ICV Tahun 2014 di Dodiklatpur Rindam Jaya, Gunung Bunder & Villa Rasamala Gunung Bunder Bogor

Dipenghujung hari di Bulan September ini, penulis mengikuti 2 (dua) kegiatan yang berdekatan dan dilakukan di luar kantor. Pertama adalah kegiatan Internalisasi Corporate Value (ICV) yang merupakan salah satu kebijakan Kementerian Keuangan untuk mengimplementasikan Nilai-Nilai Organisasi Kementerian Keuangan terkhusus di Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dan kali ini kantor kami menyelenggarakannya bekerjasama dengan Dodiklatpur Rindam Jaya di Gunung Bunder (Taman Nasional Halimun Salak – Bogor, 26-27 September 2014). Dan yang kedua adalah acara tea walk di gunung mas puncak (30 September 2014). Kedua acara tersebut membuat kesan tersendiri bagi penulis.

Saat mengikuti kegiatan ICV kami disambut dengan satu kesaksian dari salah satu anggota Dodiklatpur Rindam Jaya (Pelatih dalam kegiatan ICV), kesaksian tentara tersebut saya ringkas sebagai berikut :

  1. Beliau mengatakan bahwa masuk tentara dengan pangkat terendah, namun dengan wajah penuh sukacita mengatakan bahwa jika tidak ada aral melintang maka jika pensiun pangkat Kapten sudah ditangan. Kata-kata itu menurut penulis sungguh sangat luar biasa, semangat yang dilandasi ucapan syukur dan filosopi yang tinggi, Seorang prajurit dengan pangkat terendah tidak merasa rendah diri namun memberikan kontribusi sesuai dengan tugas dan fungsinya.
  2. Beliau menunjukan adanya bekas luka tembak di kening dan bagian belakang kepala, yang merupakan bekas peluru yang ditembakan dengan jarak 5 (lima) meter saat operasi di Timor Leste… ya, tembus dari kening ke belakang kepala namun dengan ijin yang di Atas beliau masih dapat memberi latihan kepada kami saat ini (hidup). Memang hal biasa bagi tentara terkena luka tembak namun tembus dari kening ke bagian belakang kepala, dan masih hidup adalah suatu yang luar biasa.
  3. Beliau juga mengatakan bahwa seluruh isi perutnya pernah di taruh di meja untuk diobati akibat luka tembak di bagian pinggang, sambil beliau menunjukan bekas jahitan operasi di bagian perutnya (satu jengkal). Beliau sendiri terheran-heran ketika mengetahui bahwa beliau masih hidup, dan tetap bertugas ketika diperintahkan.

Sungguh apa yang disaksikan oleh tentara tersebut adalah suatu peringatan tersendiri bagi birokrat seperti penulis ini, agar untuk lebih serius dan sungguh dalam mengerjakan tugas negara mengumpulkan pajak bagi kelangsungan pembiayaan negara ini.

Setelah mendengar suatu kesaksian yang indah kami pun mengikuti pelatihan-pelatihan yang diberikan oleh tentara anggota Dodiklatpur Rindam Jaya termasuk senam komando yang dilakukan di pagi hari, dimana saat yang nikmat tidur dibalik selimut yang tebal dalam suasana di kawasan gunung bunder.

Acara Tea Walk di Agrowisata Gunung Mas Bogor

Hal kedua yaitu acara Tea Walk di gunung mas puncak, kegiatan ini merupakan bagian dari kegiatan yang dilakukan oleh Humas Kantor Wilayah dimana penulis bekerja. Setelah mengikuti acara tea walk tersebut yang berjarak kurang lebih 2 Km dengan berjalan kakiĀ  dan diakhiri dengan melakukan Bakti Sosial kepada warga disekitar gunung mas puncak tersebut. Salah satu acara lainnya adalah mendengarkan wejangan yang diberikan oleh DirekturĀ  Transformasi Proses Bisnis sekaligus Pjs Direktur penyuluhan, pelayanan dan hubungan masyarakat yaitu Bapak Wahju Karya Tumakaka.

Hal ini adalah kali pertama penulis mendengarkan secara langsung pengarahan dan pembelajaran yang diberikan oleh beliau yang penulis sarikan sebagai berikut :

  1. Dalam menjalankan tugasnya sebagai Direktur Transformasi Proses Bisnis, beliau berusaha membuat sejumlah terobosan-terobosan proses bisnis di Direktorat Jenderal) Pajak yang meliputi 3 (tiga) area utama yang diamanatkan undang-undang dalam menjalankan tugasnya. Ketiganya yakni pelayanan, pengawasan, dan penegakan hukum.
  2. Direktorat Transformasi Proses Bisnis adalah unit yang ada di dalam Ditjen Pajak sehingga direktorat ini di dalam kerangka Ditjen Pajak bertugas menjalankan, memahami perubahan-perubahan lingkungan dan memutuskan apa yang harus di transformasi.
  3. Bahwa sesungguhnya Fungsi pelayanan itu intinya memberi fasilitas kepada wajib pajak, membuat wajib pajak melakukan kewajibannya secara lebih mudah murah dan cepat.
  4. Pentingnya pegawai pajak untuk tetap mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaannya yaitu perpajakan. Bukan tidak mungkin orang yang hobby belajar perpajakan adalah bukan pegawai pajak, dan yang tidak suka hal-hal tentang perpajakan namun bekerja di Direktorat Jenderal Pajak.

Pertemuan singkat yang disampaikan dengan lugas, santai dan tegas sungguh memberi semangat kembali akan kecintaan terhadap institusi yang paling penting di Republik ini, dan menjawab bahwa ada keseriusan dan kepedulian dari para pemimpin di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak.