Apakah kekayaan yang berlimpah, akan membuat kita? Ternyata tidak, Karl Rabeder (Miliuner dari Austria) menjual semua asetnya untuk kemaslahatan manusia dan mengatakan sekarang merasa bebas dan berbahagia (Karl Rabeder : Kebahagiaan Bisa Dipelajari). Jika kekayaan bisa membuat orang bahagia, maka Adolf Merckle (Orang Kaya dari Jerman) tidak akan menabrakkan badannya ke kereta api. 

Jika ketenaran bisa membuat orang bahagia, tentunya Michael Jackson, penyanyi terkenal di Amerika Serikat, tidak akan meminum obat tidur hingga overdosis. Jika kekuasaan bisa membuat orang bahagia, tentunya G. Vargas, presiden Brazil, tidak akan menembak jantungnya sendiri. Jika kecantikan bisa membuat orang bahagia, tentunya Marilyn Monroe, artis cantik dari Amerika Serikat, tidak akan meminum alkohol dan obat depresi hingga overdosis. Jika kesehatan bisa membuat orang bahagia, tentunya Thierry Costa, dokter terkenal dari Perancis, tidak akan bunuh diri, akibat sebuah acara di televisi.

Kebahagiaan itu sama seperti ikan yang kebingungan mencari air karena mendengar bahwa manusia mengatakan air begitu penting dalam kehidupan. Hal ini sama seperti kita manusia yang sedang mencari  ke sana ke mari tentang kehidupan dan kebahagiaan. Padahal sebenarnya, ia sedang menjalaninya. Ia tidak menyadari bahwa kebahagiaan sedang melingkupinya.

Yang menjadi pertanyaan adalah, apa yang dapat kita lakukan dalam waktu yang cepat? Sementara orang yang sukses mengatakan bahwasanya “Untuk menuju sebuah kesuksesan tidak bisa dicapai dalam waktu yang singkat. Semua memakan waktu yang mungkin sangat lama. Ketika saat ini kamu belum sukses, kamu tidak akan pernah bisa mendapatkannya sekarang juga.”

Sedangkan saat kita bertanya kepada orang-orang yang kurang beruntung, mereka mengatakan, “Tidak ada sesuatu yang dilakukan secara instan. Apalagi ketika kita mencari uang. Kita harus bangun pagi-pagi dan pulang larut malam untuk memulung.”

Yang ada dalam pikiran mereka adalah bagaimana cara mencari kehidupan yang baik. Kesuksesan menjadi tolok ukur yang terutama. Dan itu membuat mereka selalu berpikir tentang uang. Mereka akan bahagia jika sudah sukses dan memiliki banyak uang.

Bahagia bukan hanya tentang uang. Bahagia bukan berarti ketika kita menjadi sukses atau ketika semua target kita terpenuhi. Bahagia juga bukan ketika semua masalah kita telah terlewati. Bahagia itu tidak perlu menunggu.

Istri dari seorang motivator terkenal John Maxwell mengatakan bahwasanya yang membuat diri kita bahagia adalah diri kita sendiri. Tuhan menginginkan kita berbahagia dan mengucap syukur dalam segala hal.

Berbahagialah, mulai dari sekarang!