Tanggal 08 Februari 2002 sekitar pukul 14:00, dia menelepon karena tanda-tandanya sudah semakin jelas. Dengan sigap ku kendarai motor tuaku untuk sampai dirumah. Setelah melihat situasi seperti itu, aku minta tolong ke rekanku untuk memberi waktu sekedar mengantarkan ke rumah sakit dengan mobil sedannya.
Perasaan berkecamuk adalah suatu kesan yang pasti dimiliki oleh seorang pria saat mengalami kondisi seperti ini. Membutuhkan waktu hampir 7 jam sampai akhirnya kata tidak sanggup dari bidan Nunung untuk proses kelahiran anak pertamaku. Dia segera merekomendasikan untuk diantar ke rumah sakit Bayukarta untuk segera dilakukan proses Caesar.
Yang membuat gundah adalah di pagi buta sekitar pukul 04:59 WIB, dimana aku dapat menemukan kendaraan untuk mengantar ke rumah sakit. Saat itu hujan cukup deras. Lalu kucoba mengejar waktu menuju rumah yang masih saya anggap saudara dan dia memiliki 3 mobil saat itu, namun karena suatu alasan mereka tidak dapat menolong saya. Dengan pakaian basah kuyup saya mencoba mencari pertolongan hingga saya menemukan seorang tukang sayur yang sedang bongkar muat, dan dengan sigap dia menolong mengantarkan istri saya ke rumah sakit dan tanpa meminta upah satu sen pun.
Anakku lahir dengan selamat dengan berat 4,6Kg dan dia yang terbesar diantara bayi-bayi yang berjejer di rumah sakit tersebut. Sungguh bahagia rasanya sampai tidak terasa baju yang kupakai sudah kering di badan, kami memberi dia nama Reyhan Audric Pakpahan (Pemimpin Yang Takut Akan Tuhan).
Hari ini tanggal 09 Pebruari 2012, adalah genap 10 tahun usianya dan dia sekarang sudah memimpin ke dua adik2nya. Papa dan mama, di hari ulang tahun mu ini meminta mu untuk memahami apa tujuan hidup ini sebenarnya, yaitu memuliakan Dia yang memberi hidup, Jika papa dan mama banyak gagalnya dalam menjalankan hal tersebut maka generasi penerus ini harus lebih baik.
Sebagai ucapan syukur Papa dan Mama sudah menyisihkan sedikit uang untuk sekedar makan di restoran untuk keluarga kecil kita ini saja, maka Reyhan ingatkan mama untuk tidak usah masak untuk makan malam dihari2 seperti ini. 🙂
Walau istri dan saya banyak meluangkan waktu buat anak-anak tetap kami merasa kurang untuk memberikan pengajaran dan perhatian pada mereka.