Semua orang berhak mendapatkan keberhasilan, tanpa terkecuali. Namun, banyak sekali orang yang menyalahkan nasib, entah itu dilahirkan di keluarga miskin, ditinggal orang tua sejak kecil, tidak punya modal, tidak memiliki pendidikan tinggi, dan kemalangan-kemalangan lainnya. Orang yang hanya bisa mengeluh, akhirnya selamanya akan menjadi orang gagal. Namun, lima orang ini, Larry Ellison, Amancio Ortega, Guy Laliberte, John Schnatter (Papa John), dan Leonardo Del Vecchio telah membuktikan bahwa kemalangan yang menimpa mereka sejak kecil bukan menjadi halangan untuk menjadi orang yang berhasil, menjadi ikon bisnis dan bahkan menjadi bagian orang terkaya di dunia.

Ini adalah kisah terbaik dari anak manusia yang berhasil membalik hidupnya. Kisah mereka jauh lebih malang dari kita, tapi tanpa menyerah, mampu mengubahnya menjadi kisah keberhasilan terbaik dunia. Mari kita simak!

Larry Ellison

Larry ElissonLarry Ellison adalah seorang anak yang diadopsi keluarga biasa-biasa saja. Sejak kecil, dia sudah ditinggalkan ibunya. Dia juga tidak memiliki pendidikan tinggi dan bahkan putus kuliah. Memulai karirnya sebagai ahli database, dia sangat miskin.

Larry sempat merasa dia memiliki semua fitur untuk menjadi sangat gagal dalam kehidupan. Larry Ellison tidak mau menerima nasib dan pantang menyerah dalam menghadapi kehidupan. Kini, Larry adalah pemilik Oracle, perusahaan database terbesar di dunia serta salah satu orang terkaya di dunia dengan kekayaan bersih senilai 510 Trilliun Rupiah.

Lawrence (Larry) Ellison adalah pendiri Oracle, perusahaan pembuat software terbesar kedua dunia saat ini. Seperti pengusaha di bidang teknologi informasi lainnya yang kebanyakan drop-out perguruan tinggi, Larry pun demikian. Ia keluar dari University of Illinois pada tahun keduanya kuliah. Setelah itu ia membangun kariernya sebagai ahli data system.

Ia tertarik mendirikan Oracle pada tahun 1977 setelah terinspirasi dari paper karya Edgar F. Codd mengenai database system berjudul “Relational Model of Data for Large Shared Data Banks.”

Amancio Ortega

AmancioBagaimana kalau orang tua kita hanyalah pasangan seorang buruh kereta api dan pembantu rumah tangga? Kebanyakan orang pasti akan merasa kita tidak punya masa depan. Bisa makan sehari-hari saja mungkin merupakan masa depan terbaik bagi Kita.

Namun, Amancio Ortega tidak akan menerima kata-kata tersebut. Bekerja sejak kecil, Amancio Ortega yang saat itu berusia 16 tahun menemukan fakta bahwa sedikit sekali toko baju yang memberikan apa yang diinginkan pelanggan. Saat ini, Zara, toko baju yang dibuatnya, menjadi salah satu kiblat fashion dunia.

Guy Laliberte

Guy LaliberteGuy Laliberte mengalami kemalangan yang luar biasa di masa mudanya. Dia dipecat dari pekerjaannya, tidak punya uang sama sekali, dan bahkan tidak punya rumah untuk tinggal. Sempat hidup seperti gelandangan.

Guy Laliberte bekerja di sebuah sirkus dan menemukan fakta bahwa tidak ada sirkus yang benar-benar menarik, sampai akhirnya dia mendirikan Cirque du Soleil, dan kini menjadi sirkus terbesar di dunia, dengan 7 juta penonton dan 650 Juta Dollar penghasilan tahunan.

Tahukah kita, bahwa Guy Laliberte disamping sebagai CEO industri sirkus terbesar di dunia merupakan turis luar angkasa pertama dari negara Kanada.

John Schnatter

John SchnatterSejak umur 15 tahun, John Schnatter telah bekerja di restoran pizza sebagai pencuci piring untuk menutup kebutuhan hidupnya. Dari sana, dia mulai mencari tahu apa pizza yang dicintai oleh pelanggan. Apabila piring kosong, itu artinya pelanggan mencintai pizza tersebut.

Memulai bisnisnya dari sebuah bekas gudang, John Schnatter berhasil membawa Papa John’s menjadi salah satu perusahaan pizza terbesar di dunia, dengan penghasilan trilliunan rupiah per tahunnya.

Tahukah kita bahwa saat ini John Schnatter melalui Papa John’s adalah perusahaan pizza memiliki 4.500 cabang dengan nilai triliunan rupiah.

 Leonardo Del Vecchio

Leonardo Del VecchioKisah Leonardo Del Vecchio mirip telenovela. Ayahnya meninggal sebelum dia lahir, dan saking miskinnya, ibunya menyerahkan Del Vecchio untuk hidup di gereja. Sejak umur 14 tahun, Del Vecchio telah bekerja keras untuk sekedar bisa makan.

Bekerja di siang hari, Del Vecchio menghabiskan malamnya dengan belajar super keras. Setelah 6 tahun bekerja, dia memberanikan diri membuat Luxottica yang kini menjadi salah satu merk kacamata terkenal dunia, membawanya menjadi orang terkaya kedua di Italia.

Tahukah kita bahwa menurut catatan di tahun 2014 Del Vecchio adalah orang terkaya kedua dari negara Italia dengan total kekayaan bersih sebesar Rp. 240 triliun.

Sumber : https://studentpreneur.co/blog/cerita-bisnis-inspiratif/