Nats: Mzm.125:1-2

“Orang-orang yang percaya kepada Tuhan adalah seperti gunung Sion yang tidak goyang, yang tetap untuk selama-lamanya…” (Mzm.125:1)

Terjemahan yang lain adalah seperti ini, “Barangsiapa yang bersandar kepada Tuhan, dia tidak akan bergoncang seperti gunung Sion. Sebagaimana gunung-gunung di sekeliling Yerusalem mengelilinginya, demikian Tuhan mengelilingi umatNya dari sekarang sampai selama-lamanya.”

Dua ribu empat ratus tahun yang lalu Plato mengatakan satu kalimat, “Bolehkah manusia mendapatkan pegangan yang kekal di dalam dunia yang sementara? Mungkinkah di dalam dunia yang bisa goncang ini kita membangun dasar yang tidak goncang? Di dalam situasi yang serba relatif adakah kekuatan kita memegang yang mutlak? Di dalam dunia yang kelihatannya akan lewat adakah sesuatu yang tidak lewat dan selama-lamanya tidak nampak?” Sebagaimana yang sdr ketahui, Plato adalah the father of Idealism. The Idealist tidak percaya dunia ini kekal. The Idealist tidak percaya dunia ini sempurna. The Idealist tidak percaya dunia ini mutlak. Yang mutlak dan yang kekal, yang sempurna dan yang tertinggi bukan di dalam materi ini. Lalu kalau ditanya materi ini apa, Plato mengatakan dunia dan materi ini hanya bayang-bayang. Yang sesungguhnya ada di dunia sana, tetapi bayang-bayangnya ada di dunia sini. Coba engkau gambar satu lingkaran. Adakah lingkaran itu benar-benar bundar? Tidak. Bagaimana sdr tahu itu tidak benar-benar bundar? Walaupun engkau sudah gambar lingkaran yang paling bundar dan sempurna, begitu diperbesar sampai 1000x engkau akan menemukan lingkaran yang seolah bundar itu berlekuk-lekuk sedikit. Jadi yang sempurna itu tidak ada di dunia sini. Kalau yang sempurna itu tidak ada di sini, lalu ada dimana? Yang sempurna itu ada di dalam idea/Greek: aidos. Di dalam idea ada sempurna. Di dalam idea ada absolut. Di dalam idea ada maksimum, the ultimate. Di dalam materi ini tidak ada yang sempurna. Engkau melihat pohon, ada pohon yang daunnya lebat ada pohon yang daunnya jarang. Lalu mana yang dinamakan pohon kalau daun yang di pohon ini lebih sedikit daripada daun di pohon yang itu? Yang sempurna itu hanya ada di dalam ide. Sama seperti orang Reformed tidak percaya hidup di dunia ini bisa sempurna, bagaimanapun tetap ada kelemahan dan dosa. Tetapi John Wesley mengatakan di dunia ini kita bisa sempurna, akhirnya banyak orang pura-pura sempurna menyembunyikan ketidak-sempurnaannya. Itu sebab pada waktu Sanzio Raffaello melukiskan “the School of Athens” lukisan yang ada di Vatican, dia melukis lebih dari 50 filsuf dari segala jaman khususnya dari Ancient Greek dan di pusat dari lukisannya dia melukis Plato dan Aristotle dengan latar belakang langit yang biru untuk menggambarkan bagi Raffaello tidak banyak pemikir yang berjiwa global dan memiliki universal mind seperti dua orang filsuf ini. Orang biasa hanya memikirkan makan apa, kerja apa, gajinya naik atau tidak. Hanya sedikit yang memikirkan alam semesta dan nasib seluruh dunia. Plato adalah guru dari Aristotle. Berbeda dengan Plato, Aristotle percaya di dunia ini ada yang sempurna. Aristitlo adalah satu-satunya yang berani melawan guru. Dia merintis keberanian untuk berpikir independent, keberanian untuk melaksanakan human right, keberanian untuk menerobos segala tradisi. Dia mengatakan, “I love my teacher, but I love truth more than my teacher.” Kalimat ini perintis dari perdebatan dan dialog untuk menerobos di dalam sistem pendidikan Barat. Itu sebab dunia Barat terus maju dan orang di Timur terus mengirim anak-anaknya sekolah di Barat, karena di Barat dibina kemahiran dan keberanian untuk menerobos sehingga maju terus.

Pertanyaan Plato sesungguhnya tidak ada yang bisa menjawab, kecuali jawaban dari ayat yang kita baca ini, “Barangsiapa yang percaya dan bersandar kepada Yahweh, dia tidak akan bergoncang untuk selama-lamanya…” Benarkah kita memiliki sesuatu yang tidak akan bergoncang untuk selama-lamanya? Ya. Kita memiliki eternal life di dalam diri kita. Percayakah sdr akan hidup yang kekal? Percayakah sdr apa yang dijanjikan Tuhan itu tidak berubah? Itulah iman. Orang yang bersandar kepada Tuhan akan teguh selama-lamanya tidak bergoncang. Adakah orang Kristen yang bergoncang? Ada. Kenapa dia bergoncang? Karena sandarnya tidak kuat, pegangnya tidak setia dan tidak tekun. Saya berusaha menjadi seorang hamba Tuhan yang tidak bergoncang mengikut Tuhan, tidak bergoncang dan tidak berubah hati dan niat untuk berkorban, tekun untuk setia kepada firman Tuhan. Ini bukan teori dan hal yang main-main. Ini adalah satu niat mau melaksanakan apa yang dijanjikan oleh Tuhan di dalam hidup sehari-hari. Persistence, consistent for everlasting we have endurance until we meet Jesus Christ. Orang yang bersandar kepada Tuhan tidak bergoncang, teguh untuk selama-lamanya seperti Yerusalem.

Kenapa seperti Yerusalem? Kenapa tidak seperti Baghdad? Kenapa tidak seperti New Delhi? Kenapa tidak seperti Korintus? Sdr tahu rahasianya adalah Yerusalem adalah satu-satunya kota yang di dalamnya ada Bait Allah. Apa artinya Bait Allah? Apa artinya Rumah Tuhan? Rumah Tuhan itu bukan gedung. Di seluruh Alkitab ‘the temple of God’ pertama kali disebut di dalam Kej.28:17 dari mulut Yakub. Waktu itu Yakub di dalam perjalanan melarikan diri dari kakaknya Esau yang akan membunuh dia. Pada malam hari dia tidur dan bermimpi ada tangga dari surga turun ke bumi. Waktu terbangun Yakub berkata, “This is the gate of heaven and this is the temple of God” padahal waktu itu tidak ada bangunan. Kalau engkau mengatakan gereja itu adalah gedung, itu salah. Kalau engkau mengatakan bait Allah itu adalah gedung, engkau salah. Bait Allah adalah tempat Tuhan bersekutu dengan manusia. Bait Allah adalah tempat fungsi tangga yang dari surga turun ke dunia. Bait Allah adalah dimana Kristus menjadi Pengantara antara Allah dan manusia, satu-satunya Malaikat yang dikirim oleh Allah ke dalam dunia adalah Anak Allah yang tunggal dan satu-satunya. Itulah yang disebut dengan Bait Allah yaitu Firman, yang disebut dengan Bait Allah yaitu persekutuan, yang disebut dengan Bait Allah yaitu Inkarnasi, yang disebut dengan Bait Allah adalah Yesus Kristus. Maka Yesus Kristus pernah berkata, “Robohkan Bait Allah ini dan Aku akan membangunnya dalam tiga hari.” Bait Allah yang dimaksud adalah tubuhNya sendiri yang dibunuh dan dalam tiga hari bangkit kembali. Ini semua konsep yang konsisten dari PL hingga PB. Kita harus mengerti Alkitab bukan hanya secara hurufiah saja, tetapi banyak orang hanya mengerti Alkitab seperti itu sehingga mereka tidak pernah mengetahui makna sesungguhnya dari firman Tuhan. Jangan datang ke gereja untuk memamerkan bajumu yang baru. Jangan datang ke gereja untuk memamerkan berlianmu yang besar. Datang ke sini untuk mencari persekutuan dan bertemu dengan Tuhan Yesus dan sungguh-sungguh mendengar firmanNya dan makin mengenal Yesus Kristus.

Barangsiapa yang percaya kepada Allah akan seperti Yerusalem, teguh tidak bergoncang sampai selamalamanya. Kenapa Yerusalem? Karena di situ ada Bait Allah. Kenapa Bait Allah? Karena di situ tempat satu-satunya Tuhan berjanji dengan umatNya. Kalau Gereja mempunyai gedung yang besar, mempunyai koor yang bagus, mempunyai anggota yang kaya, tetapi kehilangan persekutuan, kehilangan penyertaan Tuhan, itu tidak ada gunanya. Puji Tuhan, ayat ini membawa kita kepada Sion dan Yerusalem yang tidak bergoncang, yang stabil untuk selamanya karena janji Allah.

Lalu selanjutnya dikatakan, “…sebagaimana gunung-gunung mengelilingi Yerusalem, demikian Tuhan mengelilingi umatNya.” Berapakah tinggi gunung yang paling tinggi di dunia? Mt. Everest mencapai 8892m tingginya, tetapi setelah terjadi gempa bumi di Sichuan, tinggi puncak Himalaya naik 10m. Saya kaget setengah mati. Sdr mau naikkan mimbar ini satu meter saja cape sekali, tetapi gunung Himalaya itu seluruhnya naik 10m hanya karena Tuhan menggoyangkannya sedikit saja. Bukan saja demikian, kota Nanjing berpindah satu meter karena gempa itu. God is so powerful. Dunia ini adalah dunia yang bisa goncang, tetapi Yerusalem tidak akan bergoncang. Sekali lagi jangan berpikir bahwa kalimat ini berarti Yerusalem secara hurufiah tidak bisa goncang. Seluruh dunia bisa goncang. Tsunami yang mengoncang Aceh, tercatat waktu itu kecepatan air laut 500km/h. Berarti kalau engkau berenang di Semarang, dalam satu jam engkau sudah sampai Jakarta. Kecepatan itu tidak bisa dibayangkan. Saya tidak bisa mengerti bagaimana hal itu bisa terjadi. Waktu saya mempelajari kota Sichuan, ternyata lapisan bumi yang paling tebal di seluruh dunia adalah lapisan bumi di bawah kota ini. Di bagian lain lapisan bumi rata-rata 30km tebalnya, tetapi di Sichuan lapisan bumi mencapai ketebalan 60km. Maka di dalam sejarah Tiongkok ada satu kalimat terkenal, “Barangsiapa yang bisa menaklukkan Sichuan, dia mendapatkan seluruh Tiongkok.” Semua pahlawan perang harus merebut propinsi itu karena ini adalah tempat yang paling penting. Itu sebab propinsi Sichuan menjadi tempat penyelidikan bom nuklir Cina dan Pemerintah Cina menempatkan 7500 scientist di sana. Ketika terjadi gempa di situ Pemerintah Cina ketakutan setengah mati karena kalau sampai scientist ini semua mati, maka teknologi nuklir Cina akan ketinggalan 30 tahun daripada negara lain. Mereka berusaha sekuat tenaga untuk menyelamatkan semua orang itu. Dunia ini adalah dunia yang goncang. Setelah Aceh goncang, baru pertama kali orang Aceh buka pintu sedikit untuk Injil. Dulu Aceh begitu ketat, kaku dan benci kepada Kekristenan tetapi setelah kejadian bencana gempa mereka baru lihat yang kirim beras adalah orang Kristen, yang kirim uang adalah orang Kristen, yang kirim palang merah adalah orang Kristen. Orang Islam sendiri diam-diam tidak kerja apa-apa. Baru di situ orang Aceh berpikir, kenapa sesama orang Islam kena bencana, orang Islam yang lain tidak membantu? Bukan saja demikian, raja Arab waktu itu hanya mengirim US$3000 padahal dua minggu sebelumnya Arab baru menghabiskan US$60 juta untuk berpiknik di Mediterranean Sea. Kota Aceh berubah untuk selama-lamanya dan semua bangunan yang ada hancur dan tinggal sejarah saja. Dunia ini adalah dunia yang goncang. Apakah Yerusalem tidak akan bergoncang? Tidak. Saya percaya Yerusalem pernah mengalami goncangan lebih besar daripada gempa di Aceh. Bagaimana saya tahu? Kalau sdr menyelidiki lokasi kota Yerusalem berada di lereng sungai Yordan dan ternyata ditemukan bahwa lapisan geologi sungai Yordan di kanan dan kiri berbeda ribuan tahun. Berati pernah terjadi gempa bumi yang sangat besar di daerah itu dan ini menunjukkan kota Yerusalem pernah goncang. Jadi apakah firman Tuhan salah menulis? Tidak. Engkau harus mengerti firman Tuhan dari kacamata mengerti arti spiritualnya, karena dari antara jutaan gunung hanya satu gunung yang dipilih Tuhan untuk menjadi gunung dimana Bait Allah didirikan.Dan pada waktu Bait Allah didirikan di Sion, satu hal yang terpenting adalah janji Allah yang ditaruh di dalam peti perjanjian memiliki makna yang tidak berguncang.

Hidup kita janji dengan siapapun omong kosong. Hidup kita bersandar kepada siapa yang paling kaya omong kosong. Yang kita harap semua tidak bisa dipecaya, yang kita tanda tangan bikin janji akhirnya bisa berubah. Waktu Hong Kong akan dikembalikan kepada Pemerintah Cina, orang Hong Kong gemetar dan banyak pendeta yang lari lebih dulu. Pendeta kalau lari tidak akan bilang ‘saya takut,’ dia pasti akan pakai kata ‘pimpinan Tuhan.’ Kenapa kali ini saya ke Sydney banyak Gereja Tionghoa tidak mendukung? Karena saya pernah mengeluarkan kalimat itu. Tahun 1997 waktu Hong Kong kembali ke Tiongkok, saya menemukan dari 1300 Gereja di Hong Kong lebih dari separuh pendetanya lari ke luar negeri. Akhirnya yang menggantikan menjadi gembala rata-rata umurnya 29 tahun. Saya begitu marah menyaksikan hal ini dan orang-orang di Sydney tahu dan mereka tidak suka saya datang. Tetapi saya tidak bersandar kepada orang. Biarpun engkau tidak suka, kalau saya mau datang saya tetap datang. Kalau saya rasa tidak dipimpin Tuhan untuk datang, biarpun engkau mengundang saya dengan janji bayar $1 juta pun saya tetap tidak datang, because I am a servant of God and I only obey Him. Kenapa pendeta-pendetaitu lari? Karena mereka ketakutan kalau Cina Komunis mengambil alih Hong Kong, bagaimana nasib mereka? Sejarah telah membuktikan pendeta-pendeta di daratan Tiongkok dulu oleh Komunis dianiaya maka mereka tidak mau mengalami hal yang sama. Seorang uskup tua yang sudah melayani selama 26 tahun di Malaysia pernah berkata kepada saya, “Selama dua puluh tahun terakhir ini banyak pendeta yang pindah ke Amerika, pindah ke Australia, pindah ke Eropa, pindah ke negara-negara kaya dan semua alasannya karena pimpinan Tuhan.” Kenapa pimpinan Tuhan hanya ke sana, heran sekali kenapa Tuhan tidak pernah pimpin orang itu ke Bangladesh, atau ke Morocco, atau ke Mozambique atau Tanzania?

Saya tidak mengerti.” Saya jujur berkata kepadamu, kalau tidak ada pimpinan Tuhan satu langkahpun saya tidak mau bergerak. Itu sebab saya bertahan di Indonesia meskipun banyak orang sudah pergi. Saya bertahan di Jakarta dan akhirnya saya mengerjakan hal-hal yang lebih besar daripada siapapun yang tidak mau tahan. Sion tidak akan bergoncang untuk selama-lamanya karena the covenant of God ada di situ. Yang penting adalah janji Tuhan. Apakah janji Tuhan akan berubah? Tidak. Kenapa janji Tuhan tidak akan berubah? Karena tiga hal ini, yaitu Allah adalah Allah yang kekal, Allah adalah Allah yang jujur, Allah yang berjanji kepada manusia adalah Allah yang jujur. Allah yang berjanji kepada manusia adalah Allah yang tidak berubah. Allah yang berjanji kepada manusia adalah Allah yang kekal. Manusia berjanji kepada manusia dengan janji yang tidak bisa diandalkan. Suami berjanji untuk mencintai isteri sampai selama-lamanya, tiga tahun lagi meninggal, suami menikah lagi. Tidak ada janji manusia yang kekal. Tetapi janji Allah itu kekal karena Dia adalah Allah yang kekal. Yang kedua, Allah kita adalah Allah yang jujur. Yang ketiga, Allah kita adalah Allah yang tidak berubah. Ini adalah tiga hal yang mendasari iman kita kepada Tuhan. Allah berjanji kepada kita dan kita percaya kepada Dia, Allah yang kekal, yang tidak berubah dan yang jujur adanya. Barangsiapa percaya kepada Allah dia akan teguh tidak bergoncang seperti Sion, seperti Yerusalem dikelilingi oleh gunung-gunung demikian Tuhan melindunginya sampai selama-lamanya. Politik bisa berubah, ekonomi bisa berubah, keamanan bisa berubah. Tahun 1989 saya berkhotbah kepada beberapa ratus orang yang paling kaya di Indonesia. Di situ saya menegur mereka yang punya tanah begitu banyak bahwa sesungguhnya tanah yang benar-benar menjadi miliknya adalah 2mx1m yaitu tanah yang akan menjadi kuburannya.

Benar-benar kita harus jujur. Kalau kita ke dokter, mana yang kita pilih dari dia, diagnosa yang jujur atau tidak? Maukah kita terima dokter bilang engkau sakit dan perlu obat? Demikian kalau sdr dengar khotbah rasa tertusuk dan rasa tersinggung, jangan marah tetapi sebaliknya engkau mesti bersyukur kepada Tuhan karena masih ada hamba Tuhan yang bisa membongkar kesalahanmu. Kalau engkau mau bertobat dan sungguh-sungguh berubah, masih ada hari depan. Kalau engkau hanya suka mendengar pujian, tidak usah ke gereja, cari saja hiburan di tempat lain. Kalau engkau suka menjadi pemimpin tetapi tidak ada orang yang mau dengar kamu, gampang, peliharalah 10 ekor anjing dan latih semua dengar kamu. Mari kita jujur, kalau sakit biar itu dinyatakan, kalau ada dosa, Tuhan kasih tahu. Kalau sungguh-sungguh bertobat, rendah hati minta pengampunan dari Tuhan. Orang yang sungguh-sungguh, orang yang rendah hati, orang yang taat kepada Tuhan, sesuai dengan yang janjiNya yang kekal, jujur dan tidak berubah akan memberikan hidup yang tidak berguncang pula. Dengan demikian firman ini akan mengikuti kita selama beberapa puluh tahun hidup di dunia selesai, kita mendapatkan janji yang kekal karena orang Kristen adalah orang surgawi yang sedang indekos di bumi. This is not my home. This is not my eternal dwelling. Ini hanya indekos. Jangan jatuh cinta kepada rumah indekos karena itu milik orang lain. Kita di dunia hanya menjadi tamu, besok kita akan tinggal di sana maka jangan menyenangkan yang di sini dan jangan disenangkan oleh yang di sini. Taruh perhatianmu ke sana dan selalu memikirkan hal yang kekal karena dunia beserta segala nafsunya akan lewat, hanya mereka yang menjalankan kehendak Allah akan kekal selama-lamanya.(kz)


Ringkasan Khotbah : Pdt. Dr. Stephen Tong (GRII Sydney tanggal 29/08/2010)

Sumber : https://www.griisydney.org/page_attachments/0000/0361/the-unshakeable-foundation.pdf