Selama 60 tahun, saya melihat gereja yang gagah, besar, sangat subur, banyak pengikut, akhirnya menjadi suam dan kehilangan kemuliaan. Gereja yang kokoh, dan kaya, sekarang mulai tertidur dan hilang dalam sejarah. Gereja yang dahulu miskin, sedikit anggota, sekarang dapat bangun gedung besar tetapi isinya sangat kosong. Saya melihat inilah sejarah. Inilah perkembangan dan perubahan, penyusutan yang sedang terjadi setiap hari. Gereja yang asli hanya satu, yaitu semua orang yang ditebus oleh darah Kristus, yang diberi hidup baru, menjadi milik Tuhan. Kumpulan semua yang dipilih, diampuni dosanya, ditebus, menjadi kelompok yang disebut gereja yang tidak kelihatan. Gereja yang bersifat rohani, universal, combined from different nations and continents. Gereja itu satu, yaitu yang kudus dan am. Gereja yang kudus karena sudah disucikan darah Kristus. Am karena terpilih dari segala bangsa, daerah, bahasa.

Jangan kira gereja yang punya nama itu sudah gereja. Mereka ada sebagian sungguh ditebus, diselamatkan, diampuni dosanya, memiliki sesuatu bagian dalam Kerajaan Allah. Masih banyak orang yang tidak masuk gereja yang asli, mereka hanya masuk denominasi yang berada di dunia yang berasal dari manusia. Adakah yang menyelundup? Banyak. Adakah yang tidak percaya Yesus namun berada di gereja? Banyak. Itulah sebabnya para reformator menyebut gereja itu ada dua macam. Visible church dan invisible church. Visible church termasuk organisasi gereja yang tampak dan terdaftar di bawah negara. Di antara gereja kelihatan, ada sekolompok yang sungguh-sungguh sudah diselamatkan dan ditebus. Ini yang disebut invisible church, tersimpan dalam gereja yang kelihatan. Hanya Tuhan yang tahu siapa yang menjadi milik-Nya.

Sama seperti Yudas yang dipakai menjadi murid Tuhan, ikut menginjili, menjadi rasul yang dipilih oleh Yesus, tetapi dikatakan yang dipanggil banyak, yang dipilih sedikit. Terbukti Yudas masuk dalam gereja kelihatan, tetapi tidak termasuk kaum pilihan yang tidak kelihatan. Akhirnya dia harus dikucilkan dari gereja, harus dengan uang yang dia kembalikan karena menyesal, diambil kembali menjadi uang yang dipakai untuk membeli tanah kuburannya. Setelah dalam 24 jam bumi ini mengelilingi matahari, hari ini bukan kemarin, tetapi sekarang. Tetapi setelah itu, hari ini menjadi kemarinnya besok. Kemarin tidak bisa diubah. Apa yang dikerjakan telah berlalu dan sudah dipegang setan. Kita tidak bisa mengubah nasib. Kemarin itu milik Iblis. Sedangkan hari depan milik Tuhan Allah. Tidak ada orang yang dapat memastikan kalau dia tahun depan atau besok masih ada. Itulah sebabnya, jika hari depan diberikan kepada engkau, engkau haruslah bersyukur.

Future is not in our hands, future belongs to God, yesterday belongs to satan. Hari ini kita bisa hidup karena semata-mata anugerah Tuhan, yaitu memberikan kesempatan kita hidup. Tetapi apa yang kita hidupi? Untuk Tuhan atau diri atau setan atau iblis atau uang? Hanya Tuhan yang mengetahui engkau hidup untuk apa. Di dalam hari ini, saya masih diberikan kebebasan, kesehatan, kerelaan, boleh ikut yang mana benar atau yang tidak benar. But where the grace is, the responsibility matters. Tidak ada anugerah yang tidak dituntut tanggung jawab oleh Tuhan sehingga kita harus hidup serius, hidup tidak boleh main-main. Bagaimana menghadapi esok hari? Perlu pengertian dan kesadaran dengan penuh perasaan takut akan Tuhan dalam menangani kebebasan yang kita miliki. Alkitab berkata, Tuhan yang suci akan mengadili, Tuhan akan memberikan hak kepada Yesus mengadili kita semua.

Manusia dicipta Tuhan berbeda dengan binatang. Binatang hanya memiliki dimensi sekarang. Kita ada konsep sejarah, ada konsep sebelum, dan konsep sesudah. Kita memiliki konsep akan waktu yang sudah lewat dan mengharap waktu yang akan datang. Mengapa? Jiwa kita memiliki dua arah, jika kita lihat ke depan, kita menuju kepada hari depan. Ketika kita menoleh ke belakang, kita mengingat hal yang pernah terjadi. Tidak ada makhluk yang memiliki konsep ini. Ketika kita menoleh ke belakang, ingatan membuat kita sadar akan apa yang kita pernah kerjakan. Ini menjadi data dan memori. Jika melihat depan, kita melihat hari depan. Waktu kita mengharap, hari depan mulai muncul. Waktu kita mengingat, sejarah mulai muncul. Manusia satu-satunya makhluk yang mendata yang lewat dan mengharap apa yang datang. Iman yang ekstensi ke depan adalah iman yang mengharap sesuatu. Apakah yang menjadi dukungan kita? Janji Tuhan. When you look forward, what cause you to enjoy future? The promises of God. Dalam bahasa Latin, janji (promise) berarti sebelum mandat, pre-mission. Ketika Tuhan mengirim umat-Nya, Tuhan kirim dengan janji terlebih dahulu. I’m giving you promise before you do all things. Tuhan memberi engkau janji sebelum engkau mengerjakan sesuatu. Orang yang mau maju ke depan harus belajar mengikut Tuhan. Bagaimana caranya? Dengan percaya kepada janji Tuhan. Manusia yang mengerti janji Tuhan, menikmati janji Tuhan, berani melangkah ke depan. Di dalam seluruh Kitab Suci, kita melihat orang-orang dan hamba Tuhan berani melangkah ke hari depan tanpa takut meskipun belum tahu.

Perubahan sejarah mengajarkan kepada kita bahwa no eternal certainty, no eternal security, no eternal hope in this world. Tidak ada ketenangan yang kekal, tidak ada kedamaian yang kekal, tidak ada jaminan yang kekal. Setiap hari mungkin ada guncangan yang besar. Sebagai seorang yang sangat kecil, rendah, hina, dan remeh, kita harus mau belajar sejarah. Bagi saya ada 5 guru terbesar,

  • 1). Allah Bapa,
  • 2). Allah Anak,
  • 3). Allah Roh Kudus,
  • 4). Kitab Suci,
  • 5). Sejarah.

Sejarah adalah kristalisasi pencapaian dan kegagalan manusia. Melalui belajar sejarah, kita mempelajari apa akibat kelalaian manusia di masa lalu.

Hari depan gereja Indonesia bagaimana? Kita tidak tahu bagaimana menjawabnya. Hari depan tergantung mutu, kualitas, imanmu sekarang. Pemuda-pemudi sekarang jangan main-main, jangan bergurau dengan situasi. Apa pun yang akan terjadi, bersangkut paut dengan iman yang kita miliki saat ini. Apakah kita mengenal iman kita? Apakah kita percaya Tuhan mau pakai kita? Apakah kita tetap memiliki iman percaya kepada Tuhan? Jikalau tidak, kita akan mengetahui hari depan gereja akan buruk. Jikalau tidak, kita mungkin jadi orang yang mempermalukan firman Tuhan. Mari kita menjadi wakil Tuhan yang baik-baik untuk meneguhkan dan memuliakan nama Tuhan.

Dunia dan segala isinya akan berlalu dan binasa, hanya yang menjalankan kehendak Tuhan akan kekal sampai selamanya dipelihara oleh Tuhan. Pada waktu kita lihat di mana gereja Efesus? Smirna? Laodikia? Setelah Mehmed II menghancurkan Konstantinopel, semua hancur. Banyak Kerajaan Kristen yang saat mendengar Konstantinopel hancur, mereka menjadi gemetar. Mereka ketakutan, satu-satu datang berlutut di kaki orang Islam dan minta pengampunan. Orang Kristen imannya lemah seperti ini, mereka akhirnya berlutut kepada Islam. Mehmed II berpura-pura menjadi orang yang paling besar, dia memberikan bantuan kepada gereja. Gereja yang besar satu per satu tidak dihancurkan, hanya kota Konstantinopel yang dihancurkan. Mehmed II tidak menghancurkan, tetapi malah memberikan uang. Inilah salah satu sejarah kelam kekristenan.

Apa yang mau saya perjuangkan? Selama orang Kristen masih hidup, orang Kristen harus terus berjuang. Jika kita punya niat perjuangan, hari depan gereja masih ada pengharapan. Jika kita tidak cinta Tuhan, tidak takut akan Tuhan, kita tidak tahu hari depan gereja akan menjadi apa. Belajar dari sejarah, gereja gagal karena tidak ada iman. Gereja bisa bertumbuh karena iman itu segar. Mari jangan main-main, mari jangan pesta pora, jangan melampiaskan nafsu, bagaimana kita menjadi laskar Kristus, menjaga dan mendukung hari depan gereja, berjalan dalam rencana dan pimpinan Roh Kudus, bertumbuh sampai Kristus datang kembali. Kita tidak ada waktu lagi untuk main-main. Kita harus sungguh-sungguh bekerja buat Tuhan, untuk melestarikan gereja di Indonesia.

Sumber : ringkot-reformed.blogspot.com/2020/01/nrec-2019-26-des-2019-sesi-06.html