Nats : Yakobus 3 : 13 – 18

Setelah Yakobus membahas tentang orang yang tahu menahan lidahnya adalah orang yang sempurna, dia memakai lima ilustrasi untuk menggambarkan betapa bahayanya lidah kita. Dan dia meneruskannya dengan membahas bijaksana; budi: siapakah diantara kamu yang berbudi, berbijaksana? Kita sudah berulang kali menegaskan; wisdom is not knowledge and knowledge is not wisdom. Memang sejak zaman pencerahan yang di mulai awal abad 17 sampai pertengahan abad 20, manusia begitu mementingkan bahkan memutlakkan; memperilah rasio, ilmu pengetahuan yang mendominasi kebudayaan Barat: orang yang tidak berpengetahuan dipandang sebagai orang yang ketinggalan zaman, tak berguna, bahkan lambat laun IQ (Intelligence Quotient) manusia dipakai sebagai tolok ukur utama untuk menilai seseorang. Jadi, struktur yang ada di Aufklaerung berhasil menggapai pengetahuan tinggi lewat science, tehnologi ini mengakibatkan manusia semakin terpuruk, baik perasaan jiwanya, responsibility hati nuraninya maupun hubungannya dengan sesama.

Apakah Allah Tritunggal itu sebuah doktrin? Ya, apakah Allah Tritunggal itu Allah yang Esa? Benar. Apakah Allah Tritunggal tak berguna dalam hidup kita sehari-hari? Tidak. Relasi antar Allah Tritunggal; Allah Bapa mencintai Allah Anak, Allah Anak dan Roh Kudus mencintai Allah Bapa, Roh Kudus mencintai Allah Anak, Allah Bapa mencintai Roh Kudus, didasari cinta kasih dan damai –unsur penting dari satu komunitas yang rukun. Maka mengerti relasi antar Allah Tritunggal adalah dasar terciptanya satu komunitas yang rukun. Perhatikan: keunikan dari angka 3 tak mungkin digantikan dengan angka 2 atau 4; karena ada dua titik paling-paling bisa membentuk satu garis, 4 titik bisa membentuk satu bidang yang tak rapi, tapi 3 titik pasti bisa membentuk satu bidang yang mutlak rapi. Sejak 5.000 tahun silam, waktu Raja Tiongkok menyembah sorga, pasti bejana tembaga yang berisi kemenyan berkaki tiga, namun significansi kaki 3 baru ditemukan pada th. 1980, saat orang memutar piringan hitam, mereka menemukan stylus; jarum yang berkaki 4, bagus tapi tak sempurna, karena menimbulkan rumble; getaran dinamo yang mempengaruhi kejernihan suaranya, rumble bisa dikurangi seminimal mungkin hanya dengan satu cara: diamond berkaki 3 yang diruncingkan menjadi satu focus; tempat duduk stylus. Begitu juga kalau kita mengasah kaca dengan cara menumpuk dua lembar kaca, dia tak akan rata sampai kita menambah satu lembar kaca untuk mengapit kaca yang di tengah, barulah dia bisa rata mutlak, karena tiga titik membentuk satu bidang yang rata—ilmu geometri. Maka kita bisa menjalin interpersonal relationship, love one another becomes possible because God is a Triune God. Di kota-kota kecil saya sering menemukan papan yang bertuliskan “damai itu indah” tapi damai yang palsu, yang digapai lewat kompromi, pendirian yang tidak tegas bukan damai yang indah.

Who are wiseman among you?” Yakobus bukan bertanya: siapa diantara kamu yang bergelar tinggi, yang pintar secara akademis. Karena pengetahuan berbeda dengan bijaksana. Adakah orang yang menyandang gelar doctor pendidikan tidak berhasil mendidik anaknya sendiri, sementara opung, oma yang tak sempat mengenyam pendidikan justru berhasil dalam mendidik anak anaknya? Banyak. Mengapa bisa begitu? Karena yang kelihatannya kurang berpengetahuan punya bijaksana yang tinggi, sementara yang berpengetahuan tinggi justru tak punya bijaksana. Jika kau hanya berpengetahuan tapi tak berbijak, kau tak beda dengan bangunan tinggi yang tak berfondasi, meski terlihat begitu megah, nyatanya hanya menunggu waktu dihempas oleh gempa bumi. Kemarin dulu, kami memutuskan untuk membangun tempat parkir di basement yang bisa menampung 1.000 buah mobil, yang menghabiskan dana kira-kira 60 milyar. Memang, bagian dasar yang tak nampak membutuhkan dana yang terbesar. Pada umumnya, orang lebih mengutamakan bagian atas yang nampak ketimbang bagian bawah yang tak nampak. Begitu juga soal rohani, pada umumnya, orang hanya memperhatikan pertumbuhan yang nampak dari luar, tidak melatih imannya, doktrinnya, kepercayaannya, tahan ujinya. Itu sebabnya kita bersusah-payah membangun dasar dengan konsisten, karena kita sadar, fondasi adalah bagian yang sangat penting. Relasi kita dengan Tuhan adalah dasar kita berelasi dengan sesama. Sama halnya dengan bijaksana, meski tak nampak, dia adalah dasar dari pengetahuan yang nampak. 20, 30 tahun terakhir ini orang menemukan EQ punya peran yang lebih penting ketimbang IQ. Itu sebabnya, Yakobus membawa kita pada bagian yang paling dasar; siapa diantara kamu yang berbijaksana; berbudi?

Ayat. 13b, apa maksudnya? Barangsiapa menyatakan tenderness, meekness, goodness dalam hidupnya, dia adalah orang yang bijak, sementara orang yang suka bertengkar, berselisih, mencari kesalahan orang hanya menyatakan kebodohan dirinya. Pepatah Perancis mengatakan, when you critizing others, at the same time, you are introducing your own personality. Siapa diantara kamu yang berbijaksana? Buktikan bijaksanamu yang sungguh lewat kelemah-lembutanmu. Sebenarnya, saya tidak menyukai istilah lemah lembut, karena meek is not weak, weak is not meek. Tuhan Yesus lembut tapi Dia tak pernah lemah, setan bisa saja lemah tapi dia tak pernah lembut. Apa bedanya weak and meek? Weak diawali dengan huruf w yang bertanduk keatas, maka orang yang bertanduk; tinggi hati itu lemah tapi orang yang merunduk; rendah hati itu lembut. Seorang yang marah besar, karena merasa tersinggung, bukan karena kebenaran, keadilan, hanya membuktikan kerohaniannya masih kanak-kanak. Ada peribahasa Tionghoa yang berbunyi; chui ran lin zhi er bu jing, wu gu jia zhi er bu nu; meski menghadapi masalah yang datang sekonyong-konyong, dia tidak takut, juga tidak beralasan untuk marah. Orang seperti itu disebut sebagai pemberani. Kemarin saya bersama tiga orang arsitek menyempurnakan desain gereja sampai jam 23.45, saya menerima telepon dari Hongkong sampai jam 00.20. saya pulang, sampai di jalan Angkasa, ada puluhan polisi mengadakan razia, polisi menghentikan mobil saya, memeriksa SIM dan STNK, saya tanyakan padanya, pak Polisi apakah anda merazia mobil curian? Bukan, kami menerima berita, ada teroris yang mau lewat di sini. Apakah teroris itu pemberani? Bukan, tapi penakut. Karena orang yang benar- benar berani meski difitnah, diejek, diumpat tetap tenang. Sementara keberanian untuk membunuh, merusak milik orang adalah keberanian orang yang tidak bermoral, yang dari setan. Saya kira, film The passion of the Christ, arahan Mel Gibson berhasil dalam hal menyatakan Yesus menahan siksaan, fitnahan dengan kekuatan yang luar biasa: tak satu kalimat cercaan keluar dari mulutNya –wujud dari Yak. 3: Kristus menjadi contoh kita dalam mengontrol lidahNya, menjalankan kebenaran.

Ayat. 14, Yakobus memaparkan sumber dari orang yang tidak bijak; iri hati dan mementingkan diri sendiri (terjemahan lain: mengakibatkan perselisihan antar sesama). Mengapa iri, mementingkan diri, merusak hubungan orang disatukan dengan memegahkan diri? Suatu kali (saat saya masih berusia 19 tahun). Saya mendengar seorang bersaksi: dulu, saya adalah seorang perampok….di dalam kesaksiannya, dia membesar-besarkan kejahatan yang pernah diperbuatnya tanpa rasa malu atau sedih. Saya mulai bertanya-tanya: is that a witness? Banyak kali, orang mendefinisikan istilah kekristenan yang indah dan mulia dengan sesuatu yang hina: mengidentikkan visi dengan ambisi, mengidentikkan beban dengan interest, hobi, mengidentikkan melayani dengan menonjolkan diri. Celakalah orang yang berbuat seperti itu, karena dia bukan saja tidak memuliakan Tuhan malah meninggikan setan. Adakah kau iri, mengakibatkan perkelahian tapi masih berani memegahkan diri? Kata Yakobus, jangan kamu memegahkan diri dan jangan kamu berdusta melawan kebenaran. Orang yang sudah membiasakan dirinya berdosa tapi tak mau bertobat, pasti akan menutupi dosanya dengan cara berbohong, menentang kebenaran. Seorang anak tidak bisa mengikuti pelajaran dengan baik, karena di jam pelajaran berikutnya akan ada ujian, dia mulai berpikir, kalau ujianku gagal, aku tak bisa naik kelas, jadi lebih baik aku tidak ikut ujian. Tapi bagaimana caranya? Pura-pura sakit perut dan berhasil mengecoh gurunya. Sesampai di bis, dia bersenandung, Puji Tuhan, haleluya, bisa menipu gurunya. Ketika sampai di rumah dan ditanya oleh ibunya” mengapa pulang cepat?” “Guruku tidak masuk”—memakai bohong yang kedua untuk menutupi bohongnya yang pertama. Ingat: dosa bisa beranak; tidak mengenal KB.

Hari Selasa lalu, saya mengatakan satu statement yang sangat keras di Hongkong; saat Nixon ditemui hampir di-impeach oleh Parlemen Amerika, dia merasa malu bukan main, tapi nasi sudah menjadi bubur, maka dia memutuskan untuk mengemukakan pada rakyat Amerika akan pengunduran dirinya. Setelah kejadian itu, ia menerima undangan berkunjung dari Beijing, bahkan disambut dengan upacara yang layaknya dilakukan atas diri seorang Presiden –sesuatu yang tidak lazim. Tapi itulah perintah Mao Ze Dong untuk menyatakan orang Tionghoa tak melupakan kawan lamanya: saat dia mengalami kesedihan, kekecewaan, dibuatnya merasa masih berjabat sebagai Presiden. Namun, saat dia duduk, keluarlah satu kalimat dari mulut Mao Ze Dong: negaramu itu aneh, soal sekecil itu saja dibesar-besarkan begitu rupa? Padahal Amerika masih diberkati Tuhan, adalah karena mereka masih meninggikan kejujuran. Saya meninjau segala perkara dari tahta Tuhan, berusaha sejalan dengan prinsip yang saya terima dari Alkitab. Mengapa Presiden Bush terpilih lagi? Salah satu sebab yang terpenting: masa pensiun keempat orang Attorney General sudah tiba, kalau Bush tidak menjabat lagi, jabatan kosong itu pasti diisi oleh orang-orang yang menyetujui homoseksual. Jadi, karena disana masih ada banyak orang yang takut pada Tuhan, maka Tuhan memperbolehkan dia menjabat Presiden lagi, agar negaranya tak terpuruk ke dosa yang lebih besar.

Karena 4 tahun terakhir ini, Amerika mengalami krisis moral yang amat parah. Setelah 4 tahun, Bush digantikan dengan yang lain, mungkin saat itu homoseks mendapat hak yang sama, lebih dekat dengan hari kiamat. Amerika menyatakan kejujurannya dalam statement in God we trust, meski sekarang, statement di atas US dollar itu hanya sebagai slogan, banyak orang Amerika tidak lagi mempraktekkannya. Itu sebabnya, nilai US dollar bahkan iman, moral, ekonomi, politik dan hidup sehari-hari mereka pasti akan terus merosot. Waktu Mao Ze Dong mengatakan: hanya urusan bohong saja koq begitu diributkan di kongresmu? Dia mengatakan kalimat yang paling tak bermoral di sepanjang sejarah Tiongkok. Karena pintar berbohong bukanlah bijaksana, pintar memberantas kebohongan barulah bisa disebut bijaksana. Kebudayaan Tionghoa menggabungkan dua istilah yang konotasinya begitu berbeda: bijaksana dan kelicikan, orang licik dipandang sebagai orang bijak; pintar. Dimanakah orang yang pintar sekaligus jujur, karena pintar plus jujur, pintar plus suka damai baru bisa disebut bijak.

Menurut orang Yunani ada 4 karakter yang membuat seseorang disebut agung: bijaksana, adil, berani, self-control, namun bijaksana di Perjanjian Lama begitu berbeda dengan bijaksana yang diajarkan oleh Socrates, Aristoteles, M.P.Douglass, Plato….: the fear of the Lord, far away from sin, to understand His holiness. Tapi Perjanjian Baru, definisi bijak yang paling penting:
1. Diberikan oleh Yesus Kristus: orang bijak mengiyakan bijaksana. Maksudnya, orang bijak menjunjung bijaksana yang dia ketahui.
2. Diajarkan oleh Paulus: God makes Christ our wisdom, our rightousness, our redemption (1 Kor 1:30).
3. Definisi yang paling jelas, paling konkrit di Perjanjian Baru: ayat. 14-15, bijaksana berasal darimana? Sorga. Orang yang suka berselisih, memegahkan diri, iri, berbohong, melawan kebenaran…..memperoleh bijaksananya dari dunia, nafsu manusia, setan-setan. Inilah kali kedua istilah setan-setan muncul di surat Yakobus:

a. apakah kau beriman, percaya bahwa Allah itu Esa? Imanmu benar, tapi setan-setanpun percaya monoteisme, hanya saja, mereka sambil percaya sambil gemetar.

b. bijak yang bukan dari atas adalah bijak yang dari setan-setan. Obat yang bersalutkan gula, mungkin berisi racun, maka, orang bodoh melihat lahiriah, tapi orang bijak melihat esensi, substansinya.

Ingat; gereja adalah satu persekutuan kasih, setiap orang harus bersekutu; melayani dengan kesungguhan, motivasi murni, jujur. Kalau tidak, suatu hari nanti tentu akan disaring oleh Tuhan, saya sendiri tidak pernah ingin mengeluarkan orang, berselisih dengan orang, yang saya inginkan hanyalah damai, mengerjakan segalanya dengan jujur. Saya selalu mengintrospeksi, adakah motivasi yang tidak jujur; menipu, yang terlontar dari mulut saya? Kata-kata, sikap saya bisa saja salah, tapi saya minta jangan sampai ada motivasi yang salah. Saya harap, semua rekan juga begitu, tetap memelihara cinta kasih, kemurnian, kejujuran, agar kita bisa tetap dipakai oleh Tuhan.

Cekcok, iri, perselisihan, memegahkan diri, berdusta, melawan kebenaran….bukan bijaksana yang dari atas, melainkan dari nafsu diri, setan-setan. Setelah kita menghalau semua hal yang tidak benar, mari kita hidup dengan sungguh-sungguh; meski hidup kita di dunia tidak sempurna, tapi paling sedikit, kita punya motivasi yang jujur, bajik, sempurna, terbuka, mau berdamai dengan sesama, walau kita tetap harus mempertahankan iman. Setelah gereja kita jadi nanti, mungkinkah ada orang yang berniat membakar atau membomnya? Mungkin. Tapi janganlah hal itu kita jadikan alasan untuk tidak membangun. Mungkinkah kita dimusuhi, dirugikan? Mungkin saja. Tapi janganlah hal itu kita jadikan alasan untuk tidak melayani. Mari kita melakukan sesama dengan kelembutan; bijak.

Baca ayat 16, sedikit mirip dengan filsafat Plato: saat kuasa tidak dipadukan dengan bijak akan terjadi kekacauan dan kejahatan. Mengapa Soeharto, Gus Dur lengser? Karena kuasa tidak dibarengi dengan bijaksana. Orang yang tidak membaca ayat ini tak akan bisa menjadi pemimpin yang baik. Karena Alkitab adalah kebenaran Allah yang hidup, punya kuasa untuk menghakimi dunia. Kata Yesus: pada hari penghakiman, firman yang Kukatakan padamulah yang akan menghakimimu (Yoh. 12). Hai, orang orang yang mendengar khotbah, jangan anggap sepi khotbah yang kau dengar, terimalah sebagai bekal yang membuatmu hidup dengan penuh tanggung jawab, menjadi garam dan terang dunia. Minggu depan kita membahas sembilan bijaksana sejati yang dari sorga; dari Tuhan.

(ringkasan khotbah ini belum diperiksa oleh pengkhotbah–EL)

Khotbah Oleh : Pdt. Dr. Stephen Tong

Sumber diambil dari : https://foodforsouls.blogspot.com/2005_02_27_archive.html, Versi Mp3 dapat di dengar di HIKMAT SORGAWI