Seorang pria tua yang hidup sendiri di sebuah desa di Minnesota. Suatu hari, ia ingin menanam kentang di kebun dibelakang tumah tapi tak sanggup menggali tanah sendiri.

Anak satu-satunya yang bisa membantunya sedang di penjarakan. Pria tua itu lalu menulis surat ke anaknya, menceritakan situasinya. Menyatakan kesedihannya tak bisa menanam kentang tahun ini.

“Saya sedih karena ibu mu selalu senang menanam. Saya sudah terlalu tua untuk menggali tanah yang keras. Kalau saja kamu ada di rumah, saya pasti bisa menanamnya. Saya tahu, kamu akan menggali dan membuat petak untuk tanam kentang. Sayangnya, saat ini kamu ada di penjara,” tulisnya.

Beberapa hari kemudian, pria tua itu menerima surat dari anaknya.

“Ayah, jangan gali kebun itu. Saya mengubur senapan di kebun itu,” begitu bunyinya.

Keesokannya, serombongan polisi dan agen FBI datang ke rumah pria tua itu, lalu menggali seluruh kebun, tapi tidak menemukan senapan.

Orang tua itu bingung dan kembali menulis surat kepada anaknya, menceritakan apa yang terjadi dan menanyakan apa yang harus dilakukannya selanjutnya.

“Silahkan Ayah tanam kentang di tanah yang telah digali oleh mereka. Ayah, inilah yang terbaik, yang bisa saya lakukan untuk Ayah dari sini,” jawab anaknya.

Pesan Moral :
Dimanapun kita berada di dunia ini, jika kita memutuskan mengerjakan sesuatu dari hati yang terdalam, kita pasti bisa melakukannya. Yang penting adalah kemauan dan mau memikirkan, bukan dimana kita atau dimana seseorang berada.

Sumber : https://www.citehr.com/5839-presence-mind.html