Si Tuan kebun anggur, menjawab dengan kasar dan sombongnya;”Memangnya rumah saya itu hotel, apa?. Sudah pergi sana, cari yang lain, saya sibuk dengan pekerjaan saya.
Si penggembara dengan sopannya, menegur sang tuan kebun anggur.”Maafkanlah saya tuan, sebelum saya pergi, perkenankanlah saya untuk bertanya.
“Kamu mau Tanya, apa?”, jawab si tuan kebun anggur.
Si penggembara, bertanya;”Yang merawat kebun dan yang membangun rumah tuan , siapa?
“Oh, semuanya itu, itu dan itu adalah warisan dari orang tuaku”, jawabnya dengan suara menggelegar.
”Maafkanlah saya untuk bertanya lagi , tuan. Apakah kelak tuan juga akan mewariskannya juga?
“Oh, tentu, pastinya semua orang itu tahu akan hal itu. Saya akan mewariskan pada anak-anak saya, kalau
suatu saat saya akan meninggal, jawab si tuan kebun anggur.
Si penggembara menjawab:”Maafkanlah saya, jika tuan mendengarkan pesan saya. “Jika demikian tuan sama seperti saya tidak memiliki apa-apa, kita berdua adalah orang asing di dunia ini yang hanya untuk singgah menginap. Demikianlah rumah itu dan itu dan yang itu juga tidak dapat kita miliki.”