Sebuah kata pengantar dalam buku berjudul In Praise Of Stay At Home Moms oleh Dr. Laura Schlessinger, menyertakan sebuah surat yang sangat menginspirasi ditulis oleh seorang “Lisa”, seorang Ibu yang tinggal di rumah.
Dr. Laura,
Saat saya duduk menulis surat ini, harapan saya adalah jika hanya satu ibu dapat mendengar apa yang saya katakan dan memegang anaknya lebih erat hari ini, saya akan merasa terpenuhi alasan saya untuk menulis. Saat saya berusia 29 keluarga kami sudah lengkap. Saya mempunyai tiga anak-anak yang indah, seorang suami yang penuh cinta, dan meskipun tidak ada uang lebih, kami menemukan cara untuk melewati semua. Meskipun saya mempunyai ibu dan ibu mertua untuk mengurus anak-anak setiap saya perlu, di saat anak kedua saya lahir, saya tahu saya tidak bisa bekerja lagi. Sesuatu dalam diri saya mengatakan bahwa saya harus meluangkan sebanyak mungkin waktu dengan anak-anak saya sebisa saya.
Ada hari-hari dimana saya menarik rambut saya, berteriak pada mereka, sangat kelelahan di malam hari, dan berpikir, “Adakah pekerjaan lain yang lebih menyenangkan?” Namun ada juga saat-saat dimana saya merasa tidak akan menukar dengan pekerjaan lainnya, seberapapun bayarannya. Saat-saat itu dimana anak Anda memberi Anda sebuah senyuman atau wajah yang tidak akan pernah Anda lupakan, saat- saat dimana mereka memberi Anda sebuah ciuman, sebuah pelukan, atau hanya memegang tangan Anda tanpa ada alasan tertentu. Itulah saat- saat yang akan disimpan dalam hati selamanya oleh seorang ibu…
Dua tahun lalu anak kedua saya meninggal dalam sebuah kecelakaan. Ia berusia 22 tahun. Ia sedang berada di kampus ketika ia memutuskan untuk masuk ke sebuah mobil dimana supirnya baru saja minum yang mengakibatkan mabuk; sepuluh menit kemudian ia meninggal.
Hidup kami tidak akan pernah sama lagi; dunia yang kami kenal sudah hancur. Kami sangat kehilangan putera kami. Suami saya, kedua anak saya yangtetap hidup, dan saya tidak akan pernah sama lagi, tapi kami mencoba untuk berpegang pada satu sama lain dan mengambil kepingan- kepingan yang hancur, satu demi satu.
Dr. Laura, hanya satu hal yang dapat saya katakan. Saya begitu bersyukur untuk saat-saat yang saya miliki bersama putera saya. Semuanya, yang menyenangkan juga yang mengesalkan, saya akan simpan selamanya dalam hati saya. Semua tahun-tahun berharga yang saya habiskan bersama putera saya yangsekarang membantu saya untuk melewati hari.
Karena itu, tolong Dr. Laura, jangan pernah berhenti menjangkau para ibu muda yang merasa tidak dapat mengatasinya, yang merasa bergumul untuk melewati hari, yang percaya bahwa mereka “perlu” bekerja daripada berada bersama anak-anak mereka, betapa suatu hari mungkin akan sangat berarti bagi mereka betapa mereka telah menghabiskan saat-saat berharga itu bersama anak-anak mereka. Semoga para ibu lain dapat mengingat kata-kata saya: Jangan biarkan siapapun atau apapun mencegah Anda untuk memegang mereka, memeluk mereka, bermain bersama mereka, mengingat senyuman mereka, gelak tawa mereka, hati mereka.
– Lisa
Sumber : https://www.greatinspirationalstories.com/2010/11/read-this-incredible-letter.html