Di sebuah area, tinggallah ratusan ekor katak. Suatu hari, sang ketua katak mengadakan lomba balapan. Ia meminta ratusan katak tersebut untuk memanjat puncak tebing. Siapa yang berhasil akan mendapatkan hadiah besar.
Hampir seluruh katak ikut bertanding. Dari yang muda sampai yang dewasa. Mereka semua ingin menang.
Namun, setelah perlombaan dimulai, ada beberapa penonton katak yang tidak percaya bahwa ada seekor katak yang bisa mencapai puncak tebing setinggi itu.
Mulai dari sanalah para penonton mulai menyoraki katak-katak yang sedang bertanding.
“Kau tidak akan berhasil!” teriak katak pertama.
“Kau juga tidak akan sampai atas!” teriak katak kedua dan diikuti oleh katak-katak lain.
Akibatnya dari itu beberapa katak mulai berjatuhan. Mereka merasa memang tidak mungkin naik sampai ke atas. Rasa semangat yang diawal mengebu-ngebu perlahan memudar karena teriakan katak-katak lain.
Pada akhirnya, hanya ada satu ekor katak yang tidak sendirian di jalan menuju puncak tebing. Dengan upaya besar, katak itu berhasil mencapai puncak tebing tertinggi.
Ketika sang ketua katak ingin memberikan hadiah, ternyata si katak hanya terdiam. Ia hanya menjawab melalui gelengan dan anggukan. Ketua katak pun menyadari si katak tidak bisa mendengar atau tuli.
Ada dua hal yang bisa kita lakukan jika mendengar kata-kata negatif yang diberikan kepada kita. Pertama, melakukan apa yang mereka katakan. Atau kedua, pura-pura tidak mendengar dan tetap teguh pada pendirian kita.
Jangan dengarkan mereka yang suka menghina diri kita. Jangan biarkan kata-kata buruk itu membuat kita kehilangan impian terbaik kita. Bijaksanalah!
…
Sumber : https://intisari-online.com/Inspiration/Tell-Your-Story/Jangan-Dengarkan-Kata-Kata-Orang-Yang-Suka-Menjatuhkan-Kita