Ketika Allah memberikan Anak-Nya yang tunggal bagi dunia, ini merupakan pemberian terbesar bagi manusia; ketika Allah mengirimkan Roh Kudus bagi Gereja-Nya, ini merupakan pemberian terbesar bagi Gereja. Allah mengirimkan Anak-Nya yang tunggal untuk keselamatan seluruh umat. Setelah Yesus naik ke sorga, Allah Bapa dan Anak mengirimkan Roh Kudus ke dunia untuk Gereja, untuk orang-orang yang ditebus, yang menjadi milik Tuhan.
Orang percaya akan berkata, “Aku percaya kepada Allah Bapa, aku percaya kepada Yesus Kristus, dan aku percaya kepada Roh Kudus.” Kita telah membahas bagaimana Roh Kudus sebagai Parakletos, Penghibur yang dikaruniakan menjadi Pendamping, Penolong, Pengajar, dan Pembimbing umat manusia seumur hidup. Dia akan berada dalam hati kita untuk selamanya, mendampingi selama kita hidup. Roh Kudus akan mendidik kita, membawa kita masuk ke dalam kebenaran Tuhan. Roh Kudus adalah Roh Kuasa. Roh yang memberikan kuasa bagi setiap orang Kristen untuk bersaksi bagi Tuhan, karena jika Roh itu turun, engkau akan mendapat kuasa untuk menjadi saksi Tuhan dari Yerusalem, Yudea, Samaria, dan sampai ke ujung bumi.
Ketika Roh Kudus turun di Yerusalem pada Hari Pentakosta, angin yang besar sekali bertiup ke rumah di mana orang-orang yang berdoa menunggu Yesus mengirimkan Roh Kudus. Maka, mereka mengalami kepenuhan, pencurahan dari Pribadi Ketiga Allah Tritunggal. Angin itu melambangkan Roh Kudus. Lalu mereka melihat lidah api turun di atas kepala semua orang yang menerima Roh Kudus. Itulah hari jadinya Gereja. Itulah hari permulaan Gereja yang kudus dan am didirikan di atas bumi. Gereja terdiri dari orang-orang yang berbeda-beda, dari tempat yang berbeda-beda, dan setelah Petrus selesai khotbah, tiga ribu orang menerima baptisan dari para rasul. Orang-orang dari segala suku, bahasa, bangsa, dan negara bersatu menjadi Gereja Tuhan. Roh Kudus turun dan Gereja hadir sampai hari ini. Sejak Hari Pentakosta sampai sekarang, belum pernah ada gejala seperti itu lagi, tetapi Roh Kudus tetap menyertai Gereja. Dia berada bersama kita untuk selamanya.
Aku percaya kepada Roh Kudus. Roh itu adalah Roh Kuasa, dengan angin dan api yang melambangkan Roh Kudus yang bebas dan memberikan kehangatan, memberikan kuasa kepada manusia. Allah menyertai Gereja-Nya. Roh Kudus beserta dengan kita untuk selamanya. Roh Kudus tidak boleh dimengerti hanya sebagai suatu gejala supranatural belaka, karena di dalam dunia supranatural ada gejala yang tidak ada hubungannya dengan Roh Kudus, ada penipuan Iblis untuk menipu dan menyesatkan orang Kristen. Oleh karena itu, semua gejala supranatural harus kita uji, apakah seturut dan mempunyai dasar Alkitab atau tidak. Kalau tidak ada dan tidak sesuai dengan Alkitab, kita tidak boleh menerimanya. Ujilah roh itu dari Tuhan atau bukan, roh yang menipu atau Roh Kebenaran.
Di dalam dunia ini sudah ada roh dari si jahat yang berada di mana-mana untuk menipu orang Kristen. Kaum pilihan Allah akan digoda dan dibingungkan. Orang Kristen harus memiliki Roh Kebijaksanaan untuk dapat membedakan roh itu dari Tuhan atau bukan. Jika bukan dari Tuhan, bukan saja tidak boleh diterima, tetapi harus diusir. Sejak dahulu kala hingga hari ini, roh setan telah memalsukan Roh Kudus untuk menipu banyak orang Kristen. Banyak orang yang sudah ditipu oleh roh setan, tetapi tidak sadar dan masih mengira itu dari Roh Kudus.
Tiga puluh lima tahun yang lalu, muncul satu gerakan yang terjadi di kota Toronto (Toronto Airport Vineyard Church, Januari 1994). Persekutuan diadakan dengan menyewa sebuah ruang hotel, mengumpulkan ribuan orang, dan mempraktikkan ajaran yang mereka sebut sebagai pekerjaan Roh Kudus yang berbeda dari Alkitab. Mereka beranggapan bahwa zaman Roh Kudus sudah tiba, di mana Roh akan memberikan kebangunan kepada gereja yang sudah dingin, suam kuku, dan seperti sudah mati. Mereka mengatakan bahwa yang terjadi itu adalah kebangunan rohani.
Gejala supranatural belum tentu dari Roh Kudus. Jika itu adalah penipuan Iblis, kita perlu dapat membedakannya.
Seorang theolog dalam bukunya mengungkapkan lima gejala yang seperti Roh Kudus tetapi sebenarnya bukan Roh Kudus, yang harus kita mengerti dan bedakan. Pertama, berteriak dengan kekuatan dan suara yang sangat luar biasa, berbeda dengan suara orang biasa. Di Toronto, gejala ini muncul, mereka berbaring di lantai, tutup mata, dan berbicara dengan suara keras, tetapi kalimatnya tidak dimengerti oleh orang itu sendiri. Kedua, mempunyai kekuatan yang lebih besar dari kekuatan orang biasa. Ketiga, kumat kembali dengan selang waktu tertentu, sehingga ada rutinitasnya, misalnya setiap waktu tertentu akan lima kali kumat dan setiap kali kumat pada jam tertentu. Keempat, peka terhadap nama Yesus, di mana jikalau ada orang menyebut nama Yesus, ia mulai marah, menantang, dan ketakutan sambil marah kepada nama Yesus, ketakutan dengan kuasa Yesus. Kelima, mempunyai pengertian tentang apa yang mungkin tiba. Jika kita melihat lima gejala ini, itu tandanya ia bukan dipenuhi Roh Kudus, tetapi roh setan.
Toronto Blessing memengaruhi seluruh benua Eropa, Amerika, Afrika, dan juga Asia, bahkan Indonesia. Ketika itu, sebuah gereja di Jakarta mengadakan kebaktian besar untuk para pemuda dan mereka menduga itu adalah Roh Kudus, padahal mereka tertipu. Orang-orang yang hadir ditumpangi tangan, jatuh, tidak sadar, dan tertawa menggelepar di lantai. Mungkinkah Roh Kudus membuat seorang wanita jatuh, roknya terbuka, dan dilihat banyak orang? Ini semua adalah tipuan Iblis. Banyak orang Kristen tidak mau belajar firman Tuhan dengan baik, tidak mau mengerti kebenaran dengan tepat, dan akhirnya tertipu.
Lima tahun kemudian, Toronto Blessing mulai menunjukkan gejala yang makin tidak sehat. Orang mengeluarkan suara seperti anjing menggonggong, setelah mereka sadar dan ditanya mengapa ia sebelumnya menggonggong seperti anjing, maka mereka menjawab, “Karena Tuhan telah menjadikan saya seorang yang setia menjaga rumah Tuhan di pintu, maka saya jadi anjing.” Tidak lama kemudian mereka mulai berteriak seperti ayam berkokok. Ketika ditanya, ia menjawab, “Tuhan menyuruh saya menjadi ayam untuk menyadarkan Petrus yang sudah tiga kali menyangkal Tuhan supaya ia bertobat.” Ini semua penipuan, dan penipuan seperti ini makin lama makin hebat. Beberapa tahun kemudian, mendadak gerakan ini menghilang. Gereja yang stabil akan konsisten memelihara firman Tuhan dari tahun ke tahun, dari zaman ke zaman, tetapi gereja yang mendadak muncul dengan satu gejala yang menakutkan, beberapa tahun kemudian layu satu per satu.
Ketika engkau dan saya meyakini kita percaya Roh Kudus, maka kita perlu jelas mengerti Roh yang bagaimanakah yang kita percaya. Untuk menjawab hal seperti ini, tidak ada cara lain, kecuali kita mengujinya dengan firman Tuhan, tulisan di dalam Kitab Suci yang Allah sendiri nyatakan, yang menjadi satu-satunya patokan dan sandaran di mana kita mendapat kunci untuk dapat membuka pintu, membedakan mana yang dari Tuhan dan mana yang bukan.
“Aku percaya kepada Roh Kudus,” dan ini adalah satu hal yang mulia, peristiwa yang besar, hak istimewa yang Tuhan berikan hanya kepada orang Kristen. Orang Kristen adalah satu-satunya makhluk yang mempunyai hak memiliki Roh Tuhan untuk diam di dalam hati kita, menyertai kita sampai selamanya, dan memimpin kita masuk ke dalam kebenaran. Jika orang Kristen meniadakan atau menghina hak yang diberikan, itu sangat membahayakan. Setelah menerima Roh Kudus dan ajaran dari Roh Kudus, kita mengetahui apa yang benar dan apa yang tidak benar.
Jangan kita main-main, jangan kita menyerahkan kebebasan kita, menyerahkan hidup kita kepada roh yang tidak benar, di mana kita diganggu, dipermainkan, ditipu, lalu dihanyutkan ke dalam arus yang jahat. Alkitab sudah mengajar kita tentang apa yang disebut dipenuhi Roh Kudus. Roh Kudus bersifat supranatural, tetapi bukan semua yang supranatural adalah Roh Kudus. Roh Kudus adalah Roh di dunia yang kekal, Roh dari Tuhan Allah sendiri, tetapi Roh Kudus tidak sama dengan roh yang najis dan tidak beres. Jangan dari gejala kemudian kita menetapkan kepercayaan akan kebenaran satu doktrin (ajaran), tetapi kita harus menguji kebenaran suatu gejala melalui firman Tuhan.
Kitab Suci harus diletakkan lebih tinggi dari pengalaman, sehingga Kitab Suci yang menguji pengalaman, Kitab Suci memberikan jawaban dan keyakinan, sehingga kita patuh pada kebenaran. Banyak orang memakai pengalamannya melampaui atau mengatasi Kitab Suci, menguji Kitab Suci, untuk memuaskan iman sendiri. Ini bukan ajaran orang Kristen dan ini bukanlah prinsip Kitab Suci. Firman Tuhan harus lebih tinggi dari semua pengalaman. Firman Tuhan harus menjadi standar untuk menguji pengalaman. Firman Tuhanlah yang menentukan apa yang harus kita yakini di dalam pengalaman kita. Kalau ketiga hal ini dibalik, gereja berada di dalam bahaya. Janganlah kita berpikir bahwa pengalaman kita lebih penting dari Kitab Suci; jangan kita beranggapan bahwa apa yang kita alami, yang kita mengerti, dan yang kita rasakan, lebih penting dari Kitab Suci. Kitab Suci lebih tinggi dan menentukan semua kebenaran pengalaman kita. Kitab Suci menjadi jaminan dan dasar dari keyakinan kepercayaan kita.
Bersambung
…
Sumber : https://www.buletinpillar.org/artikel/pengakuan-iman-rasuli-bagian-39-butir-ketiga-9-aku-percaya-kepada-roh-kudus