Dalam suatu acara di National Geographic Channel dikisahkan tentang 1 (satu) tahun tragedi Fukushima. Fukushima adalah Reaktor Nuklir yg dibangun pada tahun 1960 oleh pemerintah Jepang, dan di gunakan untuk pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN).
Terdapat 5 (lima) reaktor yang dimiliki Fukushima, selama ini reaktor tersebut berjalan normal dan baik-baik saja yang menjadi Penopang Utama kebutuhan listrik untuk kota Tokyo. Malang tak dapat di tolak, ternyata Gempa Bumi dan Gelombang Tsunami dahsyat yang terjadi 1 (satu) tahun yang lalu telah memporakporandakan reaktor nuklir yang ada di Fukushima tersebut.
Sejak saat itu Jepang mengalami krisis bencana Nuklir Nasional yang tak kalah hebat dengan peristiwa Chernobyl di Rusia. Dari ke 5 (lima) reaktor yang ada, satu persatu Reaktor Nuklir itu mulai mengalami kebocoran dan mengeluarkan Radiasi menyebar dari reaktor ke wilayah yang ada di Fukushima.
Berbondong-bondong penduduk Fukushima mengungsi ketempat sejauh-jauhnya dari kota Fuksuhsima agar tidak terkena Radiasi Nuklir yang sangat mematikan itu. Saking hebatnya kerja aparat pemerintah Jepang, hampir tidak ada satupun penduduk yang di kabarkan sempat terkena radiasi.
Tapi apa yang di lakukan oleh Perdana Menteri Jepang Naoto Kan, Sebagai seorang pemimpin sejati ia malah meminta pada aparatnya untuk mengantarnya dengan helikopter langsung menuju lokasi bocornya reaktor Fukhusima, ia tidak puas hanya mendengar laporan dari bawahannya bahkan ia tidak puas hanya melihat melalui camera video yang di pasang pada ROBOT bergerak yg di operasikan untuk memantau reaktor yang ada di Fukushima.
Ia datang sendiri, menyaksinak sendiri, terjun langsung ke lokasi tempat reaktor tsb mengalami kebocoran dan berani mati untuk mendekati Reaktor yg sedang mengalami kebocoran hebat. Yang setiap saat bisa saja meledak dan membunuh jiwanya.
Digambarkan di sana bagaimana sang PM masuk dan melihat langsung di dampingi oleh para ahli yg sudah berhari-hari berada disana memantau keadaan.
Peristiwa ini sungguh mengundang decak kagum dari seluruh dunia, sampai-sampai banyak reporter asing yang geleng-geleng kepala tak habis pikir dengan apa yg dilakukan oleh sang perdana menteri, karena menurut mereka biasanya di salah satu negara semisal Amerika saja, jika ada kejadian seperti ini pasti presidennya akan segera di selamatkan terlebih dahulu ketempat yg paling aman.
Kantor berita CNN juga melansir berita bahwa sang perdana menteri merasa bersalah dan meminta maaf pada penduduk Fukushima atas terjadinya tragedi ini, dan ia mengatakan mulai bulan ini ia tidak mau menerima gaji bulanannya ( US $ 20 ribu = Rp 200 juta) sampai krisis ini berhasil di tuntaskannya.
Padahal mungkin pemimpin negara lain bisa saja berkelit bahwa tragedi ini bukanlah kesalahan dan pemerintahannya melainkan peristiwa alam yang tak bisa di kendalikan, terlebih lagi Reaktor itu dibangun tahun 1960 oleh Perdana Menteri yg memerintah pada periode tahun tersebut dan bukan dirinya dan pemerintahannya.
Tapi Naoto Kan selaku perdana menteri saat itu tidak melakukannya. Ia bukanlah tipe pemimpin yg seperti itu, Ia sama sekali tidak mau menggunakan Ilmu Berkelit Untuk Mempertahankan Jabatan yang biasa digunakan para memimpin negara lain.
Sampailah 1 (satu) tahun masa penanganan Krisis Nuklir Fukushima…..Berkat hasil kerja keras Sang Perdana Mentri Jepang Naoto Kan dan jajaran tim nya, akhirnya Fukushima dapat di jinakkan dan hampir semua penduduk Fukushima selamat dari bencana Radiasi Nuklir yang mematikan.
Apakah Naoto Kan , segera menceritakan betapa hebat dirinya dalam menangani masalah bencana nuklir di Fukushima ini pada masyarakat Jepang? agar ia di elu-elukan oleh masyarakat dan agar citranya melambung…?
Sama sekali tidak !!!!
Perdana Mentri Naoto Kan ternyata hanya mengumumkan laporan status terakhir dari Fukushima, dan setelah itu dia mengumumkan PENGUNDURAN DIRINYA SEBAGAI PERDANA MENTERI karena Fukushima telah selesai dia atasi. Dan berangsur-angsur mulai dinyatakan aman.
Sebuah keteladan kepemimpinan yang memberikan inspirasi dibandingkan teori-teori kepemimpinan yang dijual mahal ditoko-toko buku…
Sumber : https://www.femaledaily.com/showthread.php?p=2311378Koleksi