankan dalam setiap orang yang menerima Yesus sebagai Juruselamat. Kristus turun dari sorga demi melaksanakan rencana Allah dalam kekekalan untuk digenapkan di bumi. Allah Roh Kudus adalah Allah yang menjalankan penebusan, memberikan pengampunan dosa, pertobatan kesadaran, keinsafan, bahwa manusia harus datang kepada Yesus untuk diselamatkan. Roh Kudus diberikan untuk memuliakan Kristus dan bersaksi bagi Kristus.

Alkitab mengatakan bahwa tanpa Roh Kudus tidak ada orang yang menyebut Yesus sebagai Tuhan, tanpa Roh Kudus tidak ada orang yang diperanakkan (dilahirkan kembali), dan tanpa Roh Kudus tidak ada orang yang menyebut Allah Bapa sebagai Allah Bapa. Allah Roh Kudus telah menggenapi, melaksanakan, dan memberikan keselamatan kepada setiap orang Kristen yang disebut sebagai tubuh Kristus yang kudus dan am. Roh Kudus diberikan untuk menjadi Parakletos, yang mendampingi, menghibur, menguatkan, menasihati, menerangi, memberi cahaya, iluminasi, dan menopang, serta memelihara kita sampai Yesus datang kembali.

Roh Kudus sangat penting tetapi banyak disalahmengerti oleh orang yang tidak mau belajar dan patuh kepada firman Tuhan, sehingga tertipu oleh setan. Banyak orang yang katanya paling mengerti Roh Kudus adalah orang-orang yang paling salah mengerti dan salah tafsir terhadap siapa Roh Kudus. Banyak gereja yang menekankan pentingnya Roh Kudus justru menjadi penipu, membawa orang Kristen jatuh terbanting, tersesat, dan jatuh ke dalam ajaran yang salah. Gereja Reformed Injili Indonesia harus menegakkan doktrin Allah, doktrin Kristus, dan doktrin Roh Kudus, lalu membawa Gereja yang kudus dan am, kembali kepada pengertian yang sejati dan di bawah pimpinan Roh Kudus yang sesuai Alkitab.

Roh Kudus memulai berdirinya Gereja, yaitu pada Hari Pentakosta. Pada hari itu, Roh Kudus turun, ditandai dengan seratus dua puluh orang yang dipenuhi Roh Kudus, lalu mereka dapat berbicara dalam berbagai bahasa yang bisa dimengerti oleh orang-orang dari berbagai daerah yang datang para hari itu di Yerusalem. Bahasa terkacaukan pada peristiwa Menara Babel. Menara Babel didirikan karena manusia ingin memasyhurkan diri mereka sendiri sehingga menimbulkan kemarahan Tuhan, maka Tuhan dari sorga menurunkan kuasa untuk mengacaukan bahasa manusia. Akibatnya, bahasa dipecah belah sehingga bangsa-bangsa menjadi terpecah, saling tidak bisa mengerti, hingga akhirnya pembangunan Menara Babel itu gagal dan tidak terjadi. Sepertinya terkesan Allah iri hati dan cemburu tidak mau manusia sukses, tetapi justru Allah campur tangan dan Menara Babel tidak terjadi karena manusia terlalu bodoh melakukan hal yang tidak mungkin mereka sendiri lakukan, yaitu membuat menara yang mau mencapai sorga dan bertemu dengan Tuhan. Ini adalah pembangunan di dunia materi, sementara Allah di dunia rohani; menara setinggi apa pun tidak mungkin sampai ke sorga. Dengan kasihan Allah dan kebijaksanaan-Nya yang lebih tinggi dari manusia, Ia menghentikan, melarang, dan menghadang, sehingga menara tersebut tidak terjadi. Jika pada hari pembangunan Menara Babel bahasa dikacaukan, justru di Hari Pentakosta bahasa yang terpisah-pisah karena tempat yang berbeda, kebudayaan yang berbeda, dan bahasa yang berbeda, membuat mereka semua bisa mengenal Injil karena Roh Kudus bekerja.

Hari Menara Babel manusia terpecah belah, Hari Pentakosta manusia disatukan kembali. Karena pekerjaan roh keangkuhan, manusia dipecah belah, dan karena pekerjaan Roh Kudus Allah yang tunggal, manusia dipersatukan, sehingga terjadilah Gereja yang kudus dan am.

Istilah “kudus” berarti sudah dibersihkan, “am” berarti sudah dipersatukan. Gereja disebut gereja yang suci dan orang Kristen disebut orang kudus karena kita telah dibersihkan melalui tiga hal: pertama, melalui firman Tuhan, yang disebut kalam kudus, firman yang suci, the holy word of God. Engkau dibersihkan melalui firman yang kudus. Yesus berkata, “Karena berita firman yang Kusampaikan kepada engkau, maka engkau sudah bersih.” Di dalam Efesus 5:26 dituliskan, “Untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman, supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.” Setiap kali manusia mendengar firman Tuhan, sampai satu saat akan tertegur dan mengerti betapa indahnya, agungnya, dan seriusnya mendengar khotbah, hatimu dibersihkan, otakmu dibersihkan, motivasimu dibersihkan, seluruh batin dibersihkan, dan menjadi suci karena firman.

Kedua, manusia dikuduskan karena Roh Suci yang menyucikan manusia. Roh Suci memimpin, mengiluminasikan, dan membersihkan manusia melalui firman yang suci. Jika orang Kristen tidak mau ikut kebaktian, tidak mau membaca Kitab Suci, tidak mau mendengar firman, tidak ada cara lain untuk menjadi suci. Melalui firman kita dikuduskan, melalui Roh Kudus kita dikuduskan. Di dalam Kisah Para Rasul 15:8-9 dinyatakan, “Dan Allah, yang mengenal hati manusia, telah menyatakan kehendak-Nya untuk menerima mereka, sebab Ia mengaruniakan Roh Kudus juga kepada mereka sama seperti kepada kita, dan Ia sama sekali tidak mengadakan perbedaan antara kita dengan mereka, sesudah Ia menyucikan hati mereka oleh iman.”

Ketiga, manusia dikuduskan melalui darah Kristus seperti yang tertulis di dalam 1 Petrus 1:2, siapa orang Kristen, yaitu, “orang-orang yang dipilih, sesuai dengan rencana Allah, Bapa kita, dan yang dikuduskan oleh Roh, supaya taat kepada Yesus Kristus dan menerima percikan darah-Nya. Kiranya kasih karunia dan damai sejahtera makin melimpah atas kamu.”

Orang Kristen adalah orang yang dikuduskan oleh firman, Roh Kudus, dan darah Kristus. Setelah pembersihan terjadi, maka kita akan diubah dari status orang berdosa menjadi status orang suci. Gereja di bawah pimpinan Roh Suci senantiasa membersihkan kita dari segala kecemaran, noda, dan dosa, sehingga terus dipelihara dalam hidup yang suci. Roh Kuduslah yang telah mengerjakan semuanya ini sehingga kita dimungkinkan untuk dipelihara terus menerus di dalam kesucian. Dengan demikian, kita mengerti bahwa tidak ada satu langkah ataupun proses di dalam pengalaman hidup orang Kristen yang tidak membutuhkan pekerjaan Roh Kudus. Kristus juga dipermuliakan oleh Roh Kudus, sehingga kita baru mendapatkan pengenalan yang sejati akan Kristus hanya melalui pekerjaan Roh Kudus. Juga dengan disaksikan oleh Roh Kudus, kita boleh menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita. Dan dengan memandang kepada kesucian-Nya, kita disadarkan akan kenajisan kita dan bertobat.

Sumber : https://www.buletinpillar.org/pdf/fisik/pillar-205-202008.pdf