“Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku. Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya,”  (Yohanes 14:15-16)

“Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” (Kisah Para Rasul 1:8)

Syukur kepada Tuhan, karena di dalam dunia yang penuh dengan dosa dan kenajisan ini, ada pemimpin yang diam di hati kita, mengarahkan kita pada jalan yang suci dan benar. Kalau manusia menganggap dirinya hebat karena dia mempunyai peta teladan Allah, ingat bahwa dia pernah mengalami kejatuhan yang fatal, hingga semua kesuksesan yang dia capai di bidang kebudayaan tidak bisa tidak diwarnai dengan akibat dari kejatuhan. Adam jatuh di dalam dosa, maka mandat budaya memang membuat manusia mempunyai ide yang tinggi,yang mutlak dan yang sempurna, namun realitanya, manusia tidak mampu mencapainya. Sebagai orang berdosa kita perlu menyadari betapapun hebat diri kita, selalu saja bisa berjalan pada arah yang salah, mengambil keputusan yang salah, meleset dari kehendak Allah yang suci, itu sebabnya Allah yang sangat mengasihi kita berjanji mengirimkan Roh Kudus menjadi Penolong kita.

Penolong; Parakletos (bahasa Gerika) adalah Pendamping besar yang menghibur, menguatkan, menasehati, menopang kita. Seberapa besar Penolong itu? Tidak terbatas. Karena Dia adalah Allah sendiri. Allah Bapa mengutus AnakNya ke dalam dunia menjadi Juruselamat, lalu kembali kepadaNya (Yoh. 16:28), two ways traffic; not one way traffic yang bersifat antroposentris, yang menurut Alkitab tidak akan berhasil. Karena manusia yang terbatas dan tercipta itu sudah tercemar, sudah putus hubungan dengan Allah, tidak berdaya kembali kepadaNya, hanya ada satu jalan, jalan dari Allah kepada manusia, maka Allah mengirim PuteraNya, bersalutkan tubuh yang berdarah daging, hidup di dalam sejarah, menjadi pengharapan kita untuk kembali kepada Allah. Bapa mengirim Anak adalah karunia terbesar yang Allah berikan kepada manusia. Setelah Anak kembali kepada Bapa, maka Allah Bapa dan Anak mengirim Allah Roh Kudus; another comforter – oknum ketiga dari Allah Tritunggal – ke dunia. Banyak orang tidak mau menerima doktrin Allah Tritunggal, karena mereka tidak tahu rahasia doktrin yang begitu penting dan mendasar, yang memungkinkan manusia berkomunikasi dengan Allah dan sesama dengan benar. Karena komunikasi antar Allah Tritunggal yang didasarkan atas kasih adalah sumber dan teladan bagi community life.

Allah yang kita percaya adalah Allah Tritunggal. Oknum pertama, Allah Bapa. Oknum kedua, Allah Anak. Oknum ketiga, Allah Roh Kudus. Namun bukan tiga Allah melainkan satu Allah. Allah Bapa mengirim Kristus menjadi Juruselamat, barangsiapa percaya kepadaNya bergabung di dalam gereja; tubuh Kristus. Lalu Allah Bapa dan Allah Anak mengirim Roh Kudus, pemberian yang terbesar bagi gereja. Roh Kudus adalah Roh Kebenaran, adalah Allah sendiri, sebab itu, jika kita salah mengerti tentang Roh Kudus, kita rugi besar. Bila kita tidak berani berbicara tentang Roh Kudus, pengetahuan kita menjadi begitu miskin, karena Roh Kudus, wahyuNya serta pimpinanNyalah yang membawa kita mengerti firman Tuhan.

Kapan Yesus mengucapkan statemen “Aku akan mengirim Roh Kudus kepadamu?” Satu malam sebelum Dia ditangkap dan disalibkan. Dia memberikan janji yang begitu penting, supaya murid-muridNya tahu, mereka tidak tersendiri, karena Roh Kudus akan menyertai mereka untuk selama-lamanya. Siapa itu orang Kristen sejati? satu (engkau dan saya, yang dicipta, yang terbatas dan yang tercemar) tambah Satu (Roh Kudus). Itulah yang membuat sikap, jiwa, pandangan kita berbeda dengan orang-orang yang belum menerima Tuhan, kita merindukan penyertaan Roh Kudus, Pemberi karunia lebih dari pada sekedar menantikan karuniaNya saja.

Mengapa ada banyak orang menuntut karunia berbahasa lidah? Karena mereka sudah diracuni oleh pemikiran “Kalau kau tak bisa berbahasa lidah itu berarti kau tidak mempunyai Roh Kudus,” maka mereka bukan minta Roh Kudus diam di hati mereka melainkan minta karunia berbahasa lidah. Tahukah kamu bahwa didalam agama lain juga terdapat bahasa lidah yang tidak dimengerti oleh manusia? Tahukah kamu bahwa di antara semua karunia-karunia Roh Kudus, karunia yang paling gampang ditiru oleh setan adalah karunia berbahasa lidah dan karunia penerjemahan bahasa lidah? Sebab itu, di dalam urutan karunia-karunia Roh Kudus, karunia untuk membedakan roh-roh diletakkan di depan karunia berbahasa lidah dan menterjemahkan bahasa lidah. Karena bila kau bisa membedakannya barulah kau tahu mana karunia yang benar dan mana karunia yang palsu.

Karunia lidah bukan karunia yang paling penting, maka Paulus meletakkannya sebagai the last gift but not the best gift. Jika kita membalikkannya akan menjadi berbahaya, orang akan memperhatikan hal-hal yang bersifat fenomena lebih dari pada si Pemberi karunia itu sendiri. Alkitab tidak mengajarkan seperti itu. Roh Kudus dikirim oleh Allah Bapa dan Allah Anak kepada setiap orang yang percaya Kristus; itu sebabnya Roh Kudus juga disebut Spirit of Christ.

Untuk apa Roh Kudus diberikan kepada kita?

  1. Untuk memuliakan Kristus. Inilah kunci atau prinsip untuk menilai apakah Roh Kudus hadir di dalam suatu kebaktian; apakah Kristus dimuliakan di dalam kebaktian itu atau tidak. Jika di dalam satu kebaktian, satu: manusia yang ditinggikan, ditonjolkan, itu bukan pekerjaan Roh Kudus. Kedua, jika di dalam satu kebaktian, karunia atau Roh Kudus yang ditonjolkan, itu juga bukan pekerjaan Roh Kudus. Karena Roh Kudus tidak dikirim untuk memuliakan diriNya melainkan untuk memuliakan Kristus. Maka gereja, sekolah teologia, setiap orang percaya harus berpegang teguh pada prinsip ini: Holy Spirit moves us, cleans us, shows us the way to God Father in Jesus Christ. Through Holy Spirit we come to Jesus Christ, through Jesus Christ we come to the Father. Maka seorang yang mengabarkan Injil adalah orang yang langsung berkonfrontasi dengan kebudayaan yang berbeda, dengan konsep agama yang menentang kekristenan, jadi penginjilan tidak bisa dilaksanakan dengan metode psikologi, pedagogic melainkan harus dengan mental perang rohani yang membutuhkan urapan Roh Kudus untuk membawa manusia yang terbelenggu kembali kepada Allah. Bagaimana Roh Kudus membawa manusia kembali kepada Kristus? Dia memuliakan Kristus, sampai manusia menyaksikan kemuliaanNya barulah dia mulai bisa beriman kepada Kristus. Mengapa Roh Kudus memuliakan Kristus bukan memuliakan Allah Bapa? Allah Bapa memiliki kemuliaan yang sempurna, kecuali bagi kaum ateis yang diizinkan Tuhan hidup di dalam kegelapan, pada umumnya manusia percaya adanya Allah Pencipta, hanya saja mereka tidak mengenal Dia. Sedangkan Kristus, banyak orang membenci, menolak, menentang Dia tanpa alasan, bahkan di tempat-tempat tertentu orang yang mengaku diri Kristenpun dianiaya. Mengapa Yesus yang melakukan kebajikan tertinggi di dalam sejarah: menyembuhkan orang sakit, mencelikkan mata orang buta, membangkitkan orang mati, mengajarkan moral yang tertinggi diperlakukan seperti itu? Hanya satu sebab: dosa membuat manusia lebih suka hidup di dalam dosa, tidak suka disuruh bertobat dan menerima Tuhan. Allah tidak mengizinkan Anak tunggalNya dipermalukan, diperlakukan dengan tidak adil, maka Dia mengirim Roh Kudus untuk memuliakan Yesus.
  2. Untuk mencerahkan hati manusia, menyadarkan dirinya adalah orang berdosa dan bertobat. Roh Kudus mengurapi orang yang memberitakan Injil Kristus dengan setia, agar pemberitaannya membuahkan hasil. Seorang teolog dari Finlandia menuliskan di dalam bukunya: The first experience of a sinner encounter with God is very bitterful. Karena bertemu dengan Allah yang adalah Hakim seluruh dunia berarti segala dosanya terbongkar. Saat itu, hanya ada dua kemungkinan: marah dan memilih untuk tetap hidup di dalam dosa atau merendahkan diri, mengakui dosa-dosa dan minta pengampunanNya. Dosa yang diakui adalah dosa yang diampuni, dosa yang tidak diakui adalah dosa yang tidak akan diampuni. Mengaku dosa memang merupakan hal yang tidak mengenakkan, Roh Kudus datang akan mengakibatkan manusia menegur diri karena tiga hal: dosa, keadilan dan penghakiman (Yoh. 16), itulah yang membuat dia menyadari dirinya adalah orang yang berdosa, perlu bertobat. Itu yang terjadi di hari Pentakosta, murid-murid berkhotbah dengan berani, ada ribuan orang bertobat. Karena Roh Kudus bekerja di dalam hati parapendengar, mereka menyadari bukan Yesus yang malu tapi dirinyalah yang malu.
  3. Untuk memberikan kesucian pada manusia. Dengan apakah seorang manusia disucikan? a). Dengan firman Tuhan. Karena firman Tuhan adalah firman yang kudus. Yesus berkata, you are cleansed because of the word I spoken to you (Yoh. 15). Petrus berkata, kamu sudah dibersihkan karena ketaatanmu terhadap kebenaran, yaitu firman yang diberitakan kepadamu… (I Ptr.) Kau telah membersihkan tubuhMu dari kerut dan segala penyakit melalui air dan firman (Ef. 5:26). O Father, sanctify them with truth and Thy word is truth (Yoh. 17:17). Dengan apakah anak remaja mempertahankan kelakuannya yang suci, kecuali menjalankan firmanMu (Mzm. 119). Mengapa bisa begitu? Ada bibit kesucian, ada prinsip dan kuasa kesucian yang terkandung di dalam firman Tuhan, sehingga waktu seorang mendengar atau membacanya, firman Tuhan akan menyentuh, menggugah, mengubah konsep hidupnya. b). Dengan darah Kristus, bukan darah lembu atau domba. Darah Kristuslah satu-satunya sarana yang Tuhan pakaiuntuk menebus dosa manusia (Ibr. 9:4). PL merupakanikatan janji setia antara Allah dengan orang Israel, yangditandai dengan darah binatang. PB adalah ikatan janjiantara Allah dengan gerejaNya yang ditandai dengan darah AnakNya sendiri. Perhatikan Yes. 1, Allah berfirman: Akumuak dengan darah persembahan yang kau curahkan dimezbah, muak dengan doamu, dengan hari-hari sucimu… Mengapa bisa begitu? Karena darah lembu dan domba memang tidak bisa mengampuni dosa manusia. Itu sebabnya Yesus datang ke dunia, mengalirkan darahNya bagi kita.KataNya: inilah perjanjian baru yang Kubangun atas darahKu untuk menebus dosamu. c). Dengan Roh Kudus. Karena digerakkan oleh Roh barulah kita bisa menyebut Yesus sebagai Tuhan, menyebut Allah sebagai Bapa. Siapa yang dibersihkan? Orang yang beriman. Baca Kis. 15:6ff. Apakah orang kafir yang percaya Yesus harus disunat atau tidak? Orang Yahudi dan Paulus berdebat dengan sengit, tapi karena tidak mendapatkan jawaban, maka mereka mengirim orang ke Yerusalem untuk bertanyakepada rasul yang paling senior, yang dianggap paling tinggi otoritasnya – Petrus. Baca ayat 7-9. Tuhan memberikan Roh Kudus untuk menyucikan mereka yang beriman juga menyucikan kita yang beriman. Siapakah yang dimaksud dengan kita? Rasul-rasul. Siapakah yang dimaksud dengan mereka? Orang kafir. Jadi, rasul-rasulorang Yahudi diberi Roh Kudus, orang kafir juga diberi Roh Kudus. Dari mana Petrus tahu hal itu? Di rumah Kornelius (Kis. 10), dia menyaksikan sendiri Roh Kudus juga diberikan kepada orang kafir, itu tandanya Allah tidak pilh kasih, itu sebabnya orang kafir yang percaya Kristus tidak perlu disunat. Inilah discussion with conclusion and conclusion based on the word of God, on the revelation of God. Gereja menjadi kuat, karena wahyu Tuhan, firman Tuhan dan cara Tuhan bekerja menjadi prinsip yang dipelajari.
  4. Untuk memimpin kita masuk ke dalam kebenaran. Roh Kudus bukan hanya membersihkan kita dengan kebenaran, Dia juga memimpin kita masuk ke dalam kebenaran, agar pengertian kita terhadap kebenaran firman Tuhan semakin hari semakin berlimpah. Roh Kuduslah yang memimpin kita masuk ke dalam kebenaran-kebenaran. Gereja yang baik bukan hanya sungguh-sungguh bertobat tapi juga menyimpan firman Tuhan yang berlimpah dengan segala bijaksana. Bandingkan Ef. 5: 18-19 dan Kol. 3: 16, seorang yang dipenuhi sesuatu barulah bisa memuji Tuhan. Dipenuhi dengan apa? Efesus mengatakan, dipenuhi Roh Kudus. Kolose mengatakan, dipenuhi dengan firman Tuhan. Artinya, Roh Kudus tidak bisa dipisahkan dari firman Tuhan. Dengan apa Roh Kudus memenuhi seseorang? Dengan firman dan kebenaran Allah.
  5. Untuk membuat kau berani memberitakan Injil. Kis. 1: 8. Tanpa Roh Kudus, gereja tidak bisa bersaksi, tanpa Roh Kudus kita tidak berani memberitakan Injil, tanpa Roh Kudus kita tidak mempunyai kuasa saat memberitakan Injil.

Amin.

Oleh Pdt. Dr. Stephen Tong

Sumber : https://www.facebook.com/notes/sola-scriptura/untuk-apa-roh-kudus-diberikan-kepada-kita-transkrip-khotbah-pdt-dr-stephen-tong/378835505498242