Ada kalanya, suatu ucapan atau informasi harus berhenti di telinga kita, jika kita ragu akan kebenaran serta manfaatnya.
Sebuah kisah, sehabis pulang dari sawah, seekor kerbau merebahkan diri di kandang dengan wajah lelah dan nafas yang berat. Kemudian, datanglah seekor anjing. Kerbau lalu berucap, “Aahh.. kawan, saya sungguh capek dan besok ingin istirahat sehari dengan baik. Saya ingin kumpulkan tenaga untuk kemudian bekerja yang terbaik.”
Anjing pergi dan bertemu dengan kucing di sudut tembok. Katanya, “Tadi saya ketemu kerbau, dengar- dengarnya dia besok ingin istirahat dulu. Sudah sepantasnya… Sebab, bos kasih kerjaan terlalu berat.”
Kucing lalu menceritakan kabar ini kepada kambing yang berpapasan dengannya, dan mengabarkan, “Dengar-dengarnya kerbau mengeluh kepada bos karena kasih kerja terlalu banyak dan berat. Besok tidak mau kerja lagi!”
Kambing yang lalu ketemu ayam, lantas berucap, “Sudah tahu, belum..? Dengar-dengarnya, kerbau tidak senang bekerja untuk bos lagi, sebab mungkin ada bos lain yang lebih baik…”
Ayam yang terkejut mendengar kabar itu, bertemu monyet dan berkata, “Hei dengar-dengarnya kerbau tak akan kerja untuk bosnya lagi dan ingin mencari kerja di tempat boss yang lain!”
Saat makan malam, monyet ketemu bos dan berkata, “Bos, si kerbau ternyata akhir-akhir ini telah berubah sifatnya dan dengar-dengarnya dia ingin meninggalkan bos untuk kerja dengan bos lain.”
Mendengar ucapan monyet, bos lalu mengusir kerbau karena dinilai telah berkhianat kepadanya.
Pesan dari cerita ini:
Jangan percaya begitu saja dengan apa yang dikatakan orang lain walaupun itu orang terdekat kita. Kita harus check and re-check kebenarannya sebelum mengambil suatu keputusan. Cek langsung dari sumber berita pertama. Bukan dari sumber “dengar dengarnya” atau “konon katanya”…
…
Sumber : https://www.facebook.com/voiloncom/posts/938413686295899:0