Hari-hari ini mencekam, hari dimana ketika media memborbardir bahaya dan kematian akibat virus ini. Bekerja dirumah, belajar dirumah, mengurangi pertemuan-pertemuan dan keramaian. Sementara sebagian orang lain harus berjuang diluar sana untuk bisa mencukupi kebutuhannya dan keluarganya. Manusia diperhadapkan akan masalah, masalah satu belum terselesaikan dengan baik, sementara masalah satu datang lagi, begitu seterusnya tanpa akhir.

Saya percaya setiap manusia pasti memiliki permasalahannya sendiri-sendiri bahkan permasalahan yang paling berat sekalipun yang kadang membuat semuanya tampak gelap, hanya kadang mereka bisa menutupi. Mengetahui hal ini dimana setiap orang pun pasti memiliki permasalahannya kadang bisa menolong kita sejenak akan persoalan dan masalah kita. Saya sering bertanya pada diri saya, kenapa kita manusia selalu memiliki masalah dan pergumulan dalam hidup ini?

Saya tersadar, ketika melihat posisi antara Pencipta dan Iblis akan menjadi terang benderang kenapa kita tidak bisa lepas dari permasalahan, ujian, atau pencobaan.  Saat menyadari posisi tersebut membuat saya sadar, bahwa ada dua kekuatan besar yang melebihi kekuatan kita sebagai manusia ciptaan yang saling mempengaruhi. Apakah kita mendengar sang Pencipta dan memihak padaNya atau sebaliknya? Persoalan yang saudara hadapi, air mata, kegagalan, pencobaan, kekecewaan, dibohongi, dihianati, dan lain-lain juga pernah saya alami apalagi khususnya di bulan ini. Hari ini tepat hari ulang tahun saya, bulan dan hari dimana masalah seperti datang bertubi-tubi.

Saya juga dalam posisi yang tidak berani berkata kepada sang Pencipta, kenapa masalah, ujian, pencobaan disingkirkan saja dari kita, jika kita tahu bahwa Pencipta sangat menyayangi ciptaannya, karena saya tidak ingin menggeser status menjadi penasihat Pencipta. Saya terlalu yakin bahwasanya Pencipta memiliki rencana yang baik atas kita manusia yang takut dan setia padaNya, tapi setanpun mempunyai rencana yang buruk untuk merusak rencana Pencipta terhadap kita.

Dengan permasalahan-permasalahan yang kita hadapi silih berganti, saya tetap untuk setia pada Pencipta, menggali potensi diri semaksimal mungkin, agar talenta dan kesempatan yang Pencipta berikan pada saya tidak menjadi mubazir. Karena setia kepada Pencipta akan berbeda ketika kita mengasihi Dia dengan tanpa mengasihi Dia. Saya terlalu yakin bahwasanya tidak ada manusia yang sedemikian besar permasalahan, dosa, dan kesalahannya sampai Pencipta tidak berkuasa mengampuni dan menyelamatkan. Untuk kita semua yang sedang dalam permasalahan, percayalah bahwa permasalahan, ujian, cobaan memang harus ada, tetapi semua itu bukan untuk kegagalan kita melainkan untuk mencapai kemenangan. Marilah kita meminta kekuatan dan pertolongan dari Pencipta dan lebih setia dan mengasihi Dia. Ada sebua cerita, semoga bisa menguatkan kita melewati hari-hari yang sulit ini.

Seorang profesor menerangkan tentang bagaimana perak harus dimurnikan sebanyak tujuh kali. Perak yang masih kotor harus dipanaskan dan dilelehkan. Setelah mencair, maka karena perak berberat jenis cukup besar, ia akan turun dan kotoran akan naik ke atas. Saat itu, kotoran-kotoran yang sudah naik ke atas disaring dan dibersihkan. Setelah mengalami pembersihan tahap pertama, maka kembali perak itu dicairkan untuk kedua kalinya dan disaring kembali. Hal ini harus dilakukan berulang kali untuk mencapai tingkat kemurnian yang diharapkan. Setelah tujuh kali, barulah perak itu murni dan kotoran-kotoran yang halus bisa disisihkan. Kini perak itu bisa begitu cemerlang bagaikan cermin. Ketika masih kotor sulit untuk bercermin pada perak tersebut, tetapi setelah tujuh kali dimurnikan, orang yang mengolah dapat melihat wajahnya sendiri di permukaan perak itu. Maka selesailah pengujian untuk pemurnian itu, peta teladannya sudah terlihat di permukaan perak tersebut.