Pattie adalah seorang anak yang telah menjadi korban pelecehan seksual sejak berusia lima tahun. Di usia yang masih kecil seperti itu, Pattie tidak mempunyai tempat untuk berbagi kesedihan. Dia juga tidak punya cukup keberanian untuk mengadukan kasusnya kepada pihak berwajib. Kenyataan hidup seperti itu akhirnya membuat dia melarikan diri ke dalam dunia narkoba dan minuman keras. Di usia 15 tahun, dia lari dari rumahnya dan bergabung dengan sekelompok orang jalanan, serta hidup di dalam gelimang dosa. Pelarian negatif itu akhirnya memuncak, rasa jenuh di dalam dirinya sudah mencapai klimaksnya. Sehingga di usia 17 tahun, dia berusaha bunuh diri. Dalam upaya bunuh diri itu, dia mencoba menabrakkan diri ke mobil yang tengah melaju. Tetapi mobil itu berbelok ketika melihat Pattie.
Pattie kemudian dibawa RS. Di sana dia tidak punya teman dan orang-orang yang dikenalnya, yang dapat mengunjunginya setiap waktu. Di tengah keputusasaannya itulah, seorang pemimpin sebuah tempat ibadah dari Komisi Kaum Muda datang mengunjunginya dan mengajaknya berbicara mengenai Tuhan.
Hingga sekali waktu pria itu membawakannya bunga dan berkata, “Kau tahu, Tuhan menyuruh saya membawa bunga mawar ini kepadamu, dan Dia mau berkata bahwa Dia melihatmu sama seperti Dia melihat bunga yang indah ini.”
Dalam hati Pattie bergumam, “Ah, jelas pria ini tidak mendengarnya dari Tuhan. Aku tidak seperti bunga yang indah itu. Aku melakukan banyak hal dosa, seperti freesex, narkoba, dan hal-hal buruk lainnya. Aku bukan bunga mawar di hadapan Tuhan.
Namun pria tersebut tetap membicarakan Tuhan, sampai-sampai di dalam hati Pattie berkata dengan sinis, “Oh, betapa banyaknya dia bicara tentang Tuhan, bahkan bukan di hari minggu.” Namun demikian, ada sesuatu yang membuat Pattie terkesima, ada perkataan pria itu yang benar-benar berkesan baginya, yaitu, “Kau mencoba bunuh diri, bahkan kau tidak mau hidup lagi. Kau tidak mau hidupmu. Tuhan menciptakanmu dengan suatu tujuan. Mengapa tidak kau berikan Tuhan kesempatan dan melihat apa rancanganNya dalam hidupmu? Apa yang bisa Dia lakukan untukmu?”
Sejak saat itulah Pattie memilih untuk membuka hatinya dan membiarkan Tuhan menunjukkan rancanganNya yang indah. Pada akhirnya, siapa yang bisa memungkiri bila kelak Pattie memiliki seorang putera yang berhasil. Dia adalah Justin Bieber. Sebagai ibu, Pattie telah berhasil mendidik anaknya seorang diri. Ia adalah Pattie Elizabeth Mallete.
Well, kadang kita tidak mengerti apa rancangan Tuhan di dalam hidup kita. Kita merasa hancur berkeping-keping. Padahal, sehancur apapun hidup kita, serusak apapun moral kita, selalu ada kesempatan untuk berubah. Tuhan terlalu baik hatinya. Dia tak mungkin menolak kita. Masalahnya : Apakah kita mau bertobat?
…
Sumber : https://titusbercerita.blogspot.com/2012/11/rancangannya-selalu-indah.html