Kritik bisa menjadi hal yang menyakitkan. Namun jika kritik yang diberikan memang beralasan, kritik bisa memberikan kita masukan baru untuk diri dan kehidupan kita.

Kebanyakan tips di artikel ini dapat digunakan untuk mengatasi kritik yang ditujukan pada kita dengan cara yang lebih baik. Namun disini penulis juga ingin menunjukkan bahwa sangatlah berguna untuk memeriksa kembali tujuan kita pada saat kita merasa kita harus mengkritik seseorang. Dengan memeriksa diri kita, kita bisa semakin mengenal kehidupan kita saat ini dan pendapat kita mengenai diri kita sendiri.

  1. Mengerti Melalui Pengalaman”Jangan mengkritik apa yang tak kau pahami. Kau tidak akan pernah berada pada posisi orang itu.” ( Elvis Presley).  ”Setiap orang bodoh bisa mengkritik, menuduh dan mengeluh; dan kebanyakan orang bodoh melakukan hal itu.” (Benjamin Franklin).  Sangatlah mudah untuk jatuh dalam perangkap untuk selalu mengkritik. Namun apakah kita benar-benar mengerti apa yang kita kritik? Berdasarkan pengalaman pribadi, penulis menemukan bahwa seseorang cenderung tidak mengkritik jika ia telah mengalaminya sendiri dan memahaminya. Berbeda jika orang tersebut hanya memiliki pengetahuan saja dan tidak pernah mengalaminya sendiri. Sangatlah mudah untuk bertindak seperti seorang bos, selalu mengetahui apa yang benar sesuai dengan pandangan kita sendiri. Mengkritik membuat kita merasa enak dan seakan-akan kitalah yang benar. Namun pada akhirnya, orang yang mengkritik tidak akan memperoleh keuntungan atau manfaat apapun.
  2. Ingatlah Siapa yang Akhirnya Memperoleh Manfaat“Bukanlah kritik yang anda berikan untuk diperhitungkan; bukan orang yang menjatuhkan seseorang yang kuat atau seseorang yang hanya berniat untuk melakukan yang lebih baik namun tidak melakukannya. Manfaat dari kritik akan diterima oleh orang yang sedang berada di arena; yang wajahnya dipenuhi oleh debu, keringat, dan darah, yang berjuang, yang melakukan kesalahan dan gagal berulang kali; karena tidak ada usaha tanpa adanya kegagalan dan kesalahan. Namun manfaat terbesar diterima oleh seseorang yang meraih keberhasilan; seseorang yang memiliki antusiasme, dedikasi, seseorang yang menghabiskan waktu melakukan sesuatu yang berharga; seseorang yang mengetahui bahwa pada akhirnya ia akan memperoleh kemenangan. Dan kalaupun ia gagal, setidaknya ia gagal setelah berusaha dengan sangat keras. Sehingga tempat ia berada bukanlah bersama dengan orang-orang yang negatif dan penakut yang tidak pernah mengenal apa arti kemenangan atau kekalahan.” (Theodore Roosevelt). Kalimat luar biasa dan pemikiran yang perlu kita selalu ingat. Terutama bagi mereka yang berada diluar sana dan memilih untuk bekerja keras. Pilihan yang tidak diambil oleh semua orang. Kita bisa saja berdiri di samping dan mengktitik, yang tentunya merupakan pilihan yang lebih mudah. Namun hanya berdiam diri menyaksikan kehidupan dan tidak menjalaninya bukanlah keputusan terbaik. Karena setiap kali kita berdiri di samping dan hanya menyaksikan kehidupan berjalan; kita mungkin tidak melakukan hal-hal yang kita rasakan. Sikap seperti ini membuat kita merasa tidak nyaman dengan diri kita sendiri atau terhadap kehidupan kita.
  3. Fokuslah Pada Hal-Hal Yang Membantu Kita”Seorang artis tidak memiliki waktu untuk mendengarkan kritik. Seseorang yang ingin menjadi penulis membaca ulasan, sementara seseorang yang ingin menulis tidak memiliki waktu untuk membaca ulasan.” (William Faulkner). Jika kita sedang mengerjakan apa yang kita ingin kerjakan, mengalami kegagalan, mempelajarinya dan mengulanginya terus menerus; berarti kita melakukan sesuatu yang menurut kita berharga. Keep your eyes on the ball. Istilah ini sangatlah bermanfaat bagi kita untuk tetap berfokus. Jika kita sedang bertanding dan melihat ke bagian samping lapangan, kita mungkin melihat orang mengejek dan sebagian menyemangati kita. Namun untuk memperoleh hasil yang kita inginkan, kita harus fokus. Fokuslah pada apa yang sedang kita lakukan di lapangan. Masalahnya adalah jika kita mendengarkan suara-suara positif tersebut, maka kita mau tidak mau juga harus mendengarkan suara-suara negatif nya. Bagaimana kita bisa melalui masalah ini? Jangan tentukan diri kita berdasarkan pendapat orang lain. Daripada melakukan hal itu, jadilah diri kita sendiri dengan memfokuskan pada hal-hal yang beres yang kita pikirkan dan lakukan. Serta kenalilah diri kita sendiri, bukan apa yang orang lain pikirkan mengenai diri kita. Pendapat penulis mengenai pujian – pendapat yang selalu penulis jadikan pegangan – adalah pujian merupakan sesuatu hal yang baik dan penulis sangat menghargainya. Sangatlah baik untuk memperoleh pujian, namun seringkali penulis menjadi terlalu senang sampai lupa diri. Kebalikan dari pemikiran ini adalah ketika kita menerima kritik negatif. Kita bisa mencerna kritik semacam ini tanpa terlalu banyak emosi negatif menghalangi pikiran kita. Hal ini memungkinkan kita menghargai kritik yang diberikan (jika memang ada sesuatu yang bisa kita pelajari). Pada dasarnya pemikiran ini bekerja dengan tidak mempedulikan apa pendapat orang lain mengenai diri kita. Jika kita memikirkan pendapat orang lain, kita akan menjadi seseorang yang bergantung pada orang lain dan membiarkan pendapat orang lain mengendalikan kita.
  4. Jangan Terima Kritik“Seorang pria menyela kuliah yang diberikan Buddha dengan sejumlah makian. Buddha menunggu sampai pria tersebut selesai lalu bertanya, “Jika seorang menawarkan sebuah hadiah namun hadiah tersebut ditolak; siapa yang menjadi pemilik hadiah tersebut?” “Milik orang yang menawarkan hadiah tersebut,” kata sang pria. ”Nah,” kata sang Buddha, “Saya menolak makian serta permintaan anda.” Jangan terima kritik yang ditujukan pada kita. Kita tidak harus menerimanya. Maka kritik tersebut akan menjadi milik orang yang mengkritik. Hal ini tentunya lebih mudah dikatakan daripada dilakukan; membiarkan orang lain menyimpan perasaan serta pendapat mereka sendiri daripada membiarkan perasaan dan pendapat tersebut menjadi bagian diri kita. Bahkan merasa bertanggung jawab atas pendapat serta pikiran orang lain tersebut. Namun, seseorang bisa melakukannya jika ia menyadari apa yang Buddha deskripsikan. Lalu kita bisa menolak hadiah yang diberikan daripada memikirkan bahwa kita harus menerima hadiah tersebut. Hal ini mungkin tidak selalu berhasil setiap saat, terutama jika kita sedang emosional dan rapuh. Namun, hal ini tetap perlu kita ingat.
  5. Siapa Yang Sedang Kita Bicarakan? ”Ketika kita menghakimi atau mengkritik orang lain, kritik tersebut tidak tertuju pada orang yang anda kritik; kritik tersebut mengatakan sesuatu tentang kebutuhan pribadi kita untuk menjadi kritis.” (Anonim). Ketika kita mengkritik seseorang, apa arti kritik tersebut bagi kita? Dan ketika seseorang mengkritik kita, siapa yang sedang menunjukkan dirinya yang sebenarnya? Jika seseorang menyerang kita secara pribadi atau melepaskan kata-kata yang menghancurkan; ingatlah bahwa kritik yang ia utarakan tidak selalu mengenai diri kita. Kritik menjadi sarana bagi orang yang memberikan kritik untuk melepaskan atau menyalurkan rasa marah, frustrasi atau kecemburuannya. Atau sebuah cara untuk memaksakan sudut pandang atau pahamnya sebagai hal yang benar. Atau ia mungkin memiliki kebiasaan untuk memancing emosi orang lain untuk mengundang perdebatan, perkelahian atau untuk mendapatkan perhatian. Dalam hal ini yang menjadi masalah adalah orang tersebut. Bukan karena apa yang kita lakukan. Ingatlah bahwa orang tersebut hanyalah manusia dan mungkin saja ia sedang mengalami hari atau minggu yang buruk. Hal ini tidak hanya berlaku bagi orang lain, namun juga berlaku bagi kita. Ketika kita merasa harus mengkritik; tanyakan alasannya pada diri kita terlebih dahulu. Ketika kita mengkritik orang yang sebenarnya tidak perlu kita kritik, ingatlah bahwa kita menyakiti diri kita sendiri dan memaksakan pemikiran serta ego kita dengan sikap semacam ini.
  6. Ada Pilihan Yang Lebih Baik”Saya belum menemukan seorang pun, terlepas dari apapun kedudukannya, yang tidak bekerja dengan lebih baik bahkan memberikan segenap kemampuannya jika ia mendapatkan pengakuan dibandingkan dengan jika ia bekerja dibawah kritik.” (Charles Schwab). Jadi, apa yang bisa dilakukan seseorang selain mengkritik orang lain agar mereka memperbaiki diri? Salah satunya adalah dengan menyemangati mereka; dengan memfokuskan diri pada hal-hal baik yang mereka lakukan dan bagaimana mereka bisa terus memperbaiki diri dan tidak mengacaukan segalanya. Seperti yang dikatakan Schwab, dan sama halnya dengan yang sudah kita pahami dari kehidupan kita, dengan memberikan semangat pada orang lain, contohnya memberikan semangat pada seseorang di tempat kerja akan memiliki dampak positif bagi mood, produktivitas, antusiasme dan motivasi. Energi akan mengalir ke tempat perhatian kita tertuju. Jadi kemanapun perhatian kita tertuju – kritik atau memberi semangat pada orang lain – energi kita akan bertambah kuat. Seseorang mungkin berpendapat bahwa kritik tajam akan membantu dan memberikan hasil. Namun sebenarnya kritik akan mengecewakan orang lain dan mengganggu emosinya.
  7. Terimalah Fakta Bahwa Kritik Akan Selalu Ada”Kritik bukanlah sesuatu yang bisa kita hindari dengan mudah dengan tidak mengatakan sesuatu, dan tidak menjadi diri anda sendiri.” (Aristoteles). Karena kritik seringkali merupakan salah satu bentuk ekspresi diri sendiri dari orang yang memberi kritik atau karena berdasarkan kurangnya pemahaman terhadap sesuatu, maka tidak ada banyak hal yang bisa kita lakukan untuk menjauhi kritik. Namun kita bisa mengurangi interaksi dengan orang-orang yang sangat negatif dan suka mengkritik. Atau tetaplah fokus pada hal-hal yang sedang kita kerjakan daripada kritik yang ada. Namun apapun yang kita lakukan, beberapa orang memiliki kebutuhan untuk mengkritik. Apapun yang kita kerjakan, akan selalu ada orang-orang yang tidak menyukai hal-hal yang kita kerjakan, dan hal itu merupakan sesuatu yang wajar. Seperti yang dikatakan oleh Eleanor Roosevelt: ”Lakukan sesuai dengan apa yang hati anda katakan – karena anda akan tetap menerima kritikan. Anda akan dikutuk jika anda melakukannya, dan dikutuk jika anda tidak melakukannya.”

Sumber : https://www.inspirasidaily.com/7-tips-penting-mengatasi-kritik/