Aku percaya kepada Allah Bapa, aku percaya kepada Yesus Kristus, aku percaya kepada Roh Kudus. Inilah iman kita, iman kepada tiga Pribadi yang adalah Allah Tritunggal, Allah yang esa bagi umat Kristen, yang menjadi kepercayaan kita.
Kita tidak percaya kepada yang kosong dan tidak ada; kita percaya kepada yang menciptakan langit dan bumi, yang menebus orang Kristen di segala zaman, dan yang memimpin Gereja dari kekal sampai kekal. Allah Tritunggal bukanlah Allah yang kosong, yang tidak ada, yang diciptakan oleh otak manusia, tetapi Allah Tritunggal adalah Allah yang menciptakan seluruh manusia, yang menciptakan otak manusia, dan yang memimpin cara berpikir manusia di dalam mengaitkan dirinya dengan segala kebenaran. Allah adalah Allah yang hidup, Sumber Hidup yang memberikan hidup, yang menghidupkan, dan yang merupakan Roh Hidup yang menghidupkan, menjadi pendamping, penghibur, pelindung, penginspirasi, penegur, dan pembimbing, sehingga kita dipertumbuhkan rohaninya, dipertumbuhkan imannya, melalui kuasa Roh Kudus.
Roh Kudus diberikan oleh Allah, di mana Yesus berkata, “Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu” (Yoh. 16:7). Dia adalah Parakletos, yaitu Penghibur, Pendamping, yang menegur, memupuk, melindungi, dan memberi nasihat kepadamu. Ini sangat dibutuhkan oleh manusia.
Manusia yang paling kasihan adalah manusia yang berhak mengenal Tuhan, tetapi dia sendiri menolak dan membuang hak pengenalan itu, lalu hidup tersendiri dalam keadaan yang tidak didampingi, tidak diawasi, tidak dikasihi, dan tidak dilindungi, sampai mati. Manusia yang paling kasihan adalah manusia yang menyendiri dari Tuhan, putus hubungan dengan Sang Pencipta, serta tidak mau mengenal dan berdampingan dengan Tuhan. Manusia yang paling bahagia adalah manusia yang diberi Roh Kudus untuk boleh mendampingi, menghibur, dan memberikan kekuatan kepadanya.
Siapa yang dapat hidup tersendiri, tanpa ada siapa pun yang mendampingi, dan yang kuat menjalani hidup sendiri sampai akhir? Banyak orang terpaksa hidup dan memang masih tetap hidup, karena ia takut dan tidak tahu akan ke mana ketika mati. Itu sebabnya ia terpaksa hidup, tetapi hidup tersendiri, hidup tanpa pegangan, hidup tanpa punya sandaran yang kuat, hidup tanpa ada siapa pun yang mengerti dia, dan hidup tersendiri sampai mati. Inilah hidup yang paling kasihan.
Orang Kristen tidak demikian hidupnya. Orang Kristen adalah orang yang berbahagia, karena diberi Roh Allah untuk mendampingi, menghibur, menasihati, serta memberi kekuatan dan pengajaran, sehingga ia bisa dipimpin di dalam kebenaran dan memperoleh kekuatan yang dari atas.
Manusia adalah satu-satunya makhluk hidup yang memiliki kapasitas berpikir secara logis dan intelek, berpikir untuk merenungkan kebenaran, lalu diterapkan di dalam segala segi kehidupannya. Manusia adalah satu satunya makhluk hidup yang dapat berpikir dan bergabung dengan kebenaran. Tetapi setan telah menghancurkan hal ini, menipu manusia, serta merampas manusia keluar dari hak dan kenikmatan mengerti kebenaran.
Banyak orang yang terbawa kepada ajaran yang ekstrem, tertipu oleh Iblis, yang membuat otak mereka menjadi pasif dan tertidur, dibius, dan tidak mengerti. Seorang yang dipenuhi Roh Kudus seharusnya seorang yang dekat dengan Tuhan, mempunyai pengharapan kekekalan, dan hidup dalam kesucian. Orang yang dipenuhi Roh Kudus akan berjuang untuk hidup sesuai firman Tuhan. Roh Kudus adalah Roh Kebenaran yang menyebabkan engkau berusaha hidup kudus dan terus mau memikirkan kebenaran yang Allah wahyukan dalam Kitab Suci.
Jika seseorang mengatakan bahwa di dalam dirinya ada Roh Kudus, tetapi hidup hanya menyenangkan diri dengan kesukaan dunia, nafsu sementara, kekayaan dunia sementara, hidupnya najis, berzinah, menuruti hawa nafsu, dan tidak mengejar hidup suci, janganlah engkau percaya bahwa dia memiliki Roh Kudus. Jika seseorang mengatakan bahwa dia memiliki Roh Kudus, tetapi hidupnya tidak sesuai, bahkan melawan Kitab Suci, melawan firman Tuhan, dan melawan kebenaran, jangan percaya dia, apalagi orang-orang yang menamakan diri hamba Tuhan. Seorang hamba Tuhan yang melayani Tuhan tetapi hidupnya tidak suci pasti adalah hamba Tuhan palsu. Hamba Tuhan yang hidupnya tidak sesuai dengan Alkitab, tidak menjelaskan kebenaran Alkitab, dan selalu melawan prinsip Kitab Suci, orang itu pasti bukan hamba Tuhan.
Di zaman akhir, kita melihat banyak orang mengatakan bahwa dirinya memiliki Roh Kudus, tetapi hidupnya sama sekali tidak kudus. Roh Kudus adalah Roh Allah. Roh Allah adalah Roh yang memberikan kebenaran. Kesucian dan kebenaran adalah dua tanda sebagai barometer penguji siapa yang memiliki Roh Kudus. Roh Kudus adalah Roh yang menciptakan rasio manusia lebih dari semua binatang. Roh Kudus adalah Roh yang menciptakan logika, sehingga manusia dimungkinkan memakai logika untuk menganalisis, mengerti kebenaran, dan mengkritik yang tidak benar. Manusia lebih tinggi dari semua makhluk. Dengan logika, kita mengerti dan membedakan kebenaran dari yang tidak benar. Dengan logika, kita dapat menikmati wahyu Tuhan yang paling tinggi. Karena itu, intelektualitas tidak bisa dipisahkan dari Roh Kudus.
Roh yang sejati adalah Roh yang masuk akal. Roh yang sejati selain masuk akal, akan melampaui akal dan memimpin akal. Roh yang sejati tidak mungkin melawan atau membunuh akal. Banyak pemuda yang pintar sekali, tetapi tidak mau mendengar khotbah karena mereka berpikir bahwa dipenuhi Roh Kudus sudah cukup. Dan yang disebut dipenuhi Roh Kudus dalam pemikiran mereka adalah konsep yang telah mengalami penipuan. Yesus berkata, “Jika Roh Kebenaran sudah datang, Ia akan mengingatkan kembali semua perkataan yang sudah Kututurkan kepadamu.” Roh Kudus bukan membius otak, tidak menghancurkan intelektualitas, atau menekan rasio dan logika.
Roh Kudus membangkitkan, memberikan pencerahan, memperbarui, dan mengingatkan kembali semua perkataan yang diucapkan
oleh Yesus. Jika rasio kita diperbarui Roh Kudus, kita menjadi orang yang jelas dan jernih pikirannya, sehingga bisa mengerti dengan tepat setiap kalimat yang pernah dikatakan oleh Kristus.
Ajaran setan mengajarkan bahwa Roh Kudus membunuh rasio, membius intelektual, dan menghancurkan fungsi otak manusia. Itu adalah tipuan yang merusak dalil dan prinsip yang ditetapkan Tuhan. Tuhan Yesus datang membicarakan firman, Roh Kudus datang menghidupkan pengertian. Jika yang Tuhan bicarakan engkau tidak mau dengar, tetapi engkau mendengarkan yang membius dan membuat engkau menjadi tidak mengerti, ini tandanya bukan pekerjaan Roh Kudus. Roh Kudus adalah Roh yang suci, Roh yang benar, Roh yang mewahyukan dan memimpin, Roh yang mencerahkan kebenaran, Roh yang memimpin otak kita masuk ke dalam seluruh kebenaran. Hal-hal seperti ini tidak bisa diganti dan tidak bisa diabaikan oleh siapa pun, karena inilah cara Alkitab.
Saya sangat takut jika ada pendeta yang mengatakan, “Saya mengkhotbahkan semua yang sudah dimengerti.” Jika benar demikian, kita tidak perlu ke gereja, karena tidak akan mengalami kemajuan pengertian dan kehidupan. Jika kita sudah tahu namun tetap datang lagi, sudah tahu dan datang lagi, itu bagaikan anak sekolah yang tidak pernah naik kelas. Jika engkau pergi ke suatu tempat dan mendengar khotbah yang sudah dimengerti semua, engkau boleh tidak usah datang lagi karena engkau tidak diberi bekal yang baru. Justru jika ada hal yang tidak dimengerti, dicerna lalu dipaparkan, di situ kita mendapatkan pencerahan kebenaran. Gereja yang memberikan kemajuan kepada pendengar adalah gereja yang selalu berani memberikan pengajaran yang belum diterima, diketahui, dan dimengerti, mengajar engkau berpikir; bukan hanya mengingatkan kembali apa yang pernah didengar, tetapi memberikan rangsangan untuk mengerti apa yang belum dimengerti, lalu mengingatkan kembali apa yang sudah dan mengharapkan yang belum, serta dapat menerima yang sudah mengerti dan mendapat rangsangan yang belum mengerti. Dengan demikian kita dapat terus bertumbuh.
Bersambung…
Sumber : https://www.buletinpillar.org/