Helen Adams Keller Ia lahir normal di Tuscumbia, Alabama pada 1880. Pada usia 19 bulan, ia diserang penyakit misterius yang menyebabkannya buta dan tuli. Ia jadi liar dan tidak dapat diajar pada usia 7 tahun, sehingga orang tuanya bertemu Johanna (Anne) Mansfeld Sullivan Macy untuk menjadi guru pribadi dan mentor. Annie memegang tangan Helen di bawah air dan dengan bahasa isyarat, ia mengucapkan “A-I-R” pada tangan yang lain. Saat Helen memegang tanah, Annie mengucapkan “T-A-N-A-H” dan ini dilakukan sebanyak 30 kata per hari. Helen diajar untuk membaca lewat huruf braille sampai mengerti apa maksudnya. Helen menulis, “Saya ingat hari yang terpenting di dalam seluruh hidup saya adalah saat guru saya, Anne Mansfield Sullivan, datang pada saya.” Dengan tekun, Annie mengajar Helen untuk berbicara lewat gerakan mulut, sehingga Helen berkata, “Hal terbaik dan terindah yang tidak dilihat atau disentuh oleh dunia adalah hal yang dirasakan di dalam hati.” Ia belajar bahasa Perancis, Jerman, Yunani dan Latin lewat braille. Pada usia 20 tahun, ia kuliah di Radcliffe College (cabang Universitas Harvard), khusus wanita. Annie menemani untuk spell textbooks, huruf demi huruf, yang diletakkan ke tangan Helen. Hanya 4 tahun, Helen lulus dengan predikat magna cum laude.
Helen Adams Keller (27 Juni 1880 – 1 Juni 1968) adalah pemenang dari Honorary University Degrees Women’s Hall of Fame, The Presidential Medal of Freedom, The Lions Humanitarian Award, bahkan kisah hidupnya meraih 2 piala Oscar. Ia menulis artikel serta buku-buku terkenal, diantaranya The World I Live In dan The Story of My Life (diketik dengan huruf biasa dan Braille), yang menjadi literatur klasik di Amerika dan diterjemahkan ke dalam 50 bahasa. Ia berkeliling ke 39 negara untuk berbicara dengan para presiden, mengumpulkan dana untuk orang-orang buta dan tuli. Ia mendirikan American Foundation for the Blind dan American Foundation for the Overseas Blind.
Tokoh Helen Keller sebagai orang yang memiliki mental yang sehat karena dia membuktikan bahwa walaupun dia memiliki kekurangan secara fisik namun tidak membatasinya untuk belajar dan menjadi orang yang hebat. Walaupun pada awalnya sulit bagi Helen untuk menerima kenyataan akan kekurangan namun berkat bantuannya gurunya, Anne Sullivan, Helen dapat menerima kekurangannya fisiknya. Seiring berjalannya waktu dan berkat kegigihan Anne Sullivan mengajarkan Helen, ia pun menjadi orang yang sangat hebat dan menginspirasi dunia. Bila dilihat dari dimensi sehat (secara mental) Helen masuk dalam dimensi intelektual karena kekurangan yang dia miliki sama sekali tidak membatasinya untuk belajar dan mengenal dunia.
Anne Sullivan yang merupakan guru dari Helen pun dapat dikatakan orang memiliki mental yang sehat. Anne orang bermental sehat dalam dimensi emosional (yang dominan). Dengan sangat sabar dia mengajarkan Helen yang awalnya adalah anak yang pemarah dan kasar, perlahan Anne pun dapat menjadikan Helen anak yang sopan, manis, dan gemar sekali belajar. Kalau Anne tidak dapat mengontrol emosinya tidak mungkin Helen dapat berubah menjadi anaknya baik, malah dia akan segera meninggalkan Helen kecil karena tidak tahan dengan perlakuan kasar yang diperbuat oleh Helen. Helen Keller adalah tokoh yang hebat namun dibelakangnya pun ada tokoh yang lebih hebat yaitu Anne Sullivan.
Sumber : https://dayjjuve.tumblr.com/