Ketika Nathaniel, seorang laki-laki yang telah dipecat dari pekerjaannya di kantor bea cukai dan tengah galau hatinya menghadapi kepahitan kenyataan yang diterimanya. Kemudian dia pulang dengan memberitahukan istrinya bahwa ia hanyalah seonggok kegagalan dan telah dipecat dari pekerjaannya, istrinya mengejutkan dengan seruan kegembiraan. “Sekarang,” katanya dengan nada penuh kemenangan, “Kamu dapat menulis bukumu!”

“Ya” jawab laki-laki itu, dengan kepercayaan diri yang kendur, “Dan dengan apa kita hidup sementara aku menulisnya?”

Ia tercengang ketika istrinya membuka sebuah laci dan mengeluarkan uang yang cukup banyak.

“Dari mana gerangan kamu mendapatkan itu?” serunya.

“Aku selalu yakin bahwa kamu seorang jenius,” ucap istrinya.

“Aku tahu bahwa suatu hari kamu akan menulis sebuah mahakarya. Jadi setiap minggu, dari yang kamu berikan kepadaku untuk urusan rumah tangga, aku menyisihkan sedikit uang. Jadi ini cukup untuk menghidupi kita selama setahun penuh.”

Dari kepercayaan dan keyakinan seorang istri, lahirlah salah satu novel termasyhur dalam kesusastraan Amerika, The Scarlet Letter.

Sumber : https://indonesia.heartnsouls.com/cerita/j/c910.shtml

Catatan Tambahan :

The Scarlet Letter
Karya Nathaniel Hawthorne

Terbit Agustus 1959 oleh Signet Classics | Binding: Paperback | ISBN: 0451523504   (isbn13: 9780451523501) | Karakter: Hester Prynne, Arthur

The Scarlet Letter (1850) adalah salah satu karya klasik sastra Amerika yang penting, di samping Moby Dick (1851) dan Leaves of Grass (1855). Di bagian depan buku , terbitan tahun 1960, ditulis bahwa pada umur 45, Nathaniel Hawthorne kehilangan pekerjaannya di Dinas Beacukai Salem. Bertahun-tahun kemudian, ia berkata pada orang yang telah memecat dirinya, “Tuhan memberkati kalian!” Karena dengan memecat dirinya, Hawthorne punya kesempatan untuk melakukan hal yang sangat ia inginkan sejak lama, yakni menulis.

Yang ditulis Hawthorne pun bukan hal sederhana, tetapi ia menulis tentang drama kisah seorang perempuan bernama Hester Prynne yang telah melakukan zinah dengan Arthur. Dasar Hester, dihukum karena ketahuan zinah dan dikasih cap pada bajunya, ia malah menghias emblem zinah itu (“A” untuk Adultery) dan biar kelihatan mencolok. Tapi jangan salah, buku ini bukan sekedar berkisah tentang zinah dan gimana efeknya, atau gimana agama dan masyarakat pada saat itu (1850-an) sangat tega pada orang, novel ini hendak bercerita yang lebih dalam lagi: gimana dosa bisa membuat seseorang terpisah dari kebahagiaan. Awal kemunculan prosa transendental dan juga sekaligus pukulan berat untuk masyarakat yang maskulin. Bagaimana tidak, bagi sastra Amerika dan publiknya, ini merupakan pertama kalinya ada sebuah cerita dengan tokoh utama perempuan.

Scarlet Letter (Movie)
Director: Roland Joffé
Writers: Nathaniel Hawthorne (novel), Douglas Day Stewart (screenplay)
Release Date: 13 October 1995 (USA)
Cast: Demi Moore (Hester Prynne), Gary Oldman (Rev. Arthur Dimmesdale), Robert Duvall (Roger Chillingworth)

Sumber : https://sudahkahkaubaca.multiply.com