Seorang pria tak mengangka bahwa hidupnya berubah total setelah dia mencoba melakukan bunuh diri. Hal itu dialami oleh Akinori Kimura, seorang petani dari prefektur Aomori Jepang, yang menikah dengan petani apel pada usia 22 tahun.

Ketika masih muda, dia memiliki ambisis dan cita-cita menjadi petani apel berskala besar. Dia menggunakan agro-kimia, tetapi penggunaan pestisida dan pupuk menyebabkan iritasi kulit parah dan pembengkakan wajah istrinya. Jadi dia mencari cara lain untuk menghasilkan apel skala besar.

Suatu hari dia menemukan buku di toko buku lokal, dan mencoba menggunakan metode pertanian alami. “Aku tidak bisa menghitung berapa kali aku membacanya,” kata Kimura, dalam film dokumenter NHK. Namun, segera dia menghentikan penggunaan pestisida, tetapi banyak serangga menyerang kebunnya. Dan setelah wabah penyakit bakteri, daun dan pohon apel miliknya gugur sebelum musimnya.

Kimura mencoba berbagai cara untuk menghidupkan kembali pohonnya yang sekarat, tapi tidak berhasil. Bahkan, setelah empat tahun pohon apelnya tidak berbuah, dan setelah tahun kelima mereka mulai layu. Kimura mengalami kesulitan keuangan yang sangat besar sebagai akibat dari gagal panen.

Pada tahun keenam dia kehilangan semua harapan, dan memutuskan untuk bunuh diri di gunung Iwaki. Namun, saat dia bersiap bunuh diri dan mendaki gunung tersebut sesuatu terjadi padanya.

Saat dia mencari tempat yang pas untuk bunuh diri, dia menemukan pohon ek yang tumbuh subur. Kemudian melihatnya dia berpikir bagaimana tanaman itu bisa bertahan di alam liar tanpa menggunakan pastisida.

Dia mulai mencari tahu “rahasia” pohon liar ini bisa tumbuh subur. Kimura menggali tanah di bawah pohon ek dan menemukan bahwa tanahnya sangat lunak.

“Jika saya dapat mereproduksi lingkungan ini, saya akan berhasil,” kata Kimura mengutip Japan Times. Dengan penemuan ini, Kimura tak jadi melakukan bunuh diri, sebaliknya di kembali ke rumah untuk bereksperimen dengan berbagi jenis tanah. Kemudian meneliti tentang serangga yang bisa memengaruhi kebunnya. Dia bertahan dalam upaya membawa ekosistem gunung ke ladangnya.

Untuk mencapai hal ini dia membiarkan kebunnya yang ditumbuhi rumput liar. Dia juga menekan penggunaan serangga untuk memberi makan serangga berhaya. Untuk melindungi pohon dari penyakit bakteri, ia hanya menaburkannya dengan larutan cuka encer. Akhirnya pada tahun kesembilan, pada suatu hari di musim semi, ia melihat bungan putih mekar di seluruh kebun apelnya.

Kimura percaya bahwa lingkungan yang alami akan membantunya mengeluarkan kekuatan alami pohon apelnya. “Saya pikir berbagai macam rumput di ladang saya justru menjaga keseimbangan organisme hidup,” katanya.

“Saya hanya terlibat membangun ekosistem di mana pohon apel saya tumbuh dengan mudah,” tambahnya. Saat ini Kimura berubah menjadi petani Jepang terkenal, berkat usahanya melakukan bunuh diri, dia terkenal karena membudidayakan apel tanpa menggunakan pestisida dan pupuk.

Sumber : https://intisari.grid.id/read/031984667/pergi-ke-gunung-untuk-bersiap-bunuh-diri