Semua orang bisa jatuh cinta, semua orang bisa mencintai, tetapi hanya sedikit orang yang bisa memberikan cinta yang tulus, cinta yang tidak meminta apapun. Pencapaian tertinggi dalam cinta adalah komitmen, komitmen yang membuat sepasang manusia selalu bersama. Komitmen itulah yang akan menjaga ikatan cinta, apapun yang terjadi.

Kami tahu, sebuah komitmen bisa dipatahkan, janji dan sumpah setia pernikahan bisa dilanggar. Tetapi percayalah, cinta yang tulus masih ada dan nyata. Hal itu terjadi pada pasangan Kim Carpenter dan Krickitt Carpenter. Setelah sang istri mengalami kecelakaan dan kehilangan ingatan, sang suami tetap mencintainya, tetap berada di sampingnya. Bahkan dengan fakta bahwa.. sifat sang istri berubah drastis sebagai efek dari kecelakaan tersebut.

Mari kami bawa Anda melihat perjalanan cinta mereka. Bagaimana mereka melewati tragedi dan berusaha bangkit membangun kembali cinta yang sempat hilang. Kisah mereka bahkan dibuat menjadi film berjudul Vow.

Klik halaman selanjutnya untuk melihat kisah cinta mereka yang mengharukan.

Kim dan Krickitt Carpenter adalah pasangan yang berasal dari Las Vegas, New Mexico. Pekerjaan Kim sebagai pelatih basket dan Krickitt yang bekerja di perusahaan olahraga mempertemukan mereka. Seperti pertemuan sepasang manusia pada umumnya, mereka berdua mulai merasakan getar cinta dan melakukan pendekatan. Saat itu, usia Kim 27 tahun, dan Krickitt 24 tahun.

“Saat itu, belum ada Skype, SMS atau Facebook. Kami sering berbincang jarak jauh melalui telepon dan menulis ratusan surat cinta. Kami seperti mengenal satu sama lain, bahkan sebelum kami bertemu,” demikian yang dikatakan Krickitt.

Mereka hanya perlu enam bulan untuk melakukan penjajakan atau pacaran. Setelah melewati masa tersebut, Kim dan Krickitt memutuskan untuk menikah. Bahagia dan penuh cinta, seperti itulah kebahagiaan mereka. Sayangnya, kebahagiaan mereka tidak bertahan lama.

Dua bulan setelah menikah, mereka berencana akan merayakan Thanksgiving di rumah orang tua Krickitt. Mereka mengendarai mobil menuju Arizona. Di tengah perjalanan, sebuah truk menabrak mobil Kim dan Krickitt.

Kecelakaan tragis tersebut membuat mobil yang mereka kendarai terguling dan remuk. Petugas harus memotong beberapa bagian mobil untuk mengeluarkan mereka berdua. Krickitt tidak sadarkan diri dan langsung diterbangkan dengan helikopter ke rumah sakit. Sedangkan Kim mengalami luka ringan, termasuk tulang iga dan hidung yang patah.

Krickitt mengalami koma selama empat bulan, selama masa kritis itu, Kim terus menemani istrinya. Saat sang istri sadar, Kim gembira sekaligus berduka. Walaupun sudah membuka mata dan sadarkan diri, Krickitt mengalami hilang ingatan. Dalam ingatan wanita tersebut, Kim adalah pria asing yang tidak ia kenali.

Cedera di bagian kepala yang dialami Krickitt membuatnya kehilangan ingatan jangka pendek. Ingatannya dua tahun sebelum kecelakaan hilang total. Saat ditanya perawat, Krickitt mengatakan dia belum menikah, dia bisa mengingat nama beberapa mantan pacarnya, tetapi dia tidak ingat suaminya yang dengan sabar dan setia menemani Krickitt yang koma selama berbulan-bulan.

“Setelah kecelakaan, dia (Krickitt) tidak hanya lupa kami telah menikah, dia bahkan tidak mengenaliku,” ujar Kim, “Aku tentu sangat kecewa, tetapi aku mencoba untuk tidak membesar-besarkannya, karena aku senang dia masih hidup.”

Dengan fakta menyakitkan tersebut, Kim bertekat tidak akan meninggalkan istrinya, sebagaimana janji pernikahan yang telah mereka ucapkan saat menikah. Dia percaya bahwa rehabilitasi akan membuat ingatan Krickitt kembali. Kim tetap mencintai istrinya, walaupun sang istri tidak ingat apapun tentang dirinya. Walaupun Krickitt mengatakan dia tidak memiliki perasaan cinta untuk Kim sebagai efek ingatannya yang hilang.

Berbeda dengan Kim yang optimis akan kesembuhan Krickitt melalui rehabilitasi, sang istri justru membenci Kim. Dia tidak suka disuruh-suruh melakukan rehabilitasi oleh pria asing, dia bahkan mengatakan bahwa dia membenci Kim. Sifat Krickitt setelah kecelakaan memang mengalami perubahan, wanita tersebut menjadi pemarah, tidak sabaran dan agresif, sangat berbeda dengan Krickitt yang dulu periang dan penuh semangat.

Orang tua Krickitt berkali-kali mengingatkan bahwa bagaimanapun, Kim adalah suaminya. Sekeras apapun usaha Krickitt, dia tidak juga mendapatkan perasaan cinta untuk suaminya. Wanita itu mengaku dia tidak mengalami jantung berdebar atau kaki lemas seperti orang jatuh cinta pada umumnya. Walaupun begitu, Kim tidak sedikit pun meninggalkan istrinya, dia tetap mencintai Krickitt dan segala perubahan sikap yang dialami.

Mereka berusaha membangun hubungan dari nol. Mereka mulai berkencan, nonton film, makan malam bersama, dan melakukan hal romantis lainnya. Usaha ini tidak sia-sia, tiga tahun setelah peristiwa tragis yang mereka alami, Kim dan Krickitt menikah kembali untuk memberikan ingatan yang segar atas pernikahan terdahulu mereka pada Krickitt.

Tahun demi tahun berlalu, saat ini Kim sudah berusia 45 tahun dan Krickitt berusia 42 tahun. Selama 18 tahun pernikahan, mereka mendapatkan dua buah hati, Danny (11 tahun) dan LeeAnn (8 tahun).

“Kami telah menikah 18 tahun, sekarang aku punya banyak kenangan bersama Kim,” ujar Krickitt. “Walaupun hubungan kami tidak seperti dulu (sebelum kecelakaan), aku rasa hubungan kami lebih kuat dengan apa yang telah kami jalani bersama,” lanjutnya.

Sebuah perjalanan cinta yang hebat. Perjuangan Kim untuk memegang teguh janji pernikahannya dan terus mencintai sang istri walaupun ingatannya hilang, walaupun sifatnya berubah. Dan tentu saja, perjuangan Krickitt untuk belajar mencintai (lagi) suaminya.

“Aku tahu hebatnya istriku sebelum kecelakaan, dan aku yakin dia akan kembali. Semarah apapun dia, dan sekeras apapun kami bertengkar, aku tahu aku harus tetap bertahan dan mencoba,“ ujar Kim.

Inilah bukti nyata cinta sejati..

 

Sumber : https://www.vemale.com/inspiring/lentera/16019-cinta-yang-tak-pudar-walau-istriku-hilang-ingatan-5.html