Kisahnya dimulai ketika dia berusia 14 tahun dan putus sekolah. Sebelum itu, dia mencari pekerjaan untuk ayahnya, yang kehilangan pekerjaannya sebagai salesman dan menemukan iklan di surat kabar Cina mencari supervisor pembersih. Dia akan membantu ayahnya di akhir pekan, melakukan pembersihan di kantor dan toilet di berbagai gedung.

Suatu hari, dia menemukan bahwa manajer perusahaan pembersih dapat memperoleh lebih banyak uang daripada lulusan baru teknik. Dia yang saat itu berusia 14 tahun menjadi pembersih penuh waktu dengan gaji $ 430 (Rp 4,3 juta) sebulan. Karena kerja keras dan kecerdasannya, ia berhasil dipromosikan menjadi penyelia pada usia 14 tahun dengan gaji Rp 8 juta.

“Saya bertanya kepada manajer apakah dia yakin. Ayah saya menjadi seorang pengawas hanya ketika ia berusia 40 tahun. Saya baru berusia 14 tahun. Tetapi ia berkata ‘jangan khawatir. Anda memiliki gen ayah Anda. Ia memiliki kualitas kepemimpinan, Anda juga harus memiliki hal yang sama’,” cerita remaja ini.

Beberapa tahun kemudian, ia naik pangkat menjadi pengawas senior dengan gaji SGD1.100 (Rp 11 juta) sebulan. Dia juga berkencan dengan seorang gadis, namun mencampakkannya dan justru yang membantu mendorongnya untuk menjadi sukses. “Dia berkata ‘kamu seorang pembersih. Aku tidak punya masa depan bersamamu’. Sebenarnya aku harus berterima kasih padanya. Jika bukan karena apa yang dia katakan, aku tidak akan berada di sini hari ini,” ujar pemuda ini.

Namun, di usia 25 tahun pemuda ini mengalami kebangkrutan, saat ia bekerja sebagai subkontraktor. Berpenghasilan Rp 266 juta membuat dirinya terlalu hedon dan menghabiskan uangnya untuk berfoya-foya dengan temannya. Ia pun dipecat dan menemukan pekerjaan baru lagi.

Kerja kerasnya membuahkan hasil setelah satu tahun bangkrut. Dia bergabung dengan WIS Holdings dan sepuluh tahun kemudian, dia dipindahkan ke Primech. Saat itu, perusahaan tersebut memiliki 200 karyawan dan menghasilkan SGD500.000 (Rp 5,1 miliar) sebulan. Pemuda ini memiliki 10% saham di perusahaan sekarang dan menjalankan Primech serta dua perusahaan pembersih lainnya, A&P Maintenance Services dan Maint-Kleen.

Pemuda ini kini berusia 48 Tahun, dia adalah Vernon Kwek, merupakan seorang CEO Primech Services & Engineering di Singapura. Perusahaan kebersihannya sekarang mempekerjakan sekitar 3.000 karyawan dan memiliki omset tahunan SGD80 juta (Rp 817 miliar). Tak ada yang pernah berpikir bahwa sebelum sukses ia pernah bangkrut dan putus sekolah.

Kesuksesan tentu diraih dengan cara yang tidak mudah karena dibutuhkan usaha dan kerja keras. Seperti dialami oleh seorang miliarder ini yang meraih kesuksesan berangkat dari kesulitan. Ia bahkan diremehkan dari mantan pacarnya yang menganggapnya hanya sebagai petugas kebersihan.

Sumber diedit dari https://wolipop.detik.com/work-and-money/d-4645781/kisah-sukses-miliuner-yang-dulu-dicampakkan-pacar-saat-jadi-cleaning-service?