Dalam beberapa pertandingan Olimpiade seringkali ada seorang atlet yang ceroboh dan mengakibatkan hasil yang fatal. Kemenangan yang sudah didepan mata sirna hanya karena kepuasan diri sesaat yang membutakan konsentrasi. Ada beberapa kejadian dimana pelari dan atlet balap sepeda melakukan selebrasi sebelum garis finish dilewati.
Selebrasi itu mengakibatkan mereka kehilangan konsentrasi dan keseimbangan. Akibatnya lawan yang mengejar dibelakang dapat merebut posisi pertama dengan mudah. Kejadian itu dapat menjadi contoh hidup bagaimana seringkali kita ceroboh untuk menyelesaikan segala sesuatunya dengan baik. Padahal hasil memuaskan dan tidak terbayarkan akan kita raih jika saja kita mau tekun untuk menyelesaikan dengan baik.
Banyak dari kita lupa bahwa usaha dan perjuangan harus dilakukan bukan saja saat sebelum garis finish, namun setelah garis finish pun konsentrasi dan perjuangan kita harus terus dilakukan, perjuangan untuk mempersiapkan pertandingan selanjutnya. Belajar dari pertandingan saat ini dan menjadikannya kekuatan untuk pertandingan nantinya.
Keyakinan, persiapan dan proses selalu kita lakukan secara maksimal sebelum garis finish. Segala kemampuan kita kerahkan untuk mencapai garis tersebut. Namun sadarkah kita, bahwa sebelum garis finish itu kita lewati, belum ada pertandingan yang selesai? Karena itu lewatilah dulu garis finish itu. Setelah garis finish, baru kita dapat menyadari dan belajar dari apa yang telah kita lakukan selama pertandingan tersebut.
Hanya seorang pemenang sejati yang akan mendapatkan makna sesungguhnya dari memenangkan pertandingan. Yaitu menyelesaikan pertandingan dengan baik dengan keyakinan setelah garis finish. Selamat mengejar “setelah garis finish”, saudara!
…
Sumber : https://www.jawaban.com/read/article/Setelah-Garis-Finish